Laporkan Masalah

Etika kepemimpinan Penghulu dalam filsafat Minangkabau

ZULHELMI, Prof.Dr. Lasiyo, MA.,MM

2006 | Tesis | S2 Ilmu Filsafat

Penelitian ini berjudul Etika Kepemimpinan Penghulu dalam Filsafat Minangkabau. Kepemimpinan adalah masalah yang sangat penting dalam pencapaian suatu tujuan, karena itu memerlukan pemimpin yang konsekwen dalam menjalankan tugasnya, untuk dapat mengantarkan masyarakat yang dipimpinnya pada keberhasilan. Tujuan penelitian ini adalah : (1) Merumuskan dasar kepemimpinanan penghulu dalam filsafat Minangkabau; (2) Merumuskan hubungan antara penghulu dengan anak kemanakan, kaum, suku dan lingkungan masyarakat yang dipimpinnya; (3) Merumuskan pola atau sistem kepemimpinan penghulu dalam filsafat Minangkabau; (4) Merumuskan bentuk tanggung jawab moral kepemimpinan penghulu. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan yang mengkaji data yang berasal dari naskah, buku dan tulisan-tulisan lainnya sebagai pendukung. Materi penelitian ini mengkaji tentang; (1) Buku-buku Tambo alam Minangkabau, dan buku-buku yang membahas tentang penghulu, sebagai sumber data primer; (2) Buku dasar filsafat Minangkabau dan sejarah Minangkabau sebagai data skunder; (3) Buku-buku yang membahas tentang kepemimpinan dan etika sebagai data pendukung. Langkahlangkah metodis dalam penelitian ini melalui beberapa tahap yaitu: inventarisasi data, kategori data, klasifikasi data dan analisa data dengan metode deskripsi historis, verstehen, interpretasi, hermeneutika, analitika bahasa, abstraksi, induksi. Hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Penghulu merupakan pemimpin yang membawa masyarakat secara berkaum, bersuku dalam negari kepada tujuan secara bersama yang telah menjadi filsafat hidup masyarakat Minangkabau pada umumnya, penghulu dapat memecahkan segala persoalan yang terjadi pada kaum, suku mereka secara keduniaan; (2) Filsafat Minangkabau didasarkan pada alam, "alam terkembang jadi guru", dari rangkaian ini melahirakan konsep kebersamaan "dasar bersama, cara bersama, tujuan bersama" dalam istilah lain disebut "Sehina, semalu". Filsafat Minangkabau juga bermotivasikan pada etika sehingga melahirkan prinsip "adat bersendi syarak, syarak bersendikan Kitabullah"; (3) Kepemimpinan penghulu merupakan kepemimpinan fungsional, dimana penekanannya pada tanggung jawab moral, tanggung jawab moral dalam istilah etika adalah deontologi, yaitu kewajiban itu dilaksanakan karena kewajiban itu sendiri, ia tidak dipengaruhi atau dimotivasi oleh hal-hal lain seperti ingin dipuji karena berhasil atau berguna, ingin berbuat baik, ingin mendapatkan balasan materi, ingin kebahagian, dan lain-lain. Aliran deontologi ini identik dengan Kant, untuk menganalisis tulisan ini lebih banyak menggunakan pemikiran deontologi Kant yang berhubungan dengan tanggung jawab moral; (4) Sebagai pemimpin penghulu mempunyai tanggung jawab moral, yang tercermin dalam tugas: menurut alur yang lurus, menempuh jalan yang pasa (biasa), memelihara harta pusaka, memelihara anak kemanakan.

The title of this thesis is The Leadership Ethics of Penghulu in Minangkabau's Philosophy. Leadership is the most important matter to get the aim, sportive leader in needed to finish the duty in order to get the successful society. The objectives of this research are: (1) to know about the base leadership's of penghulu in Minangkabau's philosophy; (2) to know relation of among penghulu with the child where is it placed, clan, tribe, and society environment led; (3) to know pattern or system of leadership's penghulu in Minangkabau's philosophy; (4) to know form of moral responsibility leadership's of penghulu. This study is library research that examines data originating from manuscripts, books and written another as a supplement. This research materials investigated (1) Books tambo alam Minangkabau's, and books that discuss penghulu as primary data; (2) The book base Minangkabau's philosophy and book Minangkabau's history as secondary data; (3) Books that discuss leadership and ethic as a supplement. Methodical steps conducted in this research were as follows: materials were inventoried, categorized, clarified, and analyzed using the method of description, verstehen, interpretation, hermeneutic, analytical language,abstract, induction. The results of this research are : (1) Penghulu is the leader of people to life together as a community, life together in order to get the same aim of life by Minangkabau's philosophy. Penghulu is capable to solve the problem of his community or society as profane problem; (2) Minangkabau's philosophy is based by nature, "developed natures become a teacher". This slogan will shape the concept of together; "the rule of together, the way of together, the aim of together" or "together in contemptible, together in ashamed". Minangkabau's philosophy is also motivated by Islamic ethics, so it is shaping a principle; tradition is motivated by Islamic law, Islamic law is motivated by tradition: (3) Leadership of penghulu is functional leadership, is focused for moral responsibility. In ethical term, moral responsibility is deontologi. Obligation must be done because of obligation itself, without any other motivation; such as getting a honors, a reward, a kind, a happiness, etc. Deontologism is identical with Kant. The thought of Kant deontology is useful to analyze this research, especially his taught about moral responsibility; (4) As a leader, pinhole has a moral responsibility, it is reflected in his duty for; do with the truth, walk in the right way, maintenence for the wealth and heirloom, protect for nephew child.

Kata Kunci : Filsafat Minangkabau,Etika Kepemimpinan,Penghulu


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.