Laporkan Masalah

Peran Lembaga Desa Pakraman/Adat dalam pelestarian Desa Tradisional Penglipuran Kelurahan Kubu Kabupaten Bangli

DARMA, Dewa Ketut Setia, Dr. Suharko

2005 | Tesis | S2 Sosiologi (Kebijakan dan Kesejahteraan Sosial)

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebijakan Pemerintah dengan dikeluarkannya Undang-Undang Otonomi daerah yang menjadikan daerah-daerah mempunyai kesempatan untuk membangun daerahnya dengan kemampuan sendiri. Begitu juga dengan halnya Kabupaten Bangli berupaya untuk menggalakkan disektor pariwisata yang tujuannya untuk menciptakan kesempatan kerja, tumbuhnya lapangan kerja sehingga terjadi peningkatan taraf hidup masyarakat. Selain itu pemerintah dengan adanya Otonomi mereka berlombalomba menggali potensi yang mereka miliki sehingga semua sektor dikerjakan dan pada akhirnya pemerintah mengejar pendapatan asli daerah untuk memenuhi target. Dalam pembangunan disektor Pariwisata sudah pasti terjadi pembangunan sarana dan prasarana pendukung yang akhirnya menimbulkan suatu efek yang tidak kecil, dampak yang ditimbulkan adalah peralihan lahan yang tidak sesuai dengan peruntukannya, tatanan kehidupan berubah, tradisi dan kebudayaan terkikis, serta yang paling terlihat adanya pola hidup gaya baru. Semua hal tersebut menjadikan ketimpangan tatanan hidup yang selama ini telah berjalan dengan baik menjadi sirna. Namun tidak semua daerah yang bisa bertahan atau mempertahankan tradisi atau kebiasaan-kebiasaan adatnya untuk tetap ajeg atau lestari, disini penulis melihat salah satu Desa Tradisional yang masih memegang teguh tradisi dan Adat Istiadatnya sehingga desa tersebut sampai sekarang tetap lestari. Sumber data dari penelitian ini adalah dari dokumentasi, informan dari berbagai komponen yang terlihat dalam pelestarian desa Pakraman penglipuran. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi,wawancara, studi kepustakaan, dan studi dokomentasi, selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif, dengan berpedoman pada teori-teori tentang Pelestarian Lingkungan Desa Pakraman dan awig-awig desa Pakraman. Hasil penelitian menemukan bahwa Pelestarian desa Pakraman Penglipuran berhasil yaitu dengan melakukan suatu cara dengan mengefektikan Awig-awig yang ada , awig-awig tersebut sangat efektif sebagai kontrol sosial terhadap perilaku warga. Selain itu untuk pelestarian tata bangun dan pola desa semua berpedoman pada konsep Tri Mandala. Pelestarian bukan hanya peran Lembaga Desa Pakraman saja tetapi juga diperlukan bantuan pihak lain. Pelestarian sudah bukan tumbuh dari diri warga namun sudah berorientasi pada komersiil, salah satu cara yang dilakukan Lembaga Desa Pakraman untuk pelestarian Desa Tradisional adalah dengan menginventarisasi semua kegiatan adat, kursus-kursus membuat banten, kursus pemangku serta menggalakan atau menghidupkan kembali organisasi adat yang ada.

The background of this research is the policy of the government that is the region autonomy constitution which make the regions have opportunity their own area. And so does Bangli Regency which tries to encourage the tourism sector in order to create the opportunity to get job for the people. So , the society wa y of life can be increase, besides, the constitution the region compete to force the potency they have. They develop all sectors to get the region original income. To develop the tourism sector of course will causes the development of the equipment which finally can bring out the side effects. Such as the trantition of an area which is not macth as it should be, the change of life system, tradition and culture and the new life style of the society will occurs. Those will causes the defect of way of life of the society. However, not all regions can maintain their tradition an cuctom to keep it lasting. The writer observe one of the traditional village that still keep their tradition and custom until now. The data sources of this research are from documentation, informan, and other visible components who invoive to keep traditional village heritage. The data is collected by doing observation, interview, library research and documentation study. The data analyze using descriptive qualitative method on the theory about the revitalization of Pakraman village environment and Pakraman village regulation. The result of this research, to find that the Penglipuran village success in keeping their tradition an custom by obeing the regulation or awig-awig. The regulation or awig-awig is very effective as a social control of the people behaviour. Beside that, to keep the construction and the people hause village pattern is based on the three concepts called Tri Mandala. To keep the tradition heritage and custom is not only the duty of village institution but also the other side. They do some efforts to keep the tradition heritage such as inventoryze all the custom activites, the course to make offering, and also encourage or excite the custom organization.

Kata Kunci : Desa Adat,Pelestarian,Lembaga Adat, Traditional Village Institution, Heritage, Penglipuran Traditional Village


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.