Implementasi Program Pendidikan Luar Sekolah Berbasis Kecakapan Hidup (Life Skills) dalam upaya menanggulangi pengangguran di Kecamatan Susut Kabupaten Bangli Propinsi Bali
DARSANA, I Wayan, Prof.Dr. Mudiyono
2005 | Tesis | S2 Sosiologi (Kebijakan dan Kesejahteraan Sosial)Masalah pendidikan di Indonesia merupakan masalah yang memerlukan penanganan secara serius dari pemegang kebijakan khususnya kebijakan dalam bidang pendidikan (social policy). Layanan pendidikan yang memiliki keterkaitan secara langsung terhadap masyarakat kurang mampu adalah program pendidikan luar sekolah berbasis kecakapan hidup (life skill) yang menjadi topik kajian dalam penelitian ini. Sebagai permasalahan pokok dalam hal ini adalah bagaimana sesungguhnya implementasi program PLS berbasis kecakapan hidup (life skills) dalam upaya menanggulangi pengangguran. Penelitian tentang implementasi program ini berjenis deskriptif interpretative yang termasuk dalam penelitian analisis dengan pendekatan kualitatif, dimana peneliti mengungkapkan fenomena yang terjadi di lapangan secara apa adanya selanjutnya peneliti berupaya menganalisis dan membuat interpretasi dari hasil deskripsi tersebut. Yang menjadi sasaran dalam penelitian adalah program kelompok belajar usaha (keterampilan menganyam bambu), program kelompok belajar swadaya masyarakat (mengukir kayu dulang) dan program bantuan block grand untuk pengrajin kuningan dan UPTD Sanggar Kegiatan Belajar Kayuambua sebagai pelaksana program. Dari 3 kelompok warga belajar tersebut penulis mengadakan wawancara terhadap 5 orang anggota dari masing-masing kelompok. Sedangkan informan dari SKB yaitu Kepala Unit dan Koordinato Pelaksananya. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif, interpretatif dan dengan uji keabsahan data. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa implentasi program pendidikan luar sekolah berbasis kecakapan hidup (life skills) di Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli ditinjau dari segi proses berjalan sesuai dengan pogram kerja yang ada. Sedangkan terhadap warga belajar adalah sebagai motivasi untuk menumbuhkembangkan kelompok-kelompok belajar usaha yang kedepan diharapkan tumbuh kelompok-kelompok pengrajin kecil bahkan yang lebih besar. Dari segi out-put, implementasi program memiliki manfaat terhadap warga belajar seperti peningkatan keterampilan warga belajar dan peningkatan wawasan tentang pengetahuan pemasaran sedangkan dari segi out-come bahwa warga belajar termotivasi dalam menumbuhkan jiwa kemandirian untuk berwiraswasta yang dimulai dari tumbuhnya kelompok-kelompok pengrajin kecil, dan tertampungnya warga belajar yang tidak mampu mengembangkan sendiri pada industri kerajinan yang ada di daerahnya sebagai tenaga upahan sehingga paling tidak mampu menanggulangi pengangguran di Kecamatan Susut Kabupaten Bangli pada khususnya.
Indonesian education problems need a serious prompt handling and action from policy makers especially for the education policy. Education service, which has direct links to the poor people, is a life-skill based non-formal education. Tha t is the topic of my study in this research. The main problem here is how to really implement this type of education in order to overcome unemployment. The research on the implementation of this program uses descriptive interpretative methods that belong to analytical research with qualitative approach, in which a researcher states the phenomena found in the field as it is. Then, he tries to analyse and to make an interpretation of the description result. The objects of the research are three study groups; a small-scale industry (bamboo plaiting), self-supporting community Cdiilang' carving) and a fund program (block grand) for brass smiths, while Regional Integrated Services Unit (UPTD) of Kayuambua Studying Activities Institution (SKB) became the program organizer. From all the three study groups, I interviewed five people for each group. The Head of Unit and the Program Organizer Coordinator from SKB acted as resource people. Data analysis technique I use is descriptive interpretative one and it uses a data validity test. It is concluded from the research result that the implementation of the life-skill based non-formal education in Susut Sub-district, Bangli Regency viewed from the processes runs in accordance with the existing work program. The advantage that participants obtain from this activity is to motivate them to develop their own study groups and finally it is hoped that other small-scale industries, and even the bigger ones will grow. From out-put point of view, the program implementation has bene fits to the participants, such as: to develop participants' skill and to increase the perspective of their sales knowledge. From outcome point of view, participants are motivated to stand by themselves to run private enterprises; starting from the growth of small-scale craftsmen groups, and the recruitment of participants, who are not able to develop themselves, in their own area as paid workers. At least it will be able to minimize unemployment especially in Susut Sub-district, Bangli Regency.
Kata Kunci : Program Pendidikan Luar Sekolah,Implementasi,Pengangguran, Non-formal education. Implementation, Out-come