Perilaku adhesif tiang cerucuk kayu ulin pada tanah lempung lunak
WIDIASTUTI, Masayu, Ir. Agus Darmawan Adi, M.Sc.,Ph.D
2005 | Tesis | S2 Teknik SipilFondasi tiang merupakan salah satu jenis fondasi dalam yang sudah umum digunakan di Indonesia. Fondasi ini mampu menahan beban yang besar dan dapat menghindari penurunan yang cukup besar dibanding dengan jenis fondasi lain. Kayu dapat dipakai sebagai bahan pilihan untuk fondasi tiang dan untuk perkuatan tanah , khususnya pada lapisan tanah lempung lunak. Oleh karena itu perlu diperoleh gambaran perilaku adhesive antara kayu dan tanah. Penelitian ini menitik beratkan pada perilaku adhesif fondasi tiang kayu pada tanah lempung lunak, dengan kondisi floating pile. Floating pile dimodelkan dalam kotak uji di laboratorium luar. Pada penelitian ini kayu yang digunakan adalah Eusideroxylon zwageri T.et B (Ulin). Model tiang dengan ukuran 5 x 5 cm2 , panjang tiang 90 cm, dan tiang yang tertanam 70 cm. Tiang dibuat dengan konfigurasi 1, 2, 4, tiang dengan jarak antar pusat tiang 3d, dan variasi waktu dari pemancangan tiang 1, 3, 7 hari. Uji beban dilakukan dengan 2 tahap. Tahap pertama, beban diberikan saat tahanan ujung dan tahanan friksi bekerja (Qu), kemudian beban diberikan saat tahanan ujung saja yang bekerja (Qb). Tahanan friksi didapat dari hasil pengurangan tahanan total terhadap tahanan ujung. Masing-masing variasi dilakukan tiga kali pengujian dan diambil reratanya. Hasil uji beban kelompok tiang memperlihatkan, jika jumlah tiang dalam kelompoknya bertambah, maka kapasitas dukung total tiang akan meningkat, namun adhesi tiap tiang dalam tanah lempung akan menurun, dan untuk waktu pemeraman yang lebih lama dari saat pemancangan, kapasitas dukung tiang cenderung meningkat dan sampai waktu tertentu kapasitas dukung tiang cenderung akan konstan, karena adhesi sudah mencapai kondisi maksimumnya.
Pile foundation is one of the deep foundation types that is generally used in Indonesia. This type of foundation is able to support heavier load and also prevent larger settlement compared with other foundation types. For deep foundation, wood can be used as an alternative material for pile foundation, and soil reinforcement, especially in soft clay. A research was carried out to observe adhesive behavior between wood and soft clay. This research was emphasized in adhesive behavior of wooden pile foundation in soft clay, whereas the condition of piles were floating piles. The floating piles were then modelled in test box in the field. The wood that was used as pile sample was Eusideroxylon zwageri T.et B (Ulin). The piles were 5 x 5 cm2 incross section and 90 cm long. The piles were embedded 70 cm in clay in the test box. The number of piles in the test were 1, 2, and 4, with distance between center of the pile was 3d. The delayed times after driving the piles into clay were variated in 1, 3, and 7 days. Loading test was carried out in two types. The first test was for the frictional and end bearing resistance (Qu). The second test was for the end bearing resistance (Qb). The frictional resistance was obtained from the reduction of the total resistance to the end resistance. There were three testings for each variations and the data used was the average value. The results of loading tests for group of piles showed that increasing the number of piles, increased the total bearing capacity but it decreased the adhesion for each pile. The total bearing capacity also increased when the delayed time after pile driving was increased. The increment of total bearing capacity is predicted to reach a constant condition when the adhesion reached the maximum condition.
Kata Kunci : Fondasi Tiang,Tanah Lempung,Adhesif, floating pile, soft clay, adhesive