Partisipasi politik masyarakat dalam Pemilihan Umum 2004 dan implikasinya terhadap ketahanan politik di Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta
SUMARWOTO, Yohanes, Drs. Kasto, MA
2006 | Tesis | S2 Ketahanan NasionalKeikutsertaan anggota masyarakat dalam Pemilihan Umum merupakan salah satu bentuk partisipasi politik masyarakat. Menurut pengamatan, tidak ada bentuk patisipasi politik yang lebih besar selain partisipasi dalam Pemilihan Umum (Pemilu). Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi partisipasi politik masyarakat dalam Pemilu 2004, bagaimana perbandingan kualitas Pemilu 2004 dengan Pemilu sebelumnya terutama pada masa Orde Baru, dan bagaimana implikasinya terhadap Ketahanan Politik khususnya di wilayah Kabupaten Sleman. Partisipasi politik masyarakat menjangkau seluruh lapisan masyarakat secara luas.Untuk menjelaskan tujuan penelitian tersebut tidak mungkin penulis mengadakan penelitian ke seluruh wilayah Indonesia, maka penulis mengambil sampel di 4 (empat) kelurahan di 3 (tiga) kecamatan di wilayah Kabupaten Sleman, yaitu di Kecamatan Depok, Kecamatan Turi dan Kecamatan Moyudan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan seperangkat pertanyaan dalam bentuk kuesioner dan wawancara mendalam dengan mengacu teori dari Ramlan Surbakti (1992:145-146), yang menyangkut faktor struktural, sosiologis, ekologis, psikologi sosial dan pilihan rasional. Dari faktor-faktor tersebut akan diketahui kualitas atau tingkat partisipasi politik masyarakat dalam Pemilu 2004 yang diacu dari teori Gabriel A. Almond (1974:59) serta teori Roth dan Wilson dalam Budiardjo (1998:6-8), dan bagaimana implikasinya terhadap Ketahanan Politik di Kabupaten Sleman. Analisis data dilakukan secara interaktif dan saling terkait antara kegiatan pengumpulan data, display data, reduksi data serta penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi politik pada Pemilu 2004 lebih demokratis dibanding Pemilu masa Orde Baru, namun struktur kepartaian dinilai masyarakat masih terlalu banyak sehingga membingungkan khususnya bagi masyarakat di pedesaan yang tingkat sosial-ekonominya belum begitu maju seperti di kota. Faktorfaktor yang sangat mempengaruhi adalah faktor struktural, sosial dan pilihan rasional. Rasioanalitas dalam memilih bagi masyarakat yang tingkat sosial-ekonominya maju lebih tinggi dan lebih menonjol dibanding masyarakat yang tingkat sosial-ekonominya belum maju. Secara umum penyelenggaraan Pemilu 2004 khususnya di wilayah Kabupaten Sleman dapat berlangsung secara aman dan tertib dalam suasana yang demokratis, dan partisipasi politik masyarakat di wilayah Kabupaten Sleman masih cukup tinggi. Secara kuantitas hampir sama dengan Pemilu sebelumnya, tetapi secara kualitas jauh lebih baik terutama dibandingkan dengan Pemilu masa Orde Baru, sebab masyarakat dapat menggunakan hak pilih secara bebas tanpa ada tekanan dan intimidasi dari pihak lain. Hal ini berimplikasi yang positip terhadap stabilitas politik di daerah, khususnya di wilayah Kabupaten Sleman. Kondisi politik yang kondusif di wilayah ini merupakan menifestasi dari Ketahanan Politik di wilayah. Ketahanan Politik yang mantap di suatu wilayah merupakan sumbangan yang besar demi terwujudnya Ketahanan Nasional.
The participation of society members in the General Election is one forms of society’s politic participation. Indeed, participation in the General Election is the most involved participation. The research is aimed at identify the factor contributing to the participation of society’s participation in 2004 General Election, the quality comparison of 2004 General election with the previous general Election, particularly before the New Order and this implication on the Political Resilience, particularly in Sleman area. Society’s Political participation reach every layer of society. To identify the objectives of the research, it is impossible for the research to conduct the research in all the region in Indonesia. As a result, the research chose the sample consisting of 4 villages in 3 districts in Sleman area, namely Depok, Turi and Moyudan district. The research was conducted using a series of questioner and in-depth interview in reference to the theory of Ramlan Surbakti (1992: 145-146), related with structural, sociologic, ecologic, psychosocial and rational factors. The identification of the factor allowed the researcher to identify the quality and the level of society’s political participation in 2004 General Election , in reference with Gabriel A Almond’s work (1974: 59) and Roth and Wilson in Budiardjo (1998: 6-8) and its implication on the Political Resilience in Sleman Regency. Data analysis was accomplished interactively and there was a close relation among data collecting, data display and data reduction and conclusion and verification. The result showed that political participation in 2004 general election was more democratic compared to the general election organized in the New Order, however, the party structure was excessively abundant and it was considered confusing for the rural society whose underdeveloped socioeconomic condition. The affecting factor included structural, social and rational choice factors. Rationality in choice among the developed social economic community was higher compared to those of societies whose underdeveloped social economic condition. Generally, 2004 General Election, particularly in Sleman Regency was conducted steadily and orderly in the democratic condition and the political participation among the society of Sleman regency was relatively high. It was quantitatively comparable with the previous general election, but in terms of quality, it was far better compared to the general election of New Order, as the society freely exercised their vote without any pressure or intimidation from other party. This implied the increasing political stability in the local area, particularly in Sleman Regency. The conductive political condition in this area represented the manifestation of the Political Resilience in the area. The steady Political Resilience in an area contributed to the realization of National Resilience.
Kata Kunci : Ketahanan Politik,Pemilu,Partisipasi Masyarakat, political participation, political resilience, national resilience