Perbedaan daya anti bakteri antara siler saluran akar Endomethasone, AH-26, dan metapex dalam menghambat pertumbuhan bakteri Enterococcus Faecalis dan Bacteroides species pada pulpa nekrosis :: Kajian in Vitro
PUTRO, Handoko, Prof.drg. H.R. Moendjaeni P., Sp.KG
2005 | Tesis | PPDGS I Konservasi GigiEnterococcus faecalis telah diketahui sebagai bakteri paling resisten dan paling sulit dihilangkan dalam sistem saluran akar serta memegang peranan penting di dalam kegagalan perawatan endodontik. Bacteriodes species diketahui sebagai bakteri yang paling banyak diketemukan pada gigi nekrosis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan daya anti bakteri siler saluran akar Endomethasone, AH-26, dan Metapex terhadap pertumbuhan Enterococcus faecalis dan Bacteriodes species. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 30 pelat agar darah yang dibagi menjadi 15 pelat agar darah berisi bakteri Enterococcus faecalis dan 15 pelat agar darah lainnya yang berisi Bacteriodes species. Empat disk diletakkan pada masingmasing pelat agar darah, tiga disk masing-masing berisikan siler Endomethasone, AH-26, Metapex, dan satu disk Amoxillin sebagai kontrol. Pelat diinkubasi pada 370C dalam tabung bersuasana anaerob kemudian zona hambatan diukur setelah 48 jam menggunakan zonameter sehingga diperoleh data besar daya anti bakteri ketiga siler saluran akar terhadap pertumbuhan kedua bakteri. Data hasil penelitian dianalisis dengan ANAVA satu jalur simultan dan uji LSD (Least Significant Difference). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan daya anti bakteri antara siler Endomethasone, AH-26, dan Metapex dalam menghambat pertumbuhan Enterococcus faecalis dan Bacteroides species. Daya anti bakteri Endomethasone lebih besar daripada AH-26, dan Metapex dalam menghambat pertumbuhan bakteri Enterococcus faecalis sedangkan pada Bacteroides species, siler saluran akar Metapex yang terbesar daya anti bakterinya jika dibandingkan Endomethasone dan AH-26.
Enterococcus faecalis has been shown to be highly resistant once established in the root canal system and may play an important role in endodontic failures. The most prevalent species were members of the Bacteriodes species in necrosis teeths. The purpose of this study was to evaluate the antimicrobial activity of three root canal sealers on Enterococcus faecalis and Bacteriodes species. This study used thirty blood-agar plates which were separated into fifteen blood-agar plates that were inoculated with Enterococcus faecalis and the others (were inoculated) with Bacteriodes species. Four disces were placed on each plates, three with sealers-Endomethasone, AH-26, and Metapex and an Amoxycillin disc as the control. The plates were incubated at 370C in anaerobic jar then the zones of inhibition were measured at 48 hour using zonameter so the big result had been reached the anti microbial activity of three root canal sealers. The data were analyzed with simultaneous one-way ANOVA and LSD (Least Significant Difference). The result showed that there were different anti microbial activities between sealers of Endomethasone, AH-26, and Metapex which had inhibition growths of Enterococcus faecalis and Bacteroides species. It could get conclusions on Enterococcus faecalis, Endomethasone showed the largest zone of inhibition, followed by AH-26 and Metapex. The other sides, on Bacteriodes species, Metapex showed the largest zone of inhibition, followed by Endomethasone and AH-26.
Kata Kunci : Bacteroides Species,Endomethasone, AH,26, AH-26, Amoxillin, Bacteriodes species, Endomethasone, Enterococcus faecalis, Metapex