Laporkan Masalah

Evaluasi penerapan Awig-awig desa tentang kesehatan Ibu dan Anak :: Studi kasus di Desa Aik Darek Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah

SULAIMAN, Lalu, Prof.dr. Hari Kusnanto J., DrPH

2005 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat (Kebijakan dan Manaj.

Latar Belakang. Kabupaten Lombok Tengah merupakan salah satu Kabupaten di Nusa Tenggara Barat yang memiliki angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) yang tinggi. Tingginya AKI dan AKB ini diduga sebagai akibat rendahnya cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan. Banyak upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan cakupan pertolongan persalianan oleh tenaga kesehatan ini namun hasilnya tidak pernah memuaskan. Akhirnya pada pertengahan 2003 dibuat uji coba untuk menanggulangi keadaan tersebut dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat dengan membentuk komitmen bersama dalam bentuk awig-awig desa yang salah satu tujuan pokoknya adalah untuk meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan. Awig-awig ini mulai diterapkan sejak awal tahun 2004. Tujuan. Untuk mengetahui efektifitas penerapan awig-awig dalam upaya meningkatkan cakupan pertolongan persalinan dengan menggunakan sistem analisis kebijakan publik. Metode. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan desain studi kasus dengan lingkup evaluasi meliputi; tingkat pengenalan/pemahaman masyarakat akan keberadaan awig-awig, peran dan fungsi lembaga, tingkat kepatuhan dan sanksi, tingkat partisipasi masyarakat dan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan. Sampel diambil secara purposive sampling baik kepada sasaran program maupun kepada para tokoh masyarakat. Hasil. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat pada umumnya telah mengenal dan memahami awig-awig ini, para tokoh agama dan tokoh masyarakat serta tokoh formal lainnya telah memberikan peran positif terhadap kesuksesan penerapan awig-awig ini yang diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan, tingkat pelanggaran yang terjadi sekitar 28,9%, partisipasi yang diberikan oleh masyarakat Desa Aik Darek untuk mendukung penerapan awig-awig ini yang dominan umumnya berbentuk non fisik berupa penyebaran informasi kepada masyarakat. Sedangkan sebagai output penerapan awig-awig ini adalah adanya akselerasi (peningkatan) cakupan pertolongan persalinan sebesar 40% selama satu tahun penerapannya. Kesimpulan. Secara umum dapat dikatakan bahwa awig-awig ini telah mampu menggerakkan semangat dan perubahan perilaku masyarakat untuk menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan modern sebagai tempat bersalin sehingga cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan meningkat dari sekitar 40% pada tahun 2003 menjadi sekitar 71% pada tahun 2004. Saran. Hendaknya Pemerintah Kabuapten Lombok Tengah memfasilitasi upaya replikasi pembentukan dan penerapan awig-awig ini ke desa lainnya untuk meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan dalam rangka penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi.

Background. Central Lombok District is one of the districts with a high level of infant and maternal mortality rate at West Nusa Tenggara Province. Many efforts had been done to solve this problem, but the results are still unsatisfactory. In the mid of 2003, by commitment of all stakeholders both formal and informal, Aik Darek Village passed Village by Law (awig-awig desa) to be obeyed by all citizen especially for target program of maternal and child health. This awig-awig was implemented at beginning of year 2004, mainly to encourage all pregnant women to deliver their baby aided by trained health wokers. Method. Case study had been conducted to evaluate the implementation of this awig-awig, and policy analysis approach was applied to analyze the success of it’s implementation. The units of analysis are the community’s familiarity and level of understanding to the existence of awig-awig, obedience and punishment, the role and function of the stakeholders, community participation, and coverage of deliveries aided by trained health wokers. Result. Most of people at Aik Darek Village, especially target of program are familiar and understand the existence of awig-awig. About 71% of pregnant women obeyed to the awig-awig instructions. All of the stakeholders had given their positive roles and function in supporting the implementation of this awig-awig, and also success to encourage community participation in the form of mutual assistance. Inherent with those explanations above, this awigawig is also able to increase deliveries aided by trained health workers from about 30% in year of 2003 to about 71% in year of 2004. Conclusion. The contribution of this awig-awig is the ability in mobilizing community participation to change pregnant women behavior to utilize modern health facility service in giving birth. Recommendation. It is recommended for the government of Central Lombok District to adapt this kind of awig-awig to other villages to increase deliver by trained health wokers in the effort of reducing infant and maternal mortality rate.

Kata Kunci : Kesehatan Masyarakat,Layanan Persalinan,Awig,awig Desa,Kabupaten Lombok Tengah


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.