Laporkan Masalah

Penilaian kinerja strategik kantor cabang pembantu dan kantor unit yang berada di bawah supervisi kantor cabang Bank BRI Malang-Kawi

SULISTYO, Yoyo, Hani Handoko, Dr.,MBA

2005 | Tesis | Magister Manajemen

Pengukuran kinerja dalam industri perbankan, selama ini lebih banyak dinilai dari sisi keuangannya saja. Aktiva perusahaan akhir-akhir ini lebih didominasi oleh intangible assets yang tak terukur sehingga diperlukan pengukuran aspek non keuangan. Pengukuran kinerja berdasar aspek keuangan dan non keuangan melahirkan apa yang dinamakan Balanced Scorecard. Metode Balanced Scorecard diterapkan untuk mengembangkan sistem penilaian kinerja strategik terhadap kinerja Kantor Cabang Pembantu (KCP) dan Kantor Unit yang berada di bawah supervisi BRI Kantor Cabang Malang Kawi berdasar aspek keuangan, aspek pelanggan, aspek proses bisnis internal, serta aspek pembelajaran dan pertumbuhan. Hasil penelitian menunjukkan KCP dan Kantor Unit dalam kurun waktu tahun 2004 berdasarkan aspek pembelajaran dan pertumbuhan serta aspek proses bisnis internal, capaian kinerja sesuai dengan tujuan strategik yang telah ditentukan. Semua pekerja telah merasakan kepuasan dalam bekerja dan telah melaksanakan proses bisnis sesuai dengan aturan yang berlaku dan tidak ada kesalahan berarti. Pelanggan telah merasakan kepuasan ketika bertransaksi dan berinteraksi dengan Bank BRI baik di tingkat Kantor Cabang Pembantu maupun di tingkat Kantor Unit Jumlah peminjam dan penyimpan di KCP dan Kantor Unit meningkat. Kinerja keuangan Kantor Cabang Pembantu belum menunjukkan hasil yang mengembirakan. Hanya ada dua dari empat KCP mempunyai kriteria sangat baik. Secara umum kinerja keuangan Kantor Unit menunjukkan hasil baik. Sebagian besar Kantor Unit telah memberikan laba kepada Bank Rakyat Indonesia melebihi RKA yang telah ditentukan.

A measurement of the performance of a banking industry so far, has been done from financial related point of view. Active capitals of a company are dominated by intangible assets, which are immeasurable so that measurements of the non-financial aspect are needed. Performance measurement based on the financial and non-financial aspect result in what called Balanced Scorecard. Method of Balanced Scorecard is applied to develop the system of strategic performance measurement for the performance Sub Branch Office (KCP) and BRI Units supervised by BRI Malang-Kawi, based on financial perspective, customer perspective, internal business process perspective, and the learning and growth perspective. This research shows during 2004 based on internal business process perspective, and the learning and growth perspective, KCP’s and Units have reached the performance which is determined in the strategic aims. All employments have felt done satisfactory jobs, and conducted business process in accordance with the company’s rules, and found no significant mistakes. Customers are also satisfied in dealing transaction with and interacting with Bank BRI, either in KCP’s and Units. The number of debitor and creditor increases in KCP’s and Units. Financial performance at KCP has not showed satisfactory results. Only two of Four KCP’s have reached very good achievement. In general, financial performance at all Units shows good results. Most of the Units have made profit for BRI exceeding the determined RKA

Kata Kunci : Kinerja Strategik,Balanced Scorecard,Balanced scorecard, strategic performance, banking, BRI Bank


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.