Persepsi petani rumput terhadap penetapan zonasi dalam Taman Nasional Gunung Merapi Yogyakarta
HANNAN, Abdul, Ir. Haryadi, M.Arch.,PhD
2006 | Tesis | Magister Perencanaan Kota dan DaerahSelama puluhan tahun warga di lereng Gunung Merapi bebas keluar masuk ke dalam hutan mencari dan menanam rumput untuk sapi perah peliharaannya sebagai penunjang kehidupannya. Namun aktifitas semacam itu tidak lagi bisa dilakukan sejak kawasan tersebut ditetapkan menjadi Taman Nasional Gunung Merapi. Sebaliknya partisipasi masyarakat dalam upaya pelestarian Taman Nasional Gunung Merapi sulit diharapkan apabila tidak ada jaminan bahwa kepentingan masyarakat tidak terganggu dengan perubahan fungsi kawasan tersebut. Bagaimanakah Persepsi Petani Rumput Terhadap Penetapan Zonasi dalam Taman Nasional Gunung Merapi ini, telah mendorong penulis untuk mempertanyakan dan mencari jawabannya. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan keragaman persepsi dan merumuskan konsep-konsep yang terbentuk terhadap penetapan zonasi dalam Taman Nasional Gunung Merapi. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma fenomenologi. Peneliti merupakan instrumen utama penelitian untuk mengumpulkan data dengan metode wawancara mendalam. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi dan analisis data dilakukan dengan kategorisasi untuk mendapatkan konsep. Jalannya penelitian mengikuti alur penelititan naturalistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktifitas merumput dikawasan Taman Nasional Gunung Merapi Dusun Kalitengah Lor merupakan suatu strategi hidup (livelihood) yang bertumpu pada ketersediaan dan keterbatasan alam. Dalam strategi hidup ini masyarakat di wilayah penelitian berhubungan sangat erat dengan lingkungan alam sekitarnya. Hubungan ini dapat dirumuskan dalam beberapa konsep sebagai berikut: (1) ketergantungan yang terbentuk dari pemahaman petani rumput terhadap hutan beserta isinya demi memenuhi dan mencukupi kebutuhan hidup; (2) kesederhanaan petani rumput dengan menerima kehidupan apa adanya; (3) penghargaan, rasa syukur, dan terima kasih terhadap pencipta melalui perbuatan dan upacara-upacara; (4) strategi merumput di kawasan hutan menjadi sebuah pilihan yang kemudian mereka lakukan hanya untuk bertahan hidup; (5) kearifan lokal dalam memandang dan mengelola lingkungan; (6) kehidupan yang selaras dengan lingkungan dengan memanfaatkan alam secara sebaik-baiknya untuk kehidupan. Penelitian ini menyarankan bahwa aplikasi Taman Nasional Gunung Merapi harus mempertimbangkan konsep-konsep diatas.
It has been for many years that local people in the foothill of Merapi Mountain have free access to plant and to use grasses for their survival. The designation of the area into Merapi Mountain National Park, however, has interrupted their activities. It is impossible to increase their participation in preserving the park if there is no guaranty that their interests are not fulfilled. The research concerns with this issue, it explores the effect of Merapi Mountain National Park (TNGM) on the local people perceptions and to formulate concepts on the phenomena. The research collects data through in-depth interviews and tests their validity through triangulation technique. The research follows the process of naturalistic research. The research reveals that the grass farmers perceive their activities as survival strategy to maintain their livelihood based on natural resource available in the area. In these activities, people in the area have strong relations with their surrounding environment. Such relations are best described into the following concepts: 1) dependency, which is established from their understanding that forest and enviroment are sources of their livelihood; 2) simplicity, which is dominated by an attitude to live in simple ways; 3) respect, which is expressed to show gratitude through actions and rituals; 4) grazing activities, which become the reason for them to plant and harvest grass and take dry branches for survival; 5) local wisdom in managing their environment; 6) life in harmony with nature. The research recommends that the implementation of Merapi Mountain National Park should consider these concepts.
Kata Kunci : Persepsi, Petani Rumput, Kawasan Zonasi TNGM, perception, grass farmers, land use plan of Merapi Mountain National Park