Persepsi masyarakat terhadap jaringan transmisi listrik saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) yang melintasi permukiman :: Kasus di Kecamatan Polanharjo, Ceper dan Karanganom Kabupaten Klaten
DAMAYANTY, Rahma, Dr. M. Pramono Hadi, MSc
2005 | Tesis | S2 Ilmu LingkunganPenelitian ini bertujuan untuk: 1). mengkaji kondisi fisik-biotis lahan yang dilintasi jaringan transmisi listrik di lokasi penelitian; 2) mengkaji kondisi sosial dan ekonomi masyarakat yang kawasan tempat tinggalnya dilalui jaringan transmisi listrik. 3) mengkaji hubungan persepsi masyarakat dengan pengetahuan tentang jaringan transmisi listrik yang melintasi permukiman. 4.) Mengkaji hubungan persepsi masyarakat yang dilintasi jaringan transmisi listrik dengan tingkat ekonomi masyarakat tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei untuk mengkaji kondisi lingkungan yang dilintasi jaringan listrik. Obrservasi lapang dan sistem informasi geografis (SIG) digunakan untuk penentuan kelas kesesuaian la han untuk jaringan listrik. Sedangkan kuisioner dipakai sebagai alat bantu untuk mengukur hubungan persepsi masyarakat dengan pengetahuan dan tingkat ekonominya. Seluruh data penelitian dianalisis secara deskriptif dan inferensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara fisik lahan yang dilintasi jaringan listrik sebagian besar termasuk dalam kelas kesesuaian I atau sangat sesuai. Kondisi sosial ekonomi masyarakat secara umum rendah. Sedangkan analisis persepsi menunjukkan tidak adanya hubungan persepsi dengan pengetahuan (r = 0.090, sig á = 0.346; >0.05). Sedangkan korelasi antara persepsi dan tingkat ekonominya menunjukkan tidak ada hubungan antara persepsi dengan pengetahuan (r = 0.151, sig á = 0.151; >0.05). Uji lainnya memperlihatkan bahwa persepsi berkorelasi sangat signifikan dengan pendapatan suami istri (r = 0.277,sig á = 0.008; < 0.05). Uji Mann-Whitney memperlihatkan bahwa persepsi responden berbeda secara signinifikan berdasarkan jarak rumah dari penghantar.
The objectives of this research were : 1) the physical-biotic condition of the land under Extra High Voltage Transmission Lines at the research area; 2) the social and economic condition of community living under Extra High Voltage Transmission Lines; 3) the relation between the community’s perception and their understanding on Extra High Voltage Transmission Lines in the settlement area; 4) the relation between the perception of community living under Extra High Voltage Transmission Lines and their economy level. The research method used was a survey method to study the physical condition of the land under the Extra High Voltage Transmission Lines. Field observation and Geographic Information System (GIS) then were used to determine the land suitability classification for Extra High Voltage Transmission Lines. Questionaires were used as the tools to measure the correlation between the community perception with their knowledge and economy level. All research findings were analysed descriptively and inferentially. The results of this research indicate that physically most land under Extra High Voltage Transmission Lines was categorized into the first suitability class or very suitable. The perception analysis shows there was no correlation between the respondents ‘perception and their knowledge (r = 0.090, sig á =0.346; > 0.05). The correlation factor between the perception of community living under Extra High Voltage Transmission Lines and their economy level was 0.151 (sig á =0.115; > 0.05) the values show that there was no correlation between the perception of community to their economy level. Another statistic tests show that the community’s perception was significantly correlated with their income (r =0,277, sig á = 0.008; < 0.05). Mann-Whitney’s test shows that the respondents’ perception was significant ly different based on the distance of their houses to the lines.
Kata Kunci : Lingkungan,Jaringan Transmisi SUTET,Persepsi Masyarakat,perception, Extra High Voltage Transmission lines