Tinjauan struktur cerita rakyat dalam kehidupan masyarakat SUku Mee :: Sebuah penerapan teori Vladimir Propp

YOBE, Andreas, Prof.Dr. Siti Chamamah Suratno

2006 | Tesis | S2 Sastra

Penelitian ini berjudul “Tinjauan Struktur Cerita Rakyat dalam Kehidupan Masyarakat Suku Mee”, yang merupakan sebuah penerapan teori struktur naratif Vladimir Propp. Dengan bertujuan untuk mengungkapkan fungsi dan nilai budaya yang terkandung dalam 30 cerita rakyat suku Mee. Objek material utama penelitian ini adalah tiga cerita rakyat suku Mee, yaitu Cerita Koyei, Cerita Terjadinya Danau Tigi (TDT), Cerita Gadis dari Atas Tebing Batu (GDATB). Dalam penelitian ini, dapat dikemukakan mengenai fungsi pelaku, distribusi fungsi di kalangan pelaku, cara-cara pengenalan pelaku, skema, dan simpulan. Acuan yang dipakai dalam penelitian ini adalah teori Propp. Metodenya yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah struktural dan deskriptif. Metode tersebut diawali dengan cara pemublikasian, pendokumentasian, perekaman, dan penerjemahan dengan tujuan mempermudah penyusunan tesis ini. Hasil penelitian menunjukkan struktur ketiga cerita rakyat suku Mee sebagai berikut: terdapat 19 fungsi pelaku dalam cerita Koyei, 17 fungsi pelaku dalam cerita Terjadinya Danau Tigi, dan 12 fungsi pelaku dalam cerita Gadis Dari Atas Tebing Batu(TDT). Berarti dalam penganalisisan ketiga cerita di atas tidak mencapai 31 fungsi pelaku sama seperti teori Vladimir Propp. terdapat urutan fungsi pelaku tidak sama seperti Propp. Akan tetapi, terdapat tujuh lingkungan tindakan yaitu lingkungan tindakan penjahat, lingkungan tindakan donor, lingkungan tindakan pembekal, lingkungan tindakan pembantu, lingkungan tindakan seorang putri (orang yang dicari) dan ayahnya, lingkungan tindakan perantara (utusan), dan lingkungan tindakan pahlawan, dan pahlawan palsu. Terdapat 7 pergerakan pelaku, yaitu penjahat, pemberi, penolong, putri dan ayahnya, perantara, pahlawan, dan pahlawan palsu. Terdapat tiga skema pergerakan cerita (a) pada cerita Koyei, (b) pada cerita Terjadinya Danau Tigi(TDT), dan (c) pada cerita Gadis Dari Atas Tebing Batu. (GDATB) Di samping itu, ditambah dua puluh tujuh (27) cerita lainnya yang telah dianalisis tentang kandungan nilai budayanya. Nilai budayanya yang terdapat pada 30 cerita di atas, tercantum sebagai berikut. (a) nilai budaya kekuatan supernatural, (b) kasih sayang orang tua, (c) kecerdikan, (d) nilai kepahlawanan, (e) nilai larangan mencuri (f) nilai magis (g) nilai menyelamatkan yang tersesat, (h) nilai nuansa, (i) nilai kerja keras, (j) larangan bermalas-malasan, (k) larangan memaksa orang lain (l) larangan tinggalkan anak-anak sendirian, (m) nilai kewaspadaan terhadap hawa nafsu, (n) nilai menyantuni anak yatim atau piatu,(o)nilai keberanian, (p) nilai larangan membunuh orang lain, (q) nilai mematuhi petunjuk, (r) nilai rasa memiliki karismatik.

This research entitle the " Evaluation of Folklore Structure in Life of Society of Tribe Mee", representing a Narrative Structure Theory Applying of Vladimir Propp. With aim to to lay open the function and culture value which implied in 30 folklores of tribe Mee. The main material object this research is three folklores of tribe Mee, that is Story of Koyei, Story about The Happening Of Lake Tigi ( TDT), Story of The Girl from the Top of Bank Petrify (GDATB). In this research can be opened the perpetrator function, function distribution among perpetrator, way of perpetrator recognition, scheme, and conclude. Reference that is used in this research is Propp’s theory, Its Method which utilized in this research are structural and descriptive. The method early by publicizing, documentation, recording, and translation with aim to simplify compilation of this thesis. The result of research show the structure of tree folklores of tribe Mee as follows: there are 19 perpetrator functions in Story of Koyei, 17 perpetrator functions in Story about The Happening of Lake Tigi and 12 perpetrator functions in Story of The Girl From The Top of Bank Petrify. Its mean that in analysing of tree stories above not reach 31 perpetrator functions same as theory of Vladimir Propp. There are unequal perpetrator functions sequence like Propp. However, there are seven actions environment that is environment action of villain, environment action of donor, environmental action of helper, environment action of the princess and her father, environment of dispacher action, and environment action of hero, and environment action of false hero. There are 7 perpetrator movements, they are villain, giver, helper, the princess and its father, dispacher, hero, and false hero. There are three schemes of story movement (a) at story Koyei, (b) at story about The Happening of Lake Tigi (TDT), and (c) at story of The Girl from The Top of Bank Petrify (GDATB). Despitefully, added by twenty seven (27) other stories which have been analysed of its culture value content. Its culture value found on 30 stories above, contained as fallows.(a) cultural value of strength supernatural, ( b) parent affection, (c) ingenuity, (d) assess the hero, (e) assess the interdict steal, (f) magical value, (g) assess to save which being lost, (h) assess the nuance, (i) assess the hard work, (j) interdict the slouch, (k) interdict force the others (l) interdict leave the children alone, (m) assess the care to the Iust atmosphere, (n) decent value of orphan or motherless child, (o) bravery value, ( p) assess the interdict kill the others, (q) assess to obey the guide, (r) assess the charismatic sense of belonging.

Kata Kunci : cerita rakyat, struktural, fungsi pelaku, nilai budaya, folklore, structural, perpetrator function, cultural value