Institusi informal dalam Birokrasi Pemerintah :: Studi dinamika interaksi institusi informal dan formal di Balai Taman Nasional Karanglestari
SETIAWAN, Hany, Dr. Erwan Agus Purwanto
2006 | Tesis | Magister Administrasi PublikPembangunan dan reformasi di Indonesia belum memperbaiki kondisi birokrasi pemerintahan Indonesia. Permasalahan birokrasi Indonesia banyak diulas dari sisi birokrasi sebagai organisasi formal. Pada sisi lain, praktik institusi informal keberadaanya menjadi realitas dalam birokrasi di Indonesia. Keberadaan institusi informal dalam birokrasi pemerintahan belum banyak diungkap dalam mengambarkan kondisi pemerintahan di Indonesia. Keterbatasan dan ketidakmampuan birokrasi sebagai institusi formal dalam menghadapi lingkungan kerjanya memunculkan institusi informal dalam birokrasi. Institusi informal memberi pengaruh, mengikis, dan mentrasformasikan intitusi formal yang didesain untuk mengatur perilaku dalam mencapai tujuan institusi formal. Salah satu bentuk institusi informal dalam birokrasi pemerintahan di Indonesia diindikasikan muncul dalam Balai Taman Nasional Karanglestari (BTNKL). BTNKL, salah satu UPT konservasi Departemen Kehutanan, diindikasikan mengembangkan institusi informal untuk mensiasati keterbatasan sarana prasarana kerja dalam menghadapi tantangan lingkungan kerjanya khususnya faktor aksesibilitas lokasi kerja. Penelitian yang mengambil lokasi penelitian di BTNKL ini bertujuan untuk mengambarkan keberadaaan, peranan dan pengaruh institusi informal dalam lingkungan birokrasi BTNKL. Berkaitan dengan tujuan penelitian, penelitian ini menggunakan pendekatan naturalis dengan jenis penelitian kualitatif. Data penelitian dikumpulkan dengan kombinasi observasi, wawancara dan dokumentasi. Institusi informal di dalam birokrasi BTNKL muncul dalam bentuk pola kerja shift. Kemunculan dan pekembangan institusi informal ini memiliki keterikatan dengan kondisi intitusi formal BTNKL. Institusi informal ini muncul dan mengalami perubahan sebagai hasil perpaduan rasionalitas personel dan rasionalitas organisasi formal sebagai tanggapan atas kapasitas organisasi formal dan situasi lingkungan kerja. Bentuk interaksi antara dua institusi ini dalam tipologi interaksi Helmke dan Levitski termasuk dalam interaksi subtitutif. Bentuk interaksi ini menempatkan praktik institusi informal mengantikan prosedur dan struktur formal dalam pengelolaaan kawasan Taman Nasional Karanglestari. Interaksi ini menjadikan BTNKL sebagai institusi formal mampu bertahan dan beroperasi, namun interaksi ini juga menimbulkan dampak negatif pada personel dan strategi pengelolaan kawasan. Kedua dampak negatif tersebut membahayakan keberadaaan institusi formal BTNKL karena sinergi kedua dampak ini menciptakan lingkaran ketidakefektifan dalam pengelolaan kawasan Taman Nasional Karanglestari dalam jangka panjang. Hasil penelitian ini merekomendasikan agar BTNKL lebih peka dan memberikan respons serius terhadap keberadaan institusi informal di dalam birokrasi BTNKL. Dalam jangka pendek dan menegah, BTNKL dapat mengakomodir keberadaan institusi informal ini dengan mengintegrasikannya dengan pengaturan formal untuk mengurangi dampak negatifnya. Dalam jangka panjang, institusi informal ini perlu dihilangkan dengan memformalkannya atau menguatkan kapasitas institusi formal BTNKL yang menjadi pemicu munculnya institusi informal.
Development and reformation have not improved condition of the Indonesian goverment bureaucracy yet. Indonesian bureaucracy problems have discussed much in perspective of bureaucracy as formal institution. At the other side, informal institution practices become the reality in Indonesian bureaucracy. Informal institutions in government bureaucracy have not studied much in describing condition of the Indonesian government. The lacknesses and incapability of bureaucracies as formal institutions confront work environment. These conditions emerge informal institutions in bureaucracy. Informal institutions influence, erode, and transform formal institutions which were designed to control the behaviour in achieving formal institutions goal. One of informal institution in Indonesian government bureaucracies is supposed exist in Balai Taman Nasional Karanglestari (BTNKL). BTNKL, a consevations technical implementation unit of Indonesian Forestry Departement, seems to develop informal institution as a strategy in facing the resource lacknesses and work environment challenge, especially accessibility of work location. This research which takes BTNKL as locus aimed at describing the existence, role, and influence of informal institutions in BTNKL bureaucracy. In accordance to the research purpose, this research uses naturalist approach while the type of research is qualitatif research. Research data is collected by combination of observation, interview and documentation study. Informal institution in BTNKL bureaucracy appears as shift work model. Appearence and development of informal institution in BTNKL bureaucracy have interlocked with formal institution condition. This informal institution emerges and changes because of personel and organizational rasionality combination as a response from formal organization capacity and field work situations. Type of interaction between these formal and informal institution is subtitutive interaction in Helmke and Levitski’s typology. The interaction of these institution replaces formal structure and procedures in managing BTNKL in Karanglestari national park. This interaction makes BTNKL as formal institution is able to work, even though this interaction also brings negative impact toward personel and area management strategic. These negative impact make a dangerous situation for BTNKL because these negative impacts create ineffectivity circle in long term national park area management This research suggests BTNKL to take action more sensibility and seriously to informal institutions in BTNKL bureaucracy. In short and middle term, BTNKL can accommodate informal institution and should integrate institution informal in formal arragement to decrase negative impact. In long term, informal institution should be terminated with formalization or empowering formal institution capacity wich trigger the appearence of informal institution.
Kata Kunci : Pengelolaan Kawasan Konservasi,Balai Taman Nasional Karang Lestari,Interaksi Institusi Informal dan Formal, Bureucracy, informal institution, management of conservation area