Laporkan Masalah

Pola hubungan Patron-Klien pada masyarakat pengrajin :: Studi tentang hubungan Patron-Klien di Sentra Industri Kerajinan Sayangsayang Kelurahan Sayangsayang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat

LUTHFI, Lalu, Drs. Sutaryo, M.Si

2005 | Tesis | S2 Sosiologi (Kebijakan dan Kesejahteraan Sosial)

Selama ini, pengerajin selalu identik dengan persoalan kemiskinan, rumahrumah kumuh dan hidup jauh dari kecukupan. Meskipun pengerajin selalu identik dengan kemiskinan, namun ternyata dalam kasus-kasus tertentu tidak selamanya demikian. Penduduk yang menekuni sektor kerajinan justru mampu hidup lebih sejahtera. Gambaran ini dapat terlihat pada masyarakat sentra industri kerajinan Sayangsayang, Cakranegara, Kota Mataram. Sektor kerajinan mampu memberikan dampak positif bagi perbaikan kesejahteraan mereka. Fenomena ini tentunya menarik untuk dikaji, sehingga penelitian ini memfokuskan pada pola hubungan patron klien dengan menelusuri hubungan yang terjalin antara pelaku usaha yang terlibat dan faktor dominan apa yang membuat mereka sejahtera. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, lokasi sasaran yang dijadikan kajian dalam penelitian ini adalah masyarakat sentra industri kerajinan Sayangsayang di kelurahan Sayangsayang, kecamatan Cakranegara, Kota Mataram, NTB. Dalam konteks ini yang dimaksud dengan masyarakat sentra industri Sayangsayang adalah penduduk lingkungan Rungkangjangkuk, Sayang Lauk dan Sayang Daye. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertukaran sumberdaya antar pelaku usaha membentuk pola hubungan patron klien dalam berbagai bentuk, misalnya alat produksi yang dimiliki seorang patron dapat dipertukarkan dengan tenaga kerja yang dimiliki klien, perlindungan yang diterima klien dibalas dengan kesetiaan klien terhadap patron. Pertukaran sumberdaya ini merupakan pertukaran yang saling menguntungkan. Pola hubungan patron klien yang saling menguntungkan ini ditandai dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat, seperti kondisi rumah, kepemilikan kendaraan bermotor, kepemilikan perhiasan dan simpanan uang. Kebijakan pemerintah membentuk sentra industri kerajinan yang diikuti dengan pembangunan pasar seni pada tahun 1990 menjadi faktor dominan bagi peningkatan kesejahteraan, bantuan peralatan dan kursus keterampilan mendorong masyarakat yang semula bekerja sebagai petani kemudian beralih kesektor kerajinan

Nowadays craft people are always identified with poorness problem, dirty residences, and insufficiency. Even though they are identified with poorness, however this is not always true especially in some cases. Craft people actually can live better than people think. This description can be proofed at people of industry centre of Sayang-sayang handicraft in Cakranegara, Mataram city. Crafting sector enable to provide positive effects for improving their prosperity. This phenomena, of course, is interesting to discuss, therefore this research was focused on relation pattern of client patron and also it study to relationship between involved entrepreneurs and dominant factors influencing their prosperity. The research used qualitative research method. The object of this research was people of industry centre of Sayangsayang handicraft in kelurahan Sayangsayang, Sub district Cakranegara., Mataram City, NTB. In this context, the meaning of industry centre people Sayangsayang is people around Rungkangjangkung, Sayang Lauk and Sayang Daye. The findings show that resources exchange amongst entrepreneurs form relation pattern of patron- client in so many forms, for example production appliances owned by a patron can be exchanged with workers belong to client, the protection accepted by client is reciprocated with client loyalty to patron. This resources exchange is profitable one to another. The relation pattern of patron-client which is profitable one to another is assigned by increased people prosperity, like house condition, having motorcycle, having jewelry and saving money. The government policy of forming crafting industry center following by building of Art Market in 1990 is dominant factor for increasing prosperity, helping devices, and craft courses, and this also supported people who was in the early as farmer then change over to craft sector.

Kata Kunci : Industri Kerajinan,Hubungan Patron Klien


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.