Laporkan Masalah

Analisis perhitungan risiko nilai tukar posisi devisa neto PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. menggunakan Standardized Model dan Internal Model

AINI, Nur, Sukmawati, Prof.Dr.MM

2005 | Tesis | Magister Manajemen

Dengan semakin pesatnya perkembangan situasi lingkungan eksternal dan internal perbankan menyadarkan semua pihak akan semakin kompleksnya risiko bagi kegiatan usaha perbankan sehingga untuk itu dibutuhkan praktik tata kelola yang sehat (good governance) dan manajemen risiko yang efektif. Pengelolaan Posisi Devisa Neto berkaitan erat dengan risiko nilai tukar, yaitu risiko yang timbul dari posisi valuta asing yang dimiliki karena perubahan nilai tukar. Pergerakan nilai tukar yang sangat fluktuatif akan berpengaruh terhadap potensi kerugian maupun keuntungan yang akan dihadapi oleh bank dari Posisi Devisa Neto yang dimiliki sehingga dibutuhkan suatu sarana untuk mengetahui dan memberikan peringatan dini (early warning system) akan risiko tersebut. Dalam perhitungan risiko pasar, Basel Committee on Banking Supervision (BCBS) memberikan pilihan untuk menggunakan standardized model ataupun internal model. Pada penelitian ini dilakukan analisa perhitungan besarnya risiko nilai tukar Posisi Devisa Neto yang dimiliki PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dengan menggunakan Standardized Model dengan shorthand method dan Internal Model menggunakan Value at Risk (VaR) metode Historical Simulation dan Variance Covariance model EWMA (Exponentially Weighted Moving Average), kemudian dibandingkan capital charge, yaitu modal yang harus disediakan oleh bank agar dapat menyerap atau mengatasi risiko timbul, yang dihitung dengan kedua model tersebut. Hasil dari analisis dan perhitungan yang dilakukan adalah nilai VaR (posisi 30 Juni 2005) yang dihasilkan dari metode Variance Covariance model EWMA lebih kecil dibandingkan dengan metode Historical Simulation untuk confidence level 95% maupun 99%. Sedangkan besarnya capital charge yang harus dibentuk berdasarkan standardized model dan internal model menunjukkan perbedaan yang besar tetapi tidak diantara internal model (standardized model sebesar Rp 53.852,31 juta, Historical Simulation sebesar Rp. 13.113,75 juta dan Variance Covariance sebesar Rp. 11.643,40 juta). Dalam rangka meningkatkan efisiensi penggunaan modal sehingga dapat meningkatkan daya saing, bank sebaiknya menggunakan metode yang memberikan capital charge terkecil dalam penghitungan risiko nilai tukarnya disamping tentunya tetap memperhatikan aspek lainnya seperti ketersediaan IT, SDM dll.

The increasing complexity of external and internal banking environment made people realize that banking activities needed to be managed based on good governance system and effective risk management. The management of Net Open Position relates to the foreign exchange risk. The volatility of exchange rate will influence to the potential of lost either profit which will faced by the bank. This condition need to find the tool which can create early warning system to identify the risk. In market risk measurement, Basel Committee on Banking Supervision (BCBS) gives options for using Standardized model or Internal Model. In this research, the objectives are to measure the foreign exchange risk of PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk’s Net Open Position by using Standardized Model with shorthand method and Internal Model by using Value at Risk, Historical Simulation method and EWMA’s model base on Variance Covariance method and to compare the result of its capital charge. Capital charge is the existing capital should be prepared by the bank for managing its risks. The result of this research stated that VaR (June 30, 2005) by using EWMA model of Variance Covariance method is smaller than by using Historical Simulation method in confidence level of 95% or 99%. Meanwhile, the amount of capital charge that should be created based on standardization model and internal model, shows a huge differences but it is not happen in between Internal Model (Standardized Model is 53,852.31 Million rupiah, Historical Simulation is 13,113.75 Million rupiah, and Variance Covariance is 11,643.40 Million rupiah). In order to increase the efficiency of capital management due to rise its competitive position, the bank should use the method which is giving lowest capital charge in its foreign exchange risk measurement but the bank should also notice the other related aspects such as the information technology availability, human resources, etc.

Kata Kunci : Posisi Devisa Neto,Risiko Nilai Tukar, Standardized Model, Internal Model, Value at Risk, Net Open Position, Foreign Exchange Risk, Standardized Model, Internal Model, Value at Risk.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.