Tipologi arsitektur rumah tinggal :: Studi kasus masyarakat Jawa Tondano (Jaton) di Desa Reksonegoro Kabupaten Gorontalo
LIHAWA, Harley Rizal, Prof.Ir. Nindyo Soewarno, M.Phil.,Ph.D
2006 | Tesis | S2 Teknik ArsitekturMasyarakat Jawa-Tondano (Jaton) di Gorontalo adalah keturunan para pengikut setia perang Diponegoro (1825-1830) dengan Kyai Modjo sebagai panglima perang yang dibuang ke Minahasa, kemudian mereka menikah dengan wanita Minahasa lalu pindah ke Gorontalo. Bentuk rumah tinggal masyarakat Jaton di Gorontalo menunjukan adanya keunikan, hal ini menjadi motivasi untuk menelitinya. Ilmu arsitektur mengenal studi tipologi, tipe dapat memungkinkan arsitektur untuk merekonstruksi hubungannya dengan masa lalu yang secara metafor berkaitan dengan saat pertama manusia menghadirkan suatu bentukan tertentu berdasarkan suatu kebutuhan yang dirasakan saat itu, (Moneo1978). Jadi studi tipologi arsitektur dijadikan tolak ukur untuk meneliti arsitektur rumah tinggal pendatang pertama masyarakat Jaton di Gorontalo. Tujuan penelitian ini yaitu mengklafikasikan bentuk-bentuk rumah tinggal pendatang pertama masyarakat Jaton di Gorontalo serta merumuskan konsep perancangan tentang wujud bentuk rumah tinggal pada tataran konteks dua unsur budaya. Alat untuk membahas tipe yaitu sistem spasial, sistem fisik dan sistim model. Penelitian ini menggunakan metode rasionalistik kualitatif dengan lokasi penelitian di desa Reksonegoro kabupaten Gorontalo. Cara pengumpulan data melalui pengamatan, pengukuran dan wawancara pada rumah-rumah yang didirikan oleh pendatang pertama, kemudian dibahas secara diskriptif. Kesimpulan penelitian ini tipe-tipe rumah tinggal masyarakat Jaton di Gorontalo yaitu tipe konsentris hal ini dikarenakan konsep orientasi site dan rumah tinggal mengacu pada ruang terbuka dan tradisi Minahasa yang masih melekat pada masyarakat Jaton. Tipe ruang rumah tinggal Jaton terbagi tiga kelompok ruang yaitu ruang publik berada pada bagian depan, ruang semi privat dan privat berada pada bagian tengah sisi kiri dan kanan, ruang servis pada bagian belakang berada pada sisi kanan, organisasi ruang terbentuk dikarenakan aktivitas pemakai rumah tinggal yang pekerjaanya sebagai petani. Tipe bentuk atap rumah tinggal Jaton yaitu perpaduan antara atap limasan dan pelana, konsep konsentris ruang berhubungan dengan bentuk atap. Bentuk rumah Jaton tidak lepas dari unsur antropometrik tubuh manusia merupakan konsep rumah tradisional Indonesia. Material rumah tinggal menggunakan kayu, bambu dan pondasi batu kali, dengan konsep alami. Pada unsur elemen budaya, unsur budaya Minahasa sangat berpengaruh pada karya rumah tinggal masyarakat Jaton, unsur budaya Jawa berada pada semi fix elemen arsitektur elemen dekorasi rumah, juga pada alat-alat pertanian, serta alatalat penunjang aktifitas relegius.
Javanese-Tondano (Jaton) community in Gorontalo are straight descendants of the Diponegoro war’s loyal followers (1825-1830) with Kyai Modjo as warlord sent to Minahasa. Then, they married Minahasa women and settled in Gorontalo. The housing typology of Jaton people in Gorontalo indicates its uniqueness. It motivates to conduct research. Architecture knows the study of typology. Types enable architecture to reconstruct its relationship with past times that metaphorically concerned with the first time men expressed their particular shapes based on contemporary needs (Moneo1978). Hence, the study on architecturall typology is considered as yardstick to study housing architecture of Jaton first settlers in Gorontalo. The present research aimed to classify housing typology of Jaton first settlers in Gorontalo, and to formulate conceptual design on housing typology within two contexts of cultural elements. Instruments used to discuss the types involved spatial, physical, model systems. Qualitativerationalistic method was exploited in this research with Reksonegoro village, Gorontalo district as research site. Data were gathered through observations, measurements and interviews concerning houses that the first settlers build. Descriptive discussion, then, was performed. It is concluded that housing typology among Jaton community iinvolved concentric type. It was explained by the housing and site concepts oriented to open space and Minahasa tradition inherent among Jaton community. Housing spatial typology of Jaton community involved three spatial groups, i.e. public space at front part, semi-private and private space at central part of left and right sides; service space at the right-side back part. Spatial organization was based on the occupation of houses owners’ as farmer. Housing roof typology of Jaton involved combination of limasan (pyramidal) and pelana (triangular) rooves, spatial concentric concept related to the roof shape. Jaton housing related to human body antrophometric as Indonesian traditional housing concept. Houses’ materials involved woods, bamboos, river stones foundation with naturall concept. Minahasa cultural elements influenced Jaton housing. Javanese cultural elements were found within semi-fixed architectural elements, such as decorating elements, agricultural equipments and items for religious purpose.
Kata Kunci : Tipologi, Jawa-Tondano (jaton), Rumah Tinggal, typology, Javanese-Tondano (jaton), housing