Laporkan Masalah

Daya guna kombinasi larutan dextran Aprotinin dan larutan Aprotinin Intra Peritoneal dalam mencegah adhesi peritoneal pasca operasi :: penelitian eksperimental pada tikus galur Sprague Dawley (SD)

YULIYARSA, Kristanto, dr. Marijata, SpB,KBD

2005 | Tesis | PPDS I Ilmu Bedah

Latar belakang : Adhesi intra peritoneal pasca operasi merupakan komplikasi yang sering terjadi pada setiap operasi intra abdominal. Sampai saat ini adhesi tersebut masih merupakan masalah dalam bidang kesehatan karena menyebabkan peningkatan biaya kesehatan dan angka kesakitan. Telah banyak metode-metode yang dikembangkan oleh para ahli tetapi belum ada kesepakatan dalam penanganan adhesi Tujuan : Untuk mengevaluasi daya guna pemberian larutan Aprotinin dan kombinasi larutan Dextan Aprotinin secara intra peritoneal terhadap terjadinya adhesi intra peritoneal. Bahan & cara: Dilakukan penelitian experimental terhadap hewan coba tikus galur SD sebanyak 21 ekor. Sampel ini dibagi dalam 3 kelompok sehingga didapatkan 7 ekor untuk masing-masing kelompok. Setiap sampel dilakukan pembiusan dengan eter, kemudian dilakukan laparotomi abrasi peritoneum parietal dan peritoneum pada gaster. Pada kelompok A dilakukan instilasi intra peritoneal dengan larutan Aprotinin, pada kelompok B dilakukan instilasi intra peritoneal dengan larutan kombinasi Dextan Aprotinin, dan kelompok C sebagai kontrol tidak mendapat tambahan perlakuan sebelum dijahit kembali. Setelah 14 hari dilakukan relaparotomi untuk menilai kejadian adhesi intraperitoneal dan derajat adhesi secara makroskopis. Hasil: Terjadi adhesi intra peritoneal 100% pada kelompok kontrol. Pada kelompok aprotinin terjadi adhesi 85,72%, sedangkan kombinasi Dextan Aprotinin 71,43%. Derajat adhesi juga telah diamati dan dianalisa menggunakan Mann Whitney test didapatkan hasil bermakna antara kontrol dibanding Aprotinin p<0,05 dan kontrol dibanding kombinasi Dextran Aprotinin p<0,05, sedang bila dibandingkan Aprotinin dengan kombinasi Dextran Aprotinin didapatkan hasil yang tidak bermakna p0,05, untuk ketiganya dianalisa menggunakan Kruskal Wallis didapatkan hasil bermakna p<0,05. Kesimpulan: Bila dibandingkan kontrol, kelompok Aprotinin dan kelompok kombinasi Dextan Aprotinin lebih berdaya guna dalam menurunkan derajat adhesi intra peritoneal. Kombinasi Dextan Aprotinin tidak lebih unggul dalam menurunkan derajat adhesi dibandingkan Aprotinin.

Introduction: Post surgical peritoneal adhesion is the common complication following intra abdominal surgery. Recently days peritoneal adhesion still be come serious problem in the health field. Peritoneal adhesion caused increase health care cost and increase morbidity. Many methods have been studied by experts but there is no agreement method to prevent and control peritoneal adhesion. Objective: To evaluate the effectiveness of Aprotinin solution and combination Aprotinin Dextran solution intraperitoneally applied, toward intra peritoneal adhesion formation. Material & method: Experimental study has done on 21 Sprague Dawley (SD) rats. Subject divided in to 3 groups, there is 7 rats in each group. Under perform general anesthesia induced by ether administration. Midline incision was made and peritoneum parietals and peritoneum visceral on stomach were abrated. On the group A, we applied Aprotinin solution intraperitoneally, on group B we applied combination Dextran Aprotinin solution intraperitoneally, and group C as control we added no other procedure before we closed the abdomen. After 14 days relaparotomy was done to observe adhesion formation and adhesion grade macroscopically. Results: Adhesion formation occur 100% in control group. In Aprotinin group adhesion formation occur 85.72%, and then in Dextran Aprotinin combination group adhesion occur 71.43%. Adhesion grade so observed and analyzed with non parametric Mann Whitney method. A difference between control group and Aprotinin group was considered significant at p< 0.05 so control group and combination Dextran Aprotinin group p<0.05, but when we analyzed Aprotinin group and combination Dextan Aprotinin group there was no significant between both p>0.05. For three of group was analyzed with Kruskal Wallis and considered significant p<0.05. Conclusion: Aprotinin group and combination Dextran Aprotinin group were effective in reduced adhesion grade compared with control group. Dextran Aprotinin group were not more effective than Aprotinin group in reduced grade of adhesion.

Kata Kunci : Peritoneal Adhesion,Aprotinin,Dextran, Peritoneal adhesion, Aprotinin, Dextran


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.