Laporkan Masalah

Korupsi dalam novel Orang-orang Proyek karya Ahmad Tohari :: Kajian sosiologi sastra

WIDOWATI, Prof.Dr. Rachmat Djoko Pradopo

2005 | Tesis | S2 Sastra

Penelitian yang dilakukan dengan mengambil objek material novel Orang-Orang Proyek ini dilatarbelakangi oleh adanya kategori unggulan, terjangkau, dan memiliki relevansi dengan kehidupan. Sebagai karya unggulan, no vel Orang-Orang Proyek adalah karya yang popular, memuat masalah yang menaik sepanjang masa, serta problematik. Dengan objek penelitian novel Orang-Orang Proyek, berbagai data yang berhubungan dengan materi teks mudah dijangkau dari berbagai sumber dan pustaka. Di samping itu, novel Orang-Orang Proyek adalah karya yang memiliki relevansi dengan ilmu sastra: teori sastra, dan sejarah sastra. Alasan lainnya adalah belum ditemukannya penelitian yang khusus mengangkat objek formal korupsi dalam novel Orang-Orang Proyek. Padahal, permasalahan tersebut sangat memiliki arti penting bagi kehidupan bangsa Indonesia. Penelitian ini secara teoretis bertujuan untuk mengungkap legalitas korupsi pada zamannya (Orde Baru) yang dihadirkan kembali oleh Ahmad Tohari dalam novel Orang- Orang Proyek, dan untuk mendeskripsikan solusi yang terungkap dalam Orang-Orang Proyek untuk menekan tindak korupsi. Tujuan teoretis lainnya adalah untuk menyumbangkan pandangan bagi pengembangan ilmu sastra, khususnya memberi sumbangan bagi penerapan teori sosiologi sastra terhadap novel Orang-Orang Proyek. Adapun tujuan praktis penelitian ini adalah memberi sumbangan bagi pembaca untuk memahami novel Orang-Orang Proyek secara sosiologis,dan menjadi sarana peningkatan daya apresiasi masyarakat. Di samping itu, hasil penelitian ini dapat memberi masukan bagi pemerintah dalam menentukan berbagai kebijakan. Jenis penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif. Novel Orang-Orang Proyek karya Ahmad Tohari menjadi sumber data primer, dan didukung oleh sumber data sekunder. Pengumpulan datanya dilakukan dengan teknik baca dan catat. Adapun analisis datanya menggunakan teknik deskriptif kualitatif yang bertolak dari pendekatan sosiologi sastra. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa novel Orang-Orang Proyek menggambarkan upaya pemerintahan Orde Baru melanggengkan kekuasaan dengan berbagai kelicikan. Novel Orang-Orang Proyek yang berlatar periode 1990-an menunjukkan bahwa pemerintah memiliki kebijakan yang kuat dalam bidang pembangunan, terutama pembangunan fisik. Penekanan pada pembangunan fisik inilah yang membuka peluang adanya korupsi dan penyakit sosial lainnya karena pembangunan fisik melibatkan banyak orang dan membutuhkan pendanaan yang besar. Terhadap korupsi, masyarakat menunjukkan sikap toleransinya karena didasari oleh kekhawatiran dan ketakutan akan tindakan pemerintah. Sikap tersebut mengantarkan korupsi mendapat legalitas dari masyarakat. Untuk mengurangi dan memberantas korupsi, novel Orang-Orang Proyek mengungkap adanya solusi melalui pembinaan budi luhur atau ahlak mulia, yang didasari oleh hadis Nabi, ajaran dari Pakubuwono IV dan kata mutiara dari Ki Hadjar Dewantara. Intisari ajaran ketiga tokoh tersebut dijabarkan dalam bentuk sikap dan tindakan yang bernuansa budaya Jawa. Solusi tersebut meliputi penegakan sikap jujur (temen), sederhana (prasojo), dan selalu ingat pada Tuhan (eling)

The outstanding, accessibility, and relevance to life interest the researcher to study Orang-Orang Proyek as the object of the research. It contains an interesting long life phenomenal problem. The various data relating to the content of the text is accessible from the various sources and in the library. Besides, the novel is relevant to the literary science: the literary theory, and history; and there has not been any research revealing the legacy of the acts of corruption in Orang-Orang Proyek up to now. Furthermore the phenomena is urgently solved to make the life of the Indonesian people better. Theoretically this research aims at revealing the legacy of the acts of corruption by the government during the New Order era, as presented by Ahmad Tohari in Orang-Orang Proyek, and the solution to minimize the acts of corruption. It also aims at giving contribution to the development of literary science, especially in applying the theory of literary sociology in the novel. Practically it aims at giving contribution to the audience in understanding the novel sociologically, and at giving a way to increase the society in appreciating a work of literature. And the result may function as an input for the government in determining their policy. This research is descriptive qualitative. The novel contains the primary data, supported by the other sources fir the secondary data. The technique of data collection is done through reading and note taking. The descriptive qualitative technique, starting from the literary sociology approach is used. The result shows the attempt of the government of the New Order to retain their power through vices. The novel set in 1990’s shows the strong policy of the government in the development, especially the physical development. The emphasis on the physical development paved the way to the acts of corruption and other social failings. Because of feeling afraid of the government punishment people were tolerant to the acts of corruption by the government. This attitude seems making the acts of corruption get the legacy from the people. To minimize, even to ban the acts of corruption Orang-Orang Proyek presented the solution by building the virtue and good morality Pakubuwono IV based on the Moslem tradition and proverbs by Ki Hadjar Dewantoro, which seems in line with the Javanese ethics such as honesty, simplicity, and belief in God.

Kata Kunci : korupsi, legalitas, solusi, corruption, legacy, solution


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.