Wacana humor dalam komedi Extravaganza :: Kajian Sosiopragmatik
PURWANTI, Eko, Prof.Dr. I Dewa Putu Wijana, SU.,MA
2006 | Tesis | S2 LinguistikPenelitian berjudul “Wacana Humor Dalam Komedi Extravaganza: Kajian Sosiopragmatik†ini bertujuan untuk mendeskripsikan kelucuankelucuan yang terdapat dalam komedi Extravaganza yang disiarkan oleh TRANS TV. Penelitian ini bersifat deskriptif-kualitatif. Analisis difokuskan pada: 1) penyimpangan aspek-aspek pragmatik, 2) pemanfaatan aspekaspek kebahasaan, dan 3) faktor-faktor sosiolinguistik yang meletarbelakangi peristiwa tutur komedi Extravaganza. Data penelitian ini berupa verbal lisan yang terdapat dalam wacana humor Extravaganza. Namun demikian, unsur-unsur nonverbal yang mendukung kelucuan juga turut diperhatikan. Tayangan komedi Extravaganza yang diteliti terdiri dari empat buah episode, yaitu episode 10 Oktober 2005, 15 Oktober 2005, 17 Oktober 2005, dan 22 Oktober 2005. Masing-masing episode terdiri dari beberapa fragmen dan mempunyai judul yang berbeda-beda. Dalam penelitian ini, fragmen-fragmen tersebut dianggap sebagai wacana. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagai wacana humor, komedi Extravaganza sering kali menyimpangkan prinsip-prinsip komunikasi. Secara tekstual, penyimpangan dilakukan melalui prinsip kerjasama yang terjabar dalam maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim relevansi, dan maksim pelaksanaan. Sedangkan secara interpersonal, penyimpangan dilakukan terhadap prinsip kesopanan seperti maksim kebijaksanaan, maksim kemurahan hati, maksim penerimaan, maksim kerendahan hati, maksim kecocokan, dan maksim kesimpatian. Berkaitan dengan parameter pragmatik, penyimpangan terjadi pada parameter jarak sosial, parameter status sosial, dan parameter kedudukan tindak ucap. Sementara itu, dalam rangka menciptakan efek kejenakaan, penyimpangan maksim-maksim percakapan, maksim kesopanan, dan parameter pragmatik dilakukan lewat pemanfaatan aspek-aspek kebahasaan. Aspek-aspek tersebut meliputi aspek fonologis, ketaksaan leksikal, ketaksaan gramatikal, hiponimi, sinonimi, antonimi, nama, kata ulang, pertalian elemen intraklausa, dan pertalian elemen antarklausa. Faktor-faktor sosiolinguistik yang melatarbelakangi peristiwa tutur komedi Extravaganza terjabar dalam komponen tutur. Komponen tutur tersebut terdiri dari situasi dan suasana, partisipan, tujuan, topik, nada, media, norma, dan bentuk wacana. Sebagai wacana humor, komedi Extravaganza memiliki komponen tutur yang berbeda dengan wacana nonhumor. Dalam usaha untuk menciptakan kelucuan, komponen tutur yang mendasari peristiwa tutur komedi Extravaganza ternyata disimpangkan dan mempunyai bentuk yang berbeda dari komponen tutur wacana nonhumor. Kelucuan demi kelucuan yang terjadi di dalam komedi Extravaganza ternyata tidak hanya terbangun dari unsur verbal saja, tetapi juga dari unsur nonverbal. Kehadiran televisi sebagai media visual penayangan komedi Extravaganza mampu memaksimalkan kedua unsur tersebut sebagai sumber kreativitas kejenakaan.
The study entitled “A Humor Discourse on Extravaganza Comedy: A Socio-pragmatic Study†aims at describing humors of Extravaganza comedy broadcasted by TRANS TV. It is a descriptive-qualitative research. The analysis focuses on 1) the flouting of pragmatic aspects, 2) the use of language aspects, and 3) the sociolinguistic aspects which form the background of speech events in Extravaganza comedy. The data of this research are language used in Extravaganza comedy. However, the nonverbal elements which support the humor are also taken into account. Four episodes of Extravaganza broadcasted on October 10, 15, 17, and 22 are studied. Each episode consists of several scenes with different titles. In this study, the scenes are considered as discourses. The finding shows that as a humor discourse, Extravaganza comedy is found to frequently flout the principles of communication. The humor in Extravaganza comedy is created textually by flouting the maxims of cooperative principles, interpersonally by flouting the maxims of politeness principles, and by flouting the pragmatic parameter. The flouting of cooperative principles is represented by the maxims of quantity, quality, relevance, and manner. On the other hand, the flouting dealing with politeness principles comprises the maxims of tact, generosity, approbation, modesty, agreement, and sympathy. And in terms of pragmatic parameter, the flouting covers distance rating, power rating and rank rating. The flouting of conversational maxims, politeness maxims, and pragmatic parameters mentioned above are conducted through various linguistic aspects. The linguistic aspects exploited in Extravaganza comedy include phonological aspects, lexical ambiguity, grammatical ambiguity, hyponymy, synonym, antonym, name, reduplication, intra-clausal element relation and inter-clausal element relation. The sociolinguistic factors as the background of the speech events of Extravaganza comedy are reflected on speech components. The speech components consist of settings and scenes, participants, ends, acts of sequence, keys, instrumentalities, norms and genres. As a humor discourse, the speech components existing in Extravaganza comedy are different from the non-humor one. To obtain the comic effect, the speech components of Extravaganza flout the natural communication. The humors in Extravaganza, as a matter of fact, are not only created from the linguistic aspects but also deviated from the nonverbal ones. The presence of television as a visual medium of Extravaganza makes it possible to maximize both elements as the source of humor creativity.
Kata Kunci : Bahasa Tutur, Humor, Komedi Extravaganza, Verbal, Cooperative principles, Politeness principles, Pragmatic parameter, and Speech component.