Laporkan Masalah

Kohesi dan koherensi sebagai pembentuk keutuhan wacana dalam dongeng berbahasa Jawa

SUTANA, Dwi, Prof.Dr. Marsono, SU

2006 | Tesis | S2 Linguistik

Faktor penting untuk menciptakan keutuhan wacana dalam dongeng, bagianbagian wacana itu harus saling berhubungan. Sejalan dengan pandangan bahwa bahasa itu terdiri dari bentuk (form) dan makna (meaning), hubungan antarbagian wacana dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu hubungan bentuk yang disebut kohesi (cohesion) dan hubungan makna (coherence). Oleh sebab itu, hubungan bentuk dan hubungan makna dalam wacana perlu diketahui oleh pemakai bahasa Jawa. Dengan cara itu, mereka diharapkan dapat menyusun wacana dengan baik. Dengan demikian, para penyimak bahasa Jawa terbantu dalam memahami makna wacana bahasa Jawa.

An important factor that is used to create a unity of a folktale discourse is making all parts of the discourse interrelated. In line with the idea that language consists of form and meaning, the unity of discourse can also be divided into two parts, namely cohesion and coherence. Cohesion is the relationship of the form of the discourse, while coherence is the relationship of its meaning or information. Therefore, the relationships of both form and meaning should be understood by Javanese speakers. In this way, they are able to compose a good discourse. Moreover, those who are interested in Javanese will find it helpful in understanding the content of any Javanese discourse.

Kata Kunci : Bahasa Jawa,Dongeng,Keutuhan Wacana


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.