Laporkan Masalah

Inovasi internal pada Bahasa Melayu Cam Dan Banjar :: Kajian Fonologis dan Leksikal Diakronis

QALYUBI, Imam, Dr. Inyo Yos Fernandez

2006 | Tesis | S2 Linguistik

Kajian ini berpangkal pada pernyataan Burling (1965:165) yang menyatakan bahwa bahasa Melayu yang digunakan di wilayah Banjar Kalimantan Selatan saat ini, dulunya merupakan bahasa Melayu dari Vietnam Selatan. Penyataan teori migrasi dari Vietnam ke wilayah Banjar tersebut tidak didasari penelitian yang memadai. Dalam penelitian ini ditemukan adanya bukti yang sebaliknya, karena bahasa MB justru memperlihatkan adanya evidensi daerah relik sebagai enklave daerah asal Melayu. Sedangkan MC memperlihatkan daerah inovasi sebagai enklave Melayu. Penggunaan metode komparatif yang bersifat deduktif dapat diperkuat dengan bukti-bukti fonologis dan leksikal untuk menjelaskan korespondensi teratur yang menandai perubahan yang bersifat kognitif pada bahasa MC dan MB. Bahasa MC memperlihatkan fonem-fonem konsonan pada posisi penultima dan ultima PMP *b menjadi /p/. Inovasi tersebut hanya terjadi pada bahasa MC secara individual. Sedangkan pada bahasa MB fonem *b menjadi fonem /b/ dan /w/ pada posisi penultima dan ultima tertutup serta pada posisi lainnya. Selain itu, pada bahasa MC terdapat variasi bunyi berupa diftongisasi vokal PMP *u pada posisi akhir kata menjadi /au/. Perubahan tersebut hanya terjadi pada bahasa MC secara individual, sedangkan pada bahasa MB fonem PMP *u direfleksikan sebagai /u/ (mengalami retensi) pada semua posisi (tanpa syarat). Fonem-fonem vokal, diftong maupun konsonan pada kedua bahasa menjelaskan bahwa pada bahasa MC terjadi perubahan bersifat pembaharuan (inovasi) secara teratur. Sedangkan pada bahasa MB mengalami retensi, hal tersebut menunjukkan bahwa bahasa MB lebih ajeg dalam memelihara unsurunsur relik Proto Melayu Polynesia dari pada bahasa MC. Temuan ini berimplikasi kepada teori migrasi tentang hubungan bahasa MC dan MB . Evidensi linguistik yang berwujud unsur-unsur relik secara signifikan memperlihatkan bahwa dugaan Burling 1965 mengenai asal bahasa MB tidak dapat dipertahankan. Karena bukti silang (cross evidence) yang ditemukan dalam penelitian ini memperlihatkan hal yang berbeda. Demikian pula sejumlah variasi perubahan lain dapat dilihat pada pada bab analisis.

This study is based on the statement of Burling (1965:165) who assumed that Malay language which was used in the region of Banjar South Kalimantan, recently was Malay Ianguage originated from South Vietnam. The assumption about the Malay migration from South Vietnam to the region of Banjar as mentioned above is not based on an adequate research evidences. This research proved the different evidences. The reason is due to the Ianguage of MB evidence clearly shows that the evidence of relics area in MB Malay as an older enclave area. Meanwhile language of MC shows the evidence of innovation area. Concequently, the MB Malay precisely considered as the origin of Malay migration to the MC enclave in South Vietnam. The use of comparative method in this research by applying the deductive approach strenghten by the phonological and lexical evidences. The evidences are able to explain the reguler correspondences whi ch show the individual innovations as well as shared innovation in both Ianguage of MC and MB. The reflexes of Malay-Polynesian protophonemes show that consonant phonemes of PMP *d (*D) in antepenultimate and ultimate positions become /t/; this innovation evidences occured only individually on MC language. While in MB language phonemes derives from Malay-Polinesian protophonemes * d (*D) becomes /d/ in penultimate and ultimate position. In addition, MC language innovate from PMP *u (monophtong) to MC /au/ (diphtong) in the ultimate position. Meanwhile in Ianguage of MB, PMP protophoneme * u reflected as /u/ in all positions. The implication of these findings verify to the migration Ianguage theory about the relation of MC and MB language. The linguistic evidences show the elements of relic significantly is only applied to MB language. Therefore Burling’s statement about the origin of MB Ianguage migration from MC is indefensible. In fact, it was found counter evidences in comparisson to Burling’s statements. Some other findings concerning with other varities of innovation elements can be seen in the chapter of analysis.

Kata Kunci : Bahasa Melayu,Inovasi Internal,Fonologi dan Leksikal Diakronis, Internal and external Innovation; Cognitive and exclusively shared innovation ; Diachronic and Synchronic analysis


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.