Hasil guna penambahan tetes mata sodium diklofenak 0,1 persen pada nyeri pasca operasi vitreoretina
WIDAYANTI, Tri Wahyu, Prof.dr. Mohammad Hakimi, Ph.D.,Sp.OG(K)
2006 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Klinik (Epidemiologi Klinik)Latar belakang: Pasien yang menjalani operasi vitreoretina akan mengalami rasa nyeri pasca operasi dari yang ringan sampai berat Pengontrolan rasa nyeri sangat penting untuk kenyamanan pasien, ketaatan pasien, prosedur pasca operasi dan penentuan posisi kepala pasien, yang mana hal ini dapat berpengaruh pada hasil operasi. Untuk mengurangi rasa nyeri biasanya diberikan analgetika sistemik pada akhir operasi yang dapat memberikan efek samping sistemik pada pasien, sehingga perlu dipikirkan penambahan analgetika yang bersifat lokal seperti tetes mata sodium diklofenak 0,1%. Tujuan penelitian: Menetapkan hasil guna penambahan penggunaan tetes mata sodium diklofenak 0,1% dengan mengukur rasa nyeri pasca operasi vitreoretina. Cara penelitian: Penelitian ini menggunakan rancangan Double blind randomized clinical controlled trial dengan pengelompokan subjek secara randomisasi permutasi blok. Subjek yang diteliti adalah pasien dewasa yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, yang dilakukan operasi vitrektomi dengan scleral buckling menggunakan pembiusan umum di RS Mata DR Yap mulai bulan Juni 2004 sampai dengan bulan Agustus 2005. Kelompok perlakuan diberi obat standar dan tetes mata sodium diklofenak 0,1% dan kelompok kontrol diberikan obat standar dan tetes mata artificial tears sebagai plasebo. Obat standar disini adalah injeksi intra muskular ketorolac tromethamine 30 mg dan injeksi subkonjungtiva gentamycin 0,5 cc dengan dexamethason 0,5 cc. Pengukuran rasa nyeri dengan VAS dilakukan pada malam (5 jam setelah operasi) dan pagi hari berikutnya. Hasil penelitian: Kelompok plasebo berjumlah 29 orang dan kelompok sodium diklofenak berjumlah 27 orang dengan rentang usia antara 18 tahun dan 71 tahun. Pada malam hari rasa nyeri yang diukur dengan VAS pada kelompok plasebo sebesar 13,24 ± 23,10 mm dan pada kelompok sodium diklofenak sebesar 9,33 ± 16,37 mm. Terdapat perbedaan efek penurunan nyeri sekitar 4 mm dan hal ini tidak bermakna secara klinis maupun secara statistik (p > 0,05). Penggunaan tetes mata sodium diklofenak 0,1% memberikan efek samping rasa perih yang lebih banyak dari pada penetesan plasebo yang secara statistik bermakna ( p< 0,001) dan didapatkan NNH sebesar 1,75. Kesimpulan: Tetes mata sodium diklofenak 0,1% dapat menurunkan rasa nyeri tetapi tidak bermakna secara klinis maupun secara statistik pada pasca operasi vitrektomi dengan scleral buckling.
Background: Patients who underwent vitreoretinal surgery suffered from mild to moderate postoperative pain which was caused by the inflammation from tissue dissection, manipulation and trauma of the eyeball and the adjacent tissue. Pain control is particularly important after vitreoretinal surgery for special positioning, frequent administration of medication, and postoperative examination and procedures. Systemic analgesic after surgery may relieve postoperative pain but it may cause systemic side effect for the patients so it needs to be tought for adding local analgesic such as sodium diclofenac 0,1% eye drops. Objective: To measure pain after instillation of sodium diclofenac 0,1% eye drops following vitreoretinal surgery. Methods: This study was carried out in a double blind randomized clinical controlled trial method at Yap Eye Hospital from June 2004 until August 2005. Consecutive adult patients who fulfill inclusion and exclusion criteria were included in this study. They underwent vitrectomy and scleral buckling under general anesthesia and intramuscular ketorolac tromethamine 30 mg; subconjunctiva gentamycin 0,5 ml and dexamethasone 0,5 ml. Block permutation randomly assign patients to one of two treatment groups: placebo eye drops or sodium diclofenac 0,1% eye drops. Pain were measured with Visual Analog Scale at night (5 hours after sugery) and in the next morning. Results: There were 29 patients in placebo group and 27 patients in diclofenac group with age range between 18 until 71 years old. VAS at night in placebo group was 13,24 ± 23,10 mm and in sodium diclofenac group was 9,33 ± 16,37 mm. There was difference about 4 mm and this condition was not clinically and statistically significant ( P >0,05). Burning sensation after instillation of the eye drops in diclofenac group was more than placebo group ( p < 0,05) and NNH was 1,75. Conclusion: Sodium diclofenac 0,1% eye drops can decrease pain but it is not clinically and statistically significant after vitrectomy with scleral buckling surgery.
Kata Kunci : Mata,Operasi Vitreoretina,Nyeri,Tetes Mata Sodium, vitreoretinal surgery, pain, VAS, sodium diclofenac 0,1% ed, RCT