Laporkan Masalah

Budaya Paternalisme pada organisasi dalam pelayanan internal di Dinas Kesehatan Kota Bengkulu

ZALENA, Prof.Dr. Agus Dwiyanto

2006 | Tesis | Magister Administrasi Publik

Ditinjau dari segi pemerintahan sebagai uapaya peningkatan pelayanan masayarakat maka yang harus dilakukan adalah penataan dan pembinaan aparat yang berkualitas dan profesional guna meningkatkan pelayanan baik internal maupun eksternal. Dalam penigkatan pelayanan organisasi di Dinas Keseahatan Kota Bengkulu mau tidak mau harus menyesuaikan diri agar dapat survive, sebagai badan publik yang memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama pelayanan internal dilingkungan Dinas Kesehatan Kota Bengkulu. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui budaya organisasi di Dinas Kesehatan Kota Bengkulu dalam memberikan pelayanan internal. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode kualitatif, subjek dalam penelitian ini adalah Kepala Dinas kesehatan Kota Bengkulu, Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Sub Bagian Umum, Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Kepala Sub Bagian Keuangan. Serta bebrapa orang pegawai puskesmas. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan analisis deskriptif dengan metode kualitatif. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa dalam mendukung visi, misi organisasi di Dinas Kesehatan Kota Bengkulu belum menunjukkan konsekuensi yang sesuai dengan budaya yang bersifat customer based. Hal ini disebabkan oleh adanya kecendrungan organisasi yang menerapkan budaya paternalisme, yang ditunjukkan dengan adanya staf bawahan dalam menjalankan tugas hanya berdasarkan perintah dari pimpinan. Sehingga muncul istilah ABS (Asal Bapak Senang). Hal ini ditunjukkan adanya staf yang tidak berani mengkritik pimpinan, dan pengambilan keputusan harus minta petunjuk dari pimpinan. Realitas kultur di Dinas Kesehatan Kota Bengkulu menyuburkan tumbuhnya kekuasaan bagi mereka yang menjadi pemimpin dan semakin melemahnya posisi tawar pegawai bawahan sebagai orang yang dipimpin. Dimana atasan dapat memberi kontrol kepada pegawai bawahan, sedangkan pegawai bawahan tidak dapat mengontrol atasannya karena ada perasaan inferior seperti kalah terhormat atau kalah berkuasa. Nilai budaya paternalisme menunjukkan niali yang terlampau berorientasi keatasan dan mematikan jiwa yang ingin berdiri sendiri, berinovasi dan berkreasi. Pada akhirnya nilai yang terlampau berorientasi keatasan juga akan mematikan rasa tanggung jawab itu sendiri, dan juga akan membiarkan rasa yang condong untuk selalu melemparkan tanggung jawab keatas.

Reviewed from governmental, the effort that has to do to develop public service is official development and arrangement. These efforts are external service. To develop the organizational service, Health’s Departement of Bengkulu City as a public service institution has to adapt itself, particularly in its Health’s Departement of Bengkulu City its internal service. This research use qualitative methode, and the research subject were Head of Health’s Departement of Bengkulu City, Section of Administration’s Officers. Datas were collected by interview and documentation technique. Data analyze technique that used was descriptive analyze method. Result of the research indicated that in supporting organizational vision and mission, Health’s Departement of Bengkulu City had not showed consequence that in according whit customer based culture. It is because the organizational tendency to implementing paternalistic culture, that showed by the existence of staff officers which performed their duty based on leaders’ order only. The staff officers have no courage to criticize their duty based on leaders can take control of their staff, but the staff officers can’t control their chief’ autority and of their staffs, but the staff officers cant’t control theirs. It is because there are inferior senses like sense of powerless and dishonourable. Paternalystic cultural value shows the value of over leader oriented which put out the independent, innovative and creative souls. At last, the value of over leader oriented also put the sense of responsibility itself and let the tendency of thtrowing up responsibility to the leaders.

Kata Kunci : Budaya Paternalisme,Organisasi Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, Paternalystic Culture, Health’s Departement of Bengkulu City


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.