Analisis dampak lalu lintas kawasan Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi
IRMANTONO, Ferry, Dr.Ir. Siti Malkhamah, M.Sc
2006 | Tesis | Magister Sistem dan Teknik TransportasiPembangunan dan pengoperasian suatu pusat kegiatan sering menimbulkan masalah (dampak negatif) khususnya terhadap komponen lalu lintas yang diakibatkan adanya peningkatan bangkitan/tarikan perjalanan, peningkatan volume lalu lintas, dan kebutuhan parkir pada daerah tersebut seiring dengan perkembangannya kawasan tersebut, sebagaimana dirasakan pada kawasan perkantoran Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi, Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui tingkat kinerja pelayanan jaringan transportasi (jalan dan simpang (prioritas)) dan tingkat bangkitan/tarikan perjalanan yang terjadi pada dua kondisi dimana kawasan tanpa dan dengan pengembangan serta untuk mengetahui tingkat kebutuhan ruang parkir yang diperlukan dan mengidentifikasi bentukbentuk penanganan dampak dari aspek manajemen dan rekayasa lalu lintas yang masih mungkin dilakukan khususnya pada daerah sekitar yang terkena dampak. Penelitian ini menggunakan metode survei lapangan terhadap kinerja pelayanan jaringan transportasi dan pembagian kuesioner kepada pegawai di lingkungan Kantor Pemerintah Kabupaten Bekasi. Analisis dilakukan terhadap kinerja pelayanan jaringan transportasi seperti VCR, Kecepatan, tundaan, prosentase terjadinya antrian dan analisis terhadap empat tahap permodelan dalam perencanaan transportasi atau Four Steps Models. Penelitian ini memberikan gambaran bahwa tingkat bangkitan/tarikan perjalanan yang timbul dari kawasan studi secara umum adalah 2 perjalanan untuk setiap 100 m2 luas bangunan yang ada dan menghasilkan kinerja dari jalan Wibawa Mukti sampai dengan tahun rencana (2015) yaitu nilai VCR diprediksi mencapai 1,65 smp/jam dan kecepatan dibawah 30 km/jam. Sedangkan kinerja dari persimpangan kritis yang terdapat disekitar kawasan studi mencapai maksimal 1,57 smp/jam (VCR) dengan rata-rata tundaan sebesar 14,83 smp/detik dan peluang antrian yang terjadi minmal 88 %. Upaya yang dilakukan adalah dengan meminimalkan permasalahan adalah dengan meminimalkan hambatan samping yang terjadi dan melarang angkutan berat untuk masuk ke Jalan Wibawa Mukti menghasilkan maksimal 0,53 smp/jam (VCR) dan kecepatan maksimal 47 km/jam. Namun untuk kinerja simpang hanya mampu bertahan sampai dengan lima tahun kedepan (2010) yaitu minimal sebesar 0,75 (VCR), tundaan simpang maksimal 13 smp/detik dan prosentase peluang antrian 88 %, sehingga perlu penanganan lebih lanjut.
An activity center development and operation may generated problems (negative impact) especially the road traffic impact which resulted by the raising of both trip attraction and generation, traffic volume increasing, and parking area requirements along the growth area, as well as government offices area of Bekasi regency. This research was conducted to find out the operation level performance of transportation network (road and intersection priority) including trip attraction and generation appears on both condition by development area (land use changes) or not. Otherwise, the research conducted to find out the parking area requirements level and identify the method to overcome the impact according to management aspects and traffic engineering which could be applied to the area. The research applying road survey method comparing to the operation level performance of transportation network and giving some questionaires to the government employees who working on the area. The operation level performance of transportation network was analyzed by its VCR, speed, delay, queuing percentage, and four steps models analysis of transport planning. This research views trip attraction and generation level appears from the studied area that 2 trips of each 100 m2 building area resulting the Vehicle and Capacity Ratio (VCR) of Wibawa Mukti Street up to 1.65 pcu/hour and below 30 km/hour in speed which predicted until 2015. While the critical intersections performance around the area up to 1,57 pcu/hour in Vehicle and Capacity Ratio (VCR) by the average delay equal to 14,83 pcu/second and the minimum traffic queue were 88%. The effort to minimize the problem by side friction reduction along the area and heavy vehicle prohibitation to Wibawa Mukti Street resulted 0,53 pcu/hour in Vehicle and Capacity Ratio and 47 km/hour of maximum speed counted. However, this scenario was predicted in 2010 the intersection performance resulted 0,75 pcu/hour in Vehicle and Capacity Ratio and intersection delay value will increasing to 13 pcu/second and 88% of traffic queue, thus more solution needed.
Kata Kunci : Perencanaan Transportasi,Lalu Lintas,Kinerja Jalan, Traffic Impact Analisys, offices area, trip attraction and generation