Laporkan Masalah

Analisis peranan industri pengolah kayu dalam pembangunan hutan rakyat pola kemitraan melalui bantuan bergulir :: Studi kasus PT. Bangun Sejahtera Abadi di Kabupaten Sragen

HERYANTI, Prof.Dr.Ir. H. Djoko Marsono

2005 | Tesis | S2 Ilmu Kehutanan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui luas, lokasi dan keberhasilan tanaman hutan rakyat pola kemitraan melalui bantuan bergulir di Kabupaten Sragen; bagaimana peranan industri pengolah kayu PT. BSA di dalam kegiatan tersebut; bagaimana prospeknya ke depan dengan melakukan analisis SWOT dan analisis ekonomi; serta apakah aspek konservasi tanah dan air juga mendapatkan perhatian dari industri pengolah kayu. Metode penelitian adalah metode survey dengan mengumpulkan data primer dan sekunder. Data dikumpulkan dengan metode observasi, wawancara dan pencatatan data primer dengan petani hutan rakyat dan pihak PT. BSA serta pengamatan di lapangan. Data selanjutnya diproses dengan mengumpulkan, menyusun dan mengklasifikasikannya. Data yang berupa deskripsi mengenai pendapat petani disusun dalam bentuk tabel dengan menyajikan frekuensi jawaban responden dengan prosentase. Analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Analisis data kuantitatif dilakukan dalam analisis ekonomi, sementara analisis kualitatif dilakukan dengan analisis SWOT dan interpretasi hasil analisis data dengan mendasarkan diri pada teori-teori maupun hasil penelitian yang telah ada untuk memenuhi tujuan penelitian. Dari hasil penelitian diketahui luas hutan rakyat pola kemitraan melalui bantuan bergulir di Kabupaten Sragen dengan PT. BSA sebagai mitra usaha adalah 310 ha, terletak di 4 kecamatan, yaitu Sambirejo, Kedawung, Plupuh dan Kalijambe. Keberhasilan tanaman kurang baik dengan prosentase tumbuh tanaman hanya 53,05%, walaupun kesehatan tanaman mencapai 94,46% dan pertumbuhan tanaman (diameter dan tinggi) cukup ideal. Peranan industri pengolah kayu dalam pembangunan hutan rakyat pola kemitraan melalui bantuan bergulir sangat strategis, selain dapat mengeliminir keterbatasan ilmu pengetahuan dan teknologi dari para petani, juga dapat menjadi motivator dan fasilitator bagi para petani. Prospek pembangunan hutan rakyat dengan pola kemitraan melalui bantuan bergulir di Kabupaten Sragen yang sedang beijalan saat ini cukup baik kedepan. Dari analisis SWOT dan analisis ekonomi masih dapat memberikan keuntungan. Aspek konservasi tanah dan air tetap diperhatikan, dengan tidak memaksakan pola monokultur, penanaman di lapangan tetap menyesuaikan kondisi lahan dan melaksanakan praktek silvikultur dalam tahapan pengelolaan hutan rakyat.

This research aim to find out wide of, location and efficacy of partnership private forest crop through aid of revolving fund in Sragen; how role of wood processing industry (PT. BSA) in activity; how the prospect of forwards conducted analysis of SWOT and economic analysis; and also applying land and water conservation aspect. Research method is method of survey collected primary and sekunder data. Data collected with observation method, interview and record-keeping of primary data with farmer of private forest and of PT. BSA, and also perception in field. Data is processed collected, compiling and classifying.Data which in the form of deskripsi concerning opinion of farmer compiled in tabular presented responder, answer frequency with percentage of. Data was analized quantitatively and qualitatively. Analyse quantitative data conducted in economic analysis, whereas analysis is qualitative conducted with analysis of SWOT and interpretation result of data analysis based on research result and theories which there have to fulfill research target. Of research result known by wide of partnership private forest through revolving fund in Sragen with PT. BSA is 310 ha, located in 4 district, that is Sambirejo, Kedawung, Plupuh and of Kalijambe. Efficacy of unfavourable crop with percentage of growing crop only 53,05%, although health of crop 94,46% and growth of crop (diameter and high) ad for ideal. Role of wood processing industry development of partnership private forest through revolving fund very strategic, besides decrease limitation of technology and science from farmers, also can become and motivator of fasilitator to all farmers. Prospect development of partnership private forest through revolving fund in Sragen which is walking good enough in this time and forwards. From analysis of SWOT and economic analysis admit of to give advantage. Land and water conservation aspect remain to be paid attention, without forcing of monokultur, cultivation in field remain to accomodate the condition of farm and execute the practice of silvikultur in step management of private forest.

Kata Kunci : Hutan Rakyat,Pola Kemitraan,Industri Pengolahan Kayu

  1. S2-PAS-2005-Heryanti-Abstract.pdf  
  2. S2-PAS-2005-Heryanti-Bibliography.pdf  
  3. S2-PAS-2005-Heryanti-TableofContent.pdf  
  4. S2-PAS-2005-Heryanti-Title.pdf