Laporkan Masalah

Strategi pengelolaan hutan di Kabupaten Nganjuk yang berbasis masyarakat

SUPRIHATONO, Anton, Prof.Dr.Ir. Masyhuri

2006 | Tesis | Magister Manajemen Agribisnis

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang faktor-faktor kunci keberhasilan sistem pengelolaan hutan berbasis masyarakat dalam menghadapi persaingan dan tuntutan masyarakat yang lebih terbuka serta melibatkannya dengan melihat faktor lingkungan internal dan eksternal sistem pengelolaan hutan berbasis masyarakat dan memformulasikan alternatif strategi pengelolaan hutan berbasis masyarakat sesuai dengan prediksi perubahan yang akan terjadi tentang sistem kelola hutan lestari. Jenis data yang digunakan adalah data primer dengan jumlah sampel sebanyak 40 orang. Metode analisis yang digunakan adalah analisis lingkungan stratejik (SWOT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor kekuatan pendorong yang dimiliki oleh Dinas Kehutanan Daerah Kabupaten Nganjuk adalah tersedianya seperangkat kebijakan pemerintah, keinginan yang kuat dari pemerintah daerah untuk mendorong sistem pengelolaan hutan berbasis masyarakat, tersedianya lahan potensial yang cukup tinggi untuk pengembangan hutan rakyat, pedoman penyelenggaraan pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) yang dapat melibatkan masyarakat sekitar, adanya program pemerintah untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya alam (SDA) dan lingkungan, adanya otonomi daerah, permintaan pasar akan kebutuhan kayu sebagai bahan baku industri dan perumahan yang semakin meningkat serta terbukanya peran aktif masyarakat dalam pembangunan kehutanan termasuk pengelolaan hutan berbasis masyarakat. Selanjutnya, Faktor kekuatan penghambat yang dimiliki oleh Dinas Kehutanan Daerah Kabupaten Nganjuk adalah sangat minimnya dana baik Dana Alokasi Umum (DAU) maupun dari pemerintah daerah, penjarahan kawasan hutan oleh masyarakat, terbatasnya saran dan prasarana yang ada di Dinas Kehutanan sehingga belum mampu menjangkau keseluruh wilayah operasional kehutanan, belum adanya yang mengatur tata hubungan kerja antara Dinas Kehutanan dengan Perum Perhutani sehingga masih adanya tumpang tindih kewenangan yang belum bisa dilaksanakan, akurasi data dasar untuk menyusun perencanaan dan pengelolaan hutan masih rendah, kesenjangan sosial ekonomi penduduk sekitar kawasan hutan, adanya penjarahan, pencurian kayu, penebangan liar yang sulit pengawasan dan pengendaliannya. Posisi Dinas Kehutanan Daerah Kabupaten Nganjuk dalam pengelolaan hutan berbasis masyarakat berada pada kuadran pertama (I) atau tahap pertumbuhan sehingga strategi pengelolaan hutan berbasis masyarakat tersebut yang harus dilakukan adalah growth-oriented strategy atau menggunakan strategi SO, yaitu menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk meraih kesempatan yang sebesarbesarnya.

This research aims to analyze key factors of forest management system base to society in to global position and society wanted and to associate with internal environment factor and external forest managenet syatem base to society and to formulate alternate forest management strategy base to society according to prediction change that happened about forest management system. Datas that used is cross section data with 40 samples. Analysis method that used is strategic environment analysis (SWOT). Result of research show that strength factor that have by Dinas Kehutanan Daerah Kabupaten Nganjuk is government policy, government wanted to push forest managenet system base to society, potential land for social forestry development, DAS managenet policy that associate this society, government programs to increasing society associate in SDA management and environment, otonom, log market demand for industry and society int forest development include forest management base to society. Strength factor that not give positive effect that had by Dinas Kehutanan Daerah Kabupaten Nganjuk is small fund neither DAU or from government respectively, illegal logging, infrastructure in Dinas Kehutanan so that not include in forest land, that isn’t term to manage work associate between Dinas Kehutanan and Perum Perhutani, database accuration for arrange plan and forest management isn’t accurate, social economic diference and illegal logging. Dinas Kehutanan Daerah Kabupaten Nganjuk position in forest management base to society is first quadrant or growth step, so forest management base to society strategy that must be applied is growth oriented strategy or use SO strategy, that is use strength that have to get a big opportunity.

Kata Kunci : Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat,Strategi Pengelolaan Hutan, forest, mnagement, society, opportunity, threat, policy, strategy


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.