Aksesabilitas masyarakat Kecamatan Genyem dalam memperoleh pelayanan pendidikan Sekolah Dasar pada era desentralisasi pendidikan di Kabupaten Jayapura
SUMBARI, Septinus Tonci, Dr. Erwan Agus Purwanto
2006 | Tesis | Magister Administrasi PublikDi era otonomi daerah upaya pemerintah untuk mengatasi ketidakseimbangan pelayanan publik tampaknya belum berhasil. Faktor-faktor ekonomi seperti bias investasi, bias kualitas, bias harga, dan bias birokrasi secara tidak disadari telah terjadi.. Akibatnya akses pelayanan publik itu lebih bias kepada golongan menengah ke atas yang bermukim di kota, dan subsidi pemerintah untuk pelayanan publik pun lebih menguntungkan golongan mereka, padahal golongan miskinlah yang sepantasnya mendapat pertolongan. Pelayanan publik telah menjadi terlalu mahal bagi golongan miskin Kecamatan Genyem salah satu daerah kecamatan yang tergolong daerah pelosok di Kabupaten Jayapura dalam upayanya untuk memajukan dunia pendidikan tidak dapat melepaskan diri dari kenyataan-kenyataan di atas. Salah satu upaya perbaikan yang dilakukan Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura adalah dengan memaksimalkan fasilitas pendidikan dalam rangka meningkatkan pemerataan pendidikan di tiap kecamatan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa aksesabilitas masyarakat Kecamatan Genyem dalam memperoleh pelayanan masih rendah. Rendahnya aksesabilitas pelayanan terjadi karena lemahnya kemampuan orang tua secara ekonomis, tambahan biaya operasional pendidikan yang cukup tinggi akibat dari jauhnya jarak sekolah dengan tempat tinggal serta kurangnya Buku Pegangan Pokok (BPP) maupun Buku Teks Pokok (BPT) yang harus dimiliki oleh murid SD dan SLTP dan kurangnya disiplin para guru. Kebijakan pendidikan Pemerintah Kabupaten Jayapura belum mampu membuka aksesabilitas masyarakat Kecamatan Genyem untuk memperoleh pelayanan pendidikan. Lemahnya kebijakan pendidikan lebih disebabkan minimnya prosentase anggaran pendidikan dalam RAPBD yang berakibat rendahnya kesejahteraan guru dan minimnya sarana dan prasarana sekolah. Persepsi masyarakat Kecamatan Genyem mengenai pendidikan bisa dinyatakan bahwa masyarakat menyadari pentingnya pendidikan bagi anakanaknya namun masih bersikap masa bodoh terhadap pentingnya sumber daya yang diperlukan untuk mengatasi masalah pendidikan. Disamping itu masyarakat juga masih memiliki sikap masa bodoh terhadap kondisi sumber daya yang tersedia di sekolah. Disamping itu, Faktor manajemen sekolah kurang mendukung aksesabilitas masyarakat Kecamatan Genyem untuk memperoleh pelayanan pendidikan sekolah dasar dan SMP.
In era of local autonomy, effort of government to solve unbalanced public service seems unsuccessful. Economic factors, such as, investment, quality, price and bureaucratic biases, unconsciously, take place. As result, access to the public service has more biased from middle-upper class groups living in city, and governmental subsidy for the public service is more profitable for their group, whereas, in fact, the poor class group should be subsidized. The public service has been too expensive for the poor group. Sub-district of Genyen is one sub-district area that is rural area in district of Jayapura in making effort to improve education world which can not be free from the realities. One improvement effort made by educational department of Jayapura district is to maximize educational facilities in order to increase evenly distribution of education to each sub-district. Results of study indicated that accessibility of society in sub-district of Genyem to obtain service was still low. The low accessibility to service occurred because weak economic parents, high added educational-operational cost as result of far schools from their residences and lack of basic handbooks (BPP) and basic textbooks (BPT) that should belong to primary and secondary school pupils and less disciplined teachers. Educational policy of Jayapura district government has not been able to open accessibility of Genyem sub-district society to obtain educational service. Weak educational policy was more caused by minimum percentage of educational budget in RAPBD resulting in low welfare of teachers and minimum school instrument and infrastructures. Perception of Genyem sub-district society for education could be said that the society realized importance of education for their children, but they ignored the importance of resources needed to solve educational problems. In addition, the society still ignored condition of resources available to the schools. In other worlds, factors of school management had less support for accessibility of Genyem sub-district society to obtain primary and secondary school-basic educational service.
Kata Kunci : Pemerataan Pendidikan,Jayapura,Kebijakan Pendidikan,Jayapura,