Interaksi sosial antar kelompok :: Studi konflik antara penduduk lokal dengan pengungsi Timor Timur di Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur
SAGE, Bambang Ardi, Drs. Bambang Purwoko, MA
2006 | Tesis | S2 Ilmu Politik (Politik Lokal dan Otonomi Daerah)Judul tesis ini adalah Interaksi Sosial Antar Kelompok (Studi Konflik Antara Penduduk Lokal dengan Pengungsi Timor Timur di Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur). Yang dimaksudkan dengan interaksi sosial dalam tesis ini adalah hubungan sosial kemasyarakatan terjalin antara penduduk lokal dengan pengungsi Timor Timur yang muncul serta menimbulkan perselisihan atau konflik. Konflik atau perselisihan tersebut di sebabkan oleh banyak sebab. Dalam konteks penelitian ini, apa penyebab konflik antara penduduk lokal dengan pengungsi Timor Timur menjadi fokus penelitian ? Konflik antara penduduk lokal dengan pengungsi Timor Timur tentunya menimbulkan dampak negatif di semua sektor kehidupan masyarakat. Dampak negatif dimaksud merusak sendi-sendi kehidupan baik dibidang pemerintahan, pembangunan maupun kemasyarakatan. Oleh sebab itu, Pemerintah Daerah berkewajiban melakukan upaya penanganan pencegahan dan penyelesaian konflik antara penduduk lokal dengan pengungsi Timor Timur. Upaya apa saja yang dilakukan Pemerintah Daerah dalam upaya penanganan konflik antara penduduk lokal dengan pengungsi Timor Timur di Kabupaten Kupang ? Untuk menjawab kedua (2) pertanyaan permasalahan diatas, digunakan kerangka pemikiran tentang konsep interaksi sosial, konsep konflik khususnya penyebab konflik, serta konsep upaya dan peranan Pemerintah dalam penanganan konflik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriftip dengan lebih memfokuskan kepada penyebab konflik antara penduduk lokal dengan pengungsi Timor Timur di Kabupaten Kupang. Pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan dan studi lapangan meliputi anatara lain : observasi, wawancara, diskusi terfokus dan dokumentasi. Sedangkan untuk menganalisis data dilakukan secara kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, konflik antara penduduk lokal dengan pengungsi Timor Timur disebabkan oleh ; Pertama : masalah sosial budaya, meliputi antara lain : (a) Karakter kelompok yaitu perbedaan watak atau karakter antara anggota kelompok; (b) Permasalahan komunikasi verbal (bahasa); dan (c) Perbedaan persepsi yaitu perbedaan persepsi kelompok tentang sesuatu hal. Kedua : Masalah sumber daya (sosial ekonomi dan alam) meliputi antara lain : (a) Permasalahan kepemilikan tanah; (b) Diskriminasi bantuan sosial (kemanusiaan); (c) Persaingan pemanfataan sumber air; dan (d) Kontestasi lapangan pekerjaan. Kedua (2) permasalahan pokok yang dihadapi kedua kelompok tersebut di tingkat masyarakat sangat mempengaruhi hubungan interaksi sosial ke arah integrasi sosial. Dengan demikian, Pemerintah wajib untuk menuntaskan konflik dengan melakukan pendekatan penyelesaian ke sumber atau akar konflik, tidak sekedar dengan menggunakan kekuatan paksa. Disatu sisi penggunaan kekuatan paksa hanya dapat menuntaskan konflik (terbuka) untuk sementara waktu, namun disisi lain konflik tertutup (laten) belum tuntas, dan menjadi ancaman terpendam. Oleh karena itu penting untuk menyelesaikan dan menuntaskan sumber atau akar dari konflik antara penduduk lokal dengan pengungsi Timor Timur sebagaimana telah disebutkan diatas.
The present thesis entitles the Social Interaction between Groups (A Study on the Conflicts between Local People and East Timorese Refugees at Kupang District of East Nusa Tenggara Province). In this thesis, social interaction is defined as social relationship between local people and East Timorese refugees creating disputes or conflicts. Such conflicts or disputes are created from various causes. For this research context, on which reasons of conflicts between local people and East Timorese refugees the research is focused ? Conflicts between local people and East Timorese refugees, of course, have created negative impacts on all life sectors of society. The negative impacts destroyed life principles of administration, development and society. Local Government, therefore, is required to prevent and resolve conflicts between local people and East Timorese refugees. What efforts that Local Government has conducted to resolve conflicts between local people and East Timorese refugees in Kupang district yet ? To answer two (2) research problems, the conceptual framework on social interaction, conflicts, especially its causes, and efforts and government roles were utilized in handling conflicts. It was a descriptive research more focused on conflict causes between local people and East Timorese refugees in Kupang district. Data were gathered through literature and field studies involving observations, interviews, focused discussions, and documentations. Data analysis was qualitatively conducted. Based on results, conflicts between local people and East Timorese refugees were instigated by, Firstly; social-cultural problems, involving, among others, (a) group characters, i.e. difference in characters among group members; (b) verbal communication (language) problem; and (c), perception differences, i.e. difference in perceptions among group members on given issue. Secondly, it concerned with (natural and social-economic) resources including (a) land ownership problem; (b) discrimination in (human) social aids; (c) water resources competition; and (d) working opportunity contests. The two (2) main problems that both groups encountered at social level highly affected social interaction toward social integration. Local government, therefore, is obligatory to resolve conflicts through resolution approach on conflict sources or roots, not only through the use of coercion. On one hand, it is only able to resolve temporary (opened) conflicts; on the other hand, however, the closed (latent) conflicts have not been completely resolved yet, and they potentially develop to be latent threats. It is necessary, hence, to thoroughly resolve sources or roots of conflicts between local people and East Timorese refugees as aforementioned.
Kata Kunci : Interaksi Sosial,Konflik,Pengungsi dan Penduduk Lokal,Conflicts, Conflict Causes, Efforts of Conflict Resolution