Agresi penonton ditinjau dari identifikasi sosial, Kiu Agresi, dan hasil pertandingan :: Suatu eksperimen pada pertandingan sepakbola kotak dan pertandingan sepakbola di Surabaya
SURYANTO, Promotor Prof.Dr. Bimo Walgito
2005 | Disertasi | S3 S3 PsikologiSecara finansiil, penonton sepakbola memiliki peran untuk membantu pendanaan kebutuhan tim sepakbola. Secara psikologis, kehadiran penonton bisa meningkatkan mental tanding dan memotivasi atlit untuk tampil lebih bagus. Persoalannya, penonton yang mendukung itu seringkali melakukan tindakan agresi yang merugikan baik terhadap diri sendiri maupun orang lain di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh identifikasi sosial, kiu agresi dan hasil pertandingan terhadap agresi penonton sepakbola. Metode penelitian yang digunakan adalah gabungan antara metode eksperimen dan metode kualitatif. Penggunaan metode kualitatif berfungsi sebagai upaya mencari validasi secara eksternal hasil eksperimen. Subyek yang digunakan pada eksperimen adalah mahasiswa yang mengikuti kompetisi sepakbola kotak, sedangkan sumber data studi lapangan adalah para informan yang menguasai tentang sepakbola di Surabaya Hasil penelitian ini pada umumnya menunjukkan bahwa tinggi rendahnya identi fikasi sosial, dekat-jauhnya kiu agresi, dan hasil pertandingan memiliki pengaruh terhadap tinggi-rendahnya agresi penonton. Pada tim yang menang kiu agresi jauh tidak berpengaruh terhadap agresi penonton. Sementara itu pada tim yang kalah tinggi rendahnya identifikasi sosial tidak berpengaruh terhadap agresi. Selain itu, hasil studi lapangan menunjukkan bahwa (a) bentuk agresi yang dilakukan para penonton itu bersifat verbal maupun non verbal, (b) pelaku agresi penonton umumnya berusia di bawah 20 tahun, rendah pendidikan dan sosial ekonominya, agresi dilakukan secara berkelompok, serta memiliki kebiasaan menyimpang, (c) dampak agresi yang ditimbulkan bisa mengenai dirinya sendiri maupun orang lain, (d) media memiliki peran yang cukup penting dalam menimbulkan emosi dari isi beritanya, (e) belum ada metode yang paling bagus untuk mengatasi agresi penonton sepakbola. Saran-saran yang perlu diperhatikan untuk mengatasi agresi penonton sepakbola, yaitu: (a) perlunya pelarangan penonton membawa benda yang bisa dilemparkan di dalam stadion, (b) managemen tim diharapkan tidak perlu membentuk identitas sosial penonton secara berlebihan, dan (c) perlunya langkah antisipatif panitia pertandingan apabila tim tuan rumah kalah dengan petugas yang seperlunya
Financially, soccer spectators have a role to promote the team from their roles in buying tickets. Psychologically, spectators in the stadium could increase the athletes’ motivation to perform better. However, soccer’s spectator also acted aggressively which could make other persons injured. The goals of this research were to show the effect of social identification, aggression cues, and game result on soccer spectator aggression. The methods used in this research were combinations between experimental and qualitative methods. Qualitative methods used as a complement to validate result of experimental study. Subjects supported in the experimental study were students of Psychology, Airlangga University that followed soccer in the box competition. Result of this study generally showed that social identity, aggression cues, and game result had a role in decreased or increased level of spectators aggression. For the winning team, near-far distance of cues aggression didn’t influence on level of spectators aggression, whereas for the defeated or losing team high or low social identification didn’t influence on spectators aggression. From field research, we concluded (a) that there were two forms of aggression, verbal and nonverbal aggressions (b) Actor of soccer spectators aggression generally persons under 20 years old, less educated and from low social economic status. (c) The negative impact of aggressive behaviour could injured themselves or others (d) The news in the mass media could have an impact on spectators’ emotional state (e) There were no one best methods for handling soccer spectators aggression. The suggestions which must be taken into account by the match committee or All Indonesian Football Federation (PSSI) were: (a) spectator was prohibited not to bring dangerous stuffs that easily can be thrown into the field (b) the teams management shouldn’t provoke their social identity to avoid strong identification with their team (c) security should have a firm procedure to deal with spectator aggression if the host team defeated.
Kata Kunci : Agresi Dalam Olah Raga,Identifikasi Sosial,Hasil Pertandingan