Laporkan Masalah

Evaluasi anastomosis usus teknik satu lapis di RS Dr. Sardjito tahun 1999-2005

YUDADI, Redemptus, dr. Hendro Wartatmo, SpB-KBD

2005 | Tesis | PPDS I Ilmu Bedah

Latar belakang. Keamanan anastomosis usus teknik satu lapis dapat dinilai berdasarkan angka mortalitas dan komplikasi anastomosis usus, terutama kebocoran anastomosis usus . Kebocoran anastomosis usus dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor sistemik dan lokal . Evaluasi faktor-faktor tersebut penting sebagai langkah awal untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas prosedur anastomosis usus. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka frekuensi kebocoran dan mortalitas anastomosis usus satu lapis, sehingga dapat diketahui keamanan teknik anastomosis tersebut. Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kejadian kebocoran anastomosis usus diharapkan dapat diketahui dalam penelitian ini. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian observasional potong lintang (cross sectional). Subyek penelitian adalah pasien yang telah dilakukan anastomosis usus satu lapis, dirawat sesuai protokol di SMF Bedah/Sub Bagian Bedah Digesti RS DR Sardjito / FK UGM Yogyakarta mulai 1 Januari 1999 s/d 30 Juni 2005. Data praoperasi , intra operasi dan pasca operasi diambil dari rekam medik RS DR Sardjito. Data tentang keadaan umum, faktor sistemik ,faktor lokal serta komplikasi dan mortalitas pasien tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis univariat, bivariat (Kai kuadrat, Fisher exact tes, T test) dan multivariat (regresi logistik). Hasil. Selama rentang waktu penelitian telah dilakukan 260 anastomosis usus pada 209 pasien dalam 79 operasi emergensi dan 130 operasi elektif. Kebocoran anastomosis secara klinis seluruh kasus ditemukan 8 dari 209 pasien (3,8%) atau 8 dari 260 anastomosis (3,1%).Terdapat 11 (5,3%) kasus mati pasca operasi, 2(1%) kasus dengan kebocoran anastomosis yang disebabkan oleh pneumonia. Terjadi komplikasi infeksi luka operasi 15 kasus (7,2%). Terjadinya kebocoran anastomosis usus hubungan secara bermakna dengan kadar albumin < 3 gr/dl dan derajat kontaminasi bakteri (P < 0,05). Tidak ada perbedaan yang bermakna angka kebocoran berdasarkan klasifikasi operasi dan tingkatan operator (P > 0,05). Simpulan. Angka frekuensi kebocoran anastomosis usus teknik satu lapis di RS DR Sardjito 3,1%, angka mortalitas 5,3% dan 1% berhubungan tidak langsung dengan kebocoran anastomosis. Faktor yang berpengaruh secara bermakna pada terjadinya kebocoran anastomosis adalah kadar albumin dan derajat kontaminasi bakteri.

Background. The safety of single layer intestinal anastomosis procedure could be predicted by mortality rate and complications, mainly anastomotic leakage. Local and systemic factors may contribute to anastomotic leakage. Evaluating and controlling those factors may help lowering the rate of mortality and morbidity. Objective. To determine frequency of anastomotic leakage and mortality rate of single layer intestinal anastomosis procedure, and factors influencing anastomotic leakage. Methode. This cross sectional study was conducted in Digestive surgery / surgery departement DR Sardjito Hospital, in January 1st 1999 –June 30th 2005. The data upon general appearance, local and systemic factors, and outcome were recorded on medical record, and analyzed using univariat, bivariat ( X2, Fisher exact test, T-test) and multivariate (logictic regression) analysis. Result Two hundred and sixty intestinal anastomosis procedure was performed on 209 patients in 79 emergency surgery and 130 elective surgery. Clinical anastomotic leakage was detected from 8 (3,1%) of 260 anastomoses or 8 (3,8%) of 209 patients. There were 11 (5,3%) deaths resulting from 209 operation, but only 2 (1%) were associated with anastomotic leakage, which was not the direct cause of death in either. There were 15 (7,2%) wound infections complication. The albumin level < 3 gr/dl and bacterial contamination had statistically significant correlation with the occurrence of anastomotic leakage (P < 0,05). Conclusion. The frequency rate of anastomotic leakage of single layer intestinal anastomosis in DR Sardjito Hospital was 3,1%. The mortality rate was 5,3%, 1% of them was not directly correlated with anastomotic leakage. Level of serum albumin and bacterial contamination significantly correlated with the occurrence of leakage.

Kata Kunci : Anastomosis Usus Teknik Satu Lapis,Kebocoran, single layer intestinal anastomosis, intestinal anastomotic leakage, systemic factors, local factors


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.