Kesediaan dokter spesialis bekerja di daerah rawan konflik
AIDA, Sir, Prof.dr. Laksono Trisnantoro, MSc.PhD
2005 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat (Manajemen Rumah SakiLatar Belakang: Rumah Sakit Umum Daerah Poso adalah rumah sakit tipe C dengan kapasitas 101 tempat tidur, terletak di daerah rawan konflik, tepatnya di Kabupaten Poso. Masalah penelitian yang dihadapi adalah kurangnya tenaga dokter spesialis yang bertugas dan berdampak pada rendahnya pemanfaatan rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari cara untuk menarik minat dokter spesialis untuk bersedia bekerja di RSUD Poso. Manfaat penelitian yang diharapkan adalah didapatkannya dokter spesialis empat dasar yang bersedia bekerja di RSUD Poso. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, yakni melakukan wawancara mendalam dengan pendekatan emic. Data diambil dari responden calon dokter spesialis empat dasar tingkat akhir, dokter spesialis yang sedang bertugas di RSUD Poso, dokter spesialis yang pernah bertugas di RSUD Poso, ketua lembaga profesi spesialis empat dasar dan stakeholders di kabupaten Poso dan di RS Korem Palu. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti ditunjang dengan alat bantu pedoman wawancara, tape recorder, alat tulis dan catatan lapangan. Hasil Penelitian: Hasil penelitian mendapatkan bahwa tipe dokter spesialis yang cocok bertugas di RSUD Paso adalah mereka yang berwatak keras, ulet, berjiwa besar dan kuat, mempunyai kepekaan nurani yang tinggi, serta berjiwa perantau. Sifat dan watak dari etnis Aceh, Batak, Bugis dan Ambon yang selama ini sudah tinggal di Poso merupakan etnis yang cocok untuk tugas di daerah tersebut. Mereka tidak mempersoalkan keadaan keamanan, tetapi menekankan pentingnya pembayaran kompensasi dan insentif yang transparan. Pemerintah Kabupaten Poso telah memberikan dukungan yang kuat terhadap penempatan dokter spesialis di RSUD Poso dengan memberi kompensasi, insentif yang wajar disertai fasilitas yang memadai kepada dokter spesialis. Namun hal tersebut dikhawatirkan tidak dibarengi dengan transparansi keuangan di RSUD Poso. Kesimpulan: Selain karena fasilitas yang balk dan keamanan yang memadai, penempatan dokter spesialis di daerah konflik hendaknya mempertimbangkan sifat dan watak asal etnis dokter tersebut. Dibutuhkan keterbukaan dalam pengelolaan keuangan dan jasa medis bagi dokter-dokter tersebut mulai dari perda sanipai pada pelaksanaan pembayaran insentif tersebut.
Background: Poso District Hospital is C class hospital with 101 beds and located in the conflict area in Poso District. The problem of the study was the lack of the specialist and it was influenting the low of hospital utility. The study aimed to find out the way to attract specialists' interest to work in Poso District Hospital. The study wished to get four basics specialist's doctor in hospital that will work in Poso District Hospital. Method: The study was conducted using qualitative method with indepth interview as main data collection. Respondents were candidates of four basics specialist in the last level, specialist who works in Poso District Hospital, specialist who used to work in Poso District Hospital, professional organization of four basic specialists, and stakeholders in Poso District and Korem Hospital Palu. Results: The study found that the type of specialist doctor who suitable to work in Poso district hospital, were those were who had strong character, tough, high inner sensitivity, high spirit, and wanderer. Those characteristics were suited to ethnic of Aceh, Batak, Bugis and Ambon. Most of them did not question the safety condition but stressing on the importance of transparent compensation and incentive payment. The local government of Poso District had strong supports toward specialist's placement by offering good facilities, compensation and incentive. However, it was suspected that there were no transparency on the financial matter in Poso District Hospital. Conclusions: Beside good facilities and security, specialists' placement in conflict area should consider the characteristic of those ethnics. Transparency in finance management and medical service for doctors need to be supported by local rule of the implementing of incentive payment.
Kata Kunci : Manajemen Rumah Sakit,Perilaku Dokter Spesialis,Daerah Rawan Konflik, Medical specialist, conflict area, human resource