Laporkan Masalah

Sistem Setting pedagang kaki lima di pinggiran Kota Yogyakarta :: Studi kasus Jalan Raya Jogja-Wates Km.11 sampai dengan Km.14

YOGANANTA, Feriqo Asya, Ir. T. Yoyok Wahyu Subroto, M.Eng.,Ph.D

2006 | Tesis | S2 Teknik Arsitektur (Desain Kawasan Binaan)

Semakin terbatas dan mahalnya ruang perkotaan pada saat ini menjadikan daerah pinggiran (pheri urban) menjadi alternatif untuk bertempat tinggal dan berusaha bagi penduduk perkotaan. Fenomena yang sama juga terjadi secara non spasial, semakin tingginya persaingan dalam mencari pekerjaan formal menjadikan sektor informal sebagai pilihan bagi masyarakat untuk bekerja mandiri sebagai penjaja (kakilima). Dua fenomena tersebut terdapat di jalan Raya Yogya-Wates km 11 s.d km 14. Penggal yang merupakan jalur transportasi bagian Selatan serta gerbang wisata kota Yogyakarta ini menjadi salah satu lahan bagi Pedagang Kakilima (PKL) untuk menjaring pembeli dari pengendara yang melaluinya. Kios PKL yang memanfaatkan jalan raya Yogya-Wates km 11 s.d km 14 sebagai tempat menjaring pembeli ini ternyata menyebabkan citra negatif bagi kawasan tersebut. Di satu sisi, ketidakberaturan, kekumuhan, penggunaan lahan bukan peruntukannya, tidak tersedianya prasarana penunjang kegiatan PKL dan aktifitasnya membahayakan pengguna jalan. Di sisi lain, perlunya mempertahankan eksistensi PKL sebagai penyerap tenaga kerja dan meningkatkan ekonomi masyarakat menjadi fenomena yang menarik untuk diamati. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi karakter dan tampilan visual PKL di jalan raya Yogya-Wates km 11 s.d. km 14. Metode penelitian menggunakan pendekatan rasionalistik berdasarkan teori setting, teori keruangan, pemakai jalan dan kecepatan kendaraan. Analisis dilakukan terhadap hasil identifikasi fisik dan karakter visual PKL guna melihat kecenderungan dominasi pola peletakannya. Ragam peletakan PKL dianalisis secara spasial terhadap bangunan, ruang dan jalan untuk mengetahui faktor-faktor yang menentukan pola peletakan PKL. Dari analisis tersebut diperoleh hasil penelitian yang meliputi intensitas dan jenis dagangan kios PKL serta karakter fisik dan tampilan visual kios PKL yang paling memenuhi syarat terhadap kenyamanan, keamanan dan sisi komersialnya, dalam suatu arahan sistem setting PKL di pinggiran perkotaan. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat diterapkan di kawasan pinggiran perkotaan, khususnya di jalan raya Yogya-Wates km 11 s.d. km 14.

The more limited and expensive the city space nowadays makes the pheri urban area become an alternative place for living and struggling for the city inhabitants. The similar phenomenon also occurs in a nonspatial way, the higher the competition in looking for formal jobs brings the informal sector into an open choice for the society, namely, people working independently as the street traders (PKL). The two phenomenons above can be found along 11 – 14 km of Yogya-Wates highway. The lump which is the South part of the transportation line, also the tourism gate of Yogyakarta, become an area for the street traders to get the buyers from the vehicle riders passing through it. The street traders stall which exploit 11 – 14 km of Yogya-Wates highway as a place to get the buyers, as a matter of fact, brings a negative image for that area. On one hand, the capriciousness, the dirtiness, the inappropriate land use, and the harmful condition for the pedestrians and the vehicle riders passing through the area; and on the other hand, a need to maintain the existence of the street traders as the labors net and to improve the economy condition of the society, become the interesting phenomenon to observe. This research purpose is identifying the character and the visual performance of the street traders along 11 – 14 km of Yogya-Wates highway. The research method is rationalistic approach based on setting theory, spatial theory, road user, and vehicle velocity. The result of physical and visual character identification analyzed to find out the dominant setting pattern tendency. Street traders various setting spatially analyzed in correlation to the building, space, and road, to determine the setting pattern of the street traders. Research result covered the intensity and selling goods of street traders, also the physical character and visual appearance of the street traders which fulfill the requirement of comfort ability, safety, and commercial side, in designed guidelines of street traders setting system on pheri urban area. Hopefully, the result of this research can be applied on pheri urban area, especially along 11 – 14 km of Yogya-Wates highway.

Kata Kunci : Setting, Pedagang Kakilima, Pinggiran Kota, Setting, The Street Traders, The Pheri Urban Area


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.