Strategi bersaing Metro TV
ARDIANSYAH, Dhany, Gudono, Dr.MBA
2006 | Tesis | Magister ManajemenPerkembangan industri pertelevisian saat ini semakin ketat baik yang bersifat lokal maupun nasional. Masing-masing stasiun televisi berlomba-lomba membuat program acara-acara yang mampu menarik perhatian pemirsa televisi seperti sinetron, drama, film lepas, berita serta infotainment. Hingga tahun 2005 stasiun televisi di Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang bersifat nasional tercatat sebanyak 13 stasiun televisi sedangkan yang bersifat lokal tercatat hanya 1 yaitu JakTV. Jumlah tersebut belum mencakup stasiun televisi daerah lokal yang berdiri di kota-kota besar seperti stasiun televisi Cahaya Banten TV, Riau TV, Yogya TV, Solo TV dan Bali TV. Dalam hal ini telah terjadi persaingan yang semakin ketat baik antar stasiun televisi swasta nasional maupun persaingan antara stasiun televisi nasional dengan stasiun televisi lokal. Hal tersebut semakin memicu persaingan antar stasiun televisi dalam mendapatkan berita. Stasiun televisi swasta nasional yang terlebih dahulu berdiri seperti RCTI, Indosiar dan SCTV saat ini tidak bisa hanya berdiam diri mengingat beberapa segmen acara mereka semakin di grogoti oleh beberapa acara dari stasiun televisi lain yang baru berdiri beberapa tahun belakangan seperti Metro TV, Trans TV dan TV7. Khusus dalam program acara berita stasiun televisi ‘lama’ dan stasiun televisi baru mereka harus bersaing dengan stasiun televisi Metro TV mengingat Metro TV adalah stasiun televisi yang memfokuskan pada berita. Persaingan yang terjadi saat ini khusus pada segmen berita tidak hanya berkaitan dengan tampilan saja namun pada tingkat kecepatan dan keakuratan berita. Dengan demikian, hal ini membuat Metro TV harus memilih dan mengembangkan strateginya. Pada akhirnya tujuan yang akan dicapai yang akan dicapai adalah menjadi market leader dan menguasai pasar pada segmen berita. Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh lingkungan eksternal dan internal terhadap strategi yang selama ini sudah diterapkan oleh Metro TV. Sebagai alat analisis penulis menggunakan five forces model dari Porter untuk menganalisa posisi perusahaan dalam industri. Untuk analisis lingkungan internal hasilnya nanti adalah untuk melihat kekuatan dan kelemahan perusahaan. Kemudian untuk menganalisa posisi perusahaan alat yang digunakan adalah analisis SWOT. Dari hasil penelitian dapat terlihat bahwa kondisi perekonomian dapat mempengaruhi sebuah stasiun televisi mengingat hampir seluruh program acara memiliki beberapa sponsor. Sementara hasil dari analisis SWOT menunjukkan bahwa kekuatan yang dimiliki oleh Metro TV lebih besar dibandingkan dengan dengan kelemahannya. Strategi fokus yang selama ini sudah dijalankan oleh Metro TV sudah sangat baik namun diharapkan perusahaan dapat mengatasi beberapa kelemahan perusahaan seperti menambah stasiun relay di beberapa daerah yang dianggap potensial menjaring pemirsa televisi.
Development of Television Industry nowadays is becoming more competitive among those with local or national programmed. Each TV station race against the other trying to attack audience by performing their programmed such as serial movies, drama, infotainment and news. The situation has created a lot more competitive strategy for every TV station to improve them selves in order to be the first. PT Media Televisi Indonesia or Metro TV as one of national TV broadcast company is the first station TV that most of their program contains of news. In this case, Metro TV have to be more creative in developing its strategy to compete with others, knowing that its contender is not only one but many other. As the analysis, writer using Five Forces model from porter to analyze the company’s position in industry. To analyze the Internal Environment is to see the strength and weakness of the company by using the SWOT analysis. Meanwhile, the result of the SWOT analysis in Metro TV shows the strength is greater than the weaknesses. The strategy run by Metro TV has been very well but it is expected that the company could overcome several weaknesses in adding more relay stations in several potential areas so Metro TV could become market leader.
Kata Kunci : Strategi Bersaing,Metro TV,Market Leader, Competitive strategy, Metro TV, market leader.