Pengetahuan lokal masyarakat tentang pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup laut pada masyarakat pesisir Teluk Tanah Merah Kabupaten Jayapura
DEMETOU, Karel, Prof.Dr. Agus Dwiyanto
2006 | Tesis | Magister Administrasi PublikPermasalahan pengolahan lingkungan hidup laut merupakan persoalan yang sangat urgen untuk terus diperdebatkan, dan diperbincangkan oleh banyak kalangan terkait dengan kelanjutan hidup dan kehidupan didalam lingkungannya dan alam sekitarnya menunjang bagi kelangsungan hidup manusia dan kesejahteraannya, tidak terkecuali pada masyarakat Teluk Tanah Merah di Desa Tablasupa dan Desa Entiyebo, Distrik Depapre Kabupaten Jayapura, dalam hal mana mayoritas mata pencahariannya bersumber pada hasil-hasil laut. Pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup laut sangat strategis bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat tanpa harus melakukan kerusakan bagi lingkungan laut dan alam sekitar sangat ditunjang oleh pengetahuan lokal yang dimiliki masyarakat didalam upaya meminimalisasi dominasi pemerintah atas segala modernisasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal itulah yang mendasari topik permasalahan, penelitian ini diarahkan pada bagaimana pengetahuan lokal masyarakat pesisir Teluk Tanah Merah tentang pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup laut. Terkait permasalahan tersebut, maka kajian teori didasarkan pada pengetahuan lokal masyarakat mengenai pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup laut. Dan kemudian pendekatan penelitian deskriptif dengan menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif atas datadata yang diperoleh melalui teknik wawancara, observasi dan dokumentasi terhadap sumbersumber data primer (informan) dan data-data sekunder (berupa dokumentasi). Berdasarkan hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa pengetahuan lokal masyarakat Teluk Tanah Merah masih cukup eksis dalam mempertahankan nilai-nilai budaya dan adat istiadat didalam pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup laut, sehingga ada keseimbangan atas dominasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Hal ini terlihat dari: 1) Pengetahuan atas hukum adat dalam mengatur batas wilayah laut masing-masing wilayah masih sangat dipertahankan. 2) Pengetahuan dalam menggunakan alat-alat tradisional lebih baik/dominan daripada alatalat teknologi modern didalam mengeksploitasi hasil-hasil laut. 3) Pengetahuan mengenai hak dan kewajiban didominasi oleh hukum-hukum adat yang telah berlangsung secara turun-temurun, walaupun hukum formal diakui sebagai bagian tata aturan dalam hidup bermasyarakat. 4) Pengetahuan terhadap pemanfaatan sumber daya alam laut dalam meningkatkan kesejahteraan cukup efektif baik dalam hal jenis hasil laut, waktu pelaksanaan eksploitasi, maupun dalam mempertahankan lingkungan laut secara arif dan bijaksana dalam melindunginya sebab telah dianggap sebagai pemberi kehidupan masyarakat. 5) Pengetahuan tentang pelestarian lingkungan hidup laut telah terbentuk dan berjalan secara alami dari generasi ke generasi berdasarkan nilai-nilai budaya masyarakat setempat dan juga memahami aturan-aturan hukum formal walaupun belum maksimal. 6) Pengetahuan terkait dengan pemberdayaan masyarakat dalam kegiatan lingkungan hidup laut dilaksanakan melalui proses pemberdayaan lingkungan keluarga, lembaga sosial kemasyarakatan yang didukung dengan peran pemerintah desa dan fungsi pendidikan formal dan informal. Atas hasil-hasil tersebut, direkomendasikan beberapa saran yaitu 1) perlunya peningkatan sosialisasi atas hukum formal yang berlaku dengan mengakomodasi adat dan budaya setempat, 2) perlu ditingkatkan kerjasama antara pihak pemerintah dengan masyarakat dengan mempertimbangkan eksistensi lembaga sosial kemasyarakatan yang ada termasuk tokoh masyarakat dan 3) peningkatan kualitas SDM bagi anggota masyarakat baik formal, maupun informal khususnya dalam bidang lingkungan hidup laut.
Problem of sea bio-ecology management is a very urgent problem to argue continuously, and it is discussed by many parties relative to next living and life in local environment and nature around it, supporting human survive and prosperity, including the people of Teluk Tanah Merah in Tablasupa and Entiyebo, the District of Depapre, Regency of Jayapura, in which most of their incomes are derived from sea products. Use and preservation of the sea bio-ecology is so strategic for increasing the people’ prosperity, without damaging the sea bio-ecology and natural environment around it, supported by knowledge belonging to the local people in order to minimize the government domination for all science and technology modernizations. The topic problem is based on it, and this research is led to how the knowledge of Teluk Tanah Merah’s local people on use and preservation of the sea bio-ecology is handled. In case of the problem, the theoretic review is based on the knowledge of local people concerning the use and preservation of the sea bio-ecology. And the research used descriptive approach by applying qualitative and quantitative analysis for data obtained by techniques of interview, observation, and documentation on primary data (informants) and secondary data (documentation) sources. Based on results of research, it can be explained that the knowledge of local people of Teluk Tanah Merah, in fact, sufficiently exists in maintaining their cultural values and customs on use and preservation of the sea bio-ecology, so that dominations on development and knowledge are balanced. It can be seen from: 1) Knowledge on customary law in controlling sea limit of each region is extremely maintained. 2) Knowledge on use of traditional tools is better/dominant than modern technology tools in exploiting the sea products. 3) Knowledge on rights and obligation is more dominated by resulting traditional law respectively, although the formal law is recognized as a part of rule in society life. 4) Knowledge on sea natural resources usage in increasing the prosperity is sufficiently effective, either in case of sea products; time to perform the exploitation and maintenance of sea limit wisely, because it has been assumed as income producer to the people. 5) Knowledge on preservation of sea bio-ecology has been formed and worked naturally from one generation and other generation, based on local cultural value, and also understanding formal law rules, although it is not maximal yet. 6) Knowledge relative to society empowerment in activity of sea bio-ecology is conducted by process of family environment empowerment, Social Institution supported by village government role and formal and informal education functions. On the results, it is recommended by some suggestions, such as: (1) it is necessary to increase socialization of valid formal law by accommodating local customs and cultures, (2) it is necessary to increase relationship between the society and government by considering existence of current social institution, including societal figures, and (3) increase in quality human resources for members of society, both formal and informal, especially in case of sea bio-ecology.
Kata Kunci : Kesejahteraan Masyarakat Pesisir,Pelestarian ingkungan Hidup Laut, Knowledge of local society – Exploiting and continuation of the sea bioecology