Hubungan persentase penurunan berat lahir dan hiperbilirubinemia dalam minggu pertama pada bayi cukup bulan
INDRIYANI, Sang Ayu Kompiyang, dr. I Wayan Retayasa, Sp.AK
2006 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Klinik (Ilmu Kesehatan Anak)Kejadian hiperbilirubinemia berkisar antara 8-20% selama minggu pertama kehidupan. Bayi-bayi lahir normal pervaginam cukup bulan tanpa penyulit menunjukkan kejadian ikterus neonatorum sebesar 14%. Bayi baru lahir sehat cenderung dipulangkan sedini mugkin sehingga memungkinkan tidak terdeteksinya peningkatan kadar bilirubin setelah lahir dan akhirnya meningkatkan kejadian rawat inap kembali akibat hiperbilirubinemia. Deteksi dini hiperbilirubinemia pada bayi cukup bulan sehat tanpa faktor risiko lain hiperbilirubinemia sangat penting baik dengan metode Kramer maupun pemeriksaan kadar bilirubin saat baru lahir. Metode Kramer sangatlah subyektif dan sangat jarang terlihat pada bayi cukup bulan sehat dalam 24 jam pertama kehidupan. Pemeriksaan kadar bilirubin saat baru lahir memerlukan fasilitas laboratorium yang memadai padahal bayi sehat lebih banyak lahir di pusat pelayanan kesehatan yang tidak memiliki fasilitas ini. Ini menunjukkan bahwa diperlukan suatu parameter yang lebih obyektif untuk mengetahui kemungkinan terjadinya hiperbilirubinemia pada bayi cukup bulan sehat sebelum dilakukan pemeriksaan kadar bilirubin serum. Hiperbilirubinemia ini disebabkan oleh peningkatan kadar bilirubin tak terkonjugasi. Bayi baru lahir akan mengalami penurunan berat lahir sekitar 4-7% dan maksimal sekitar hari ke-3, kemudian mengalami peningkatan kembali hingga mencapai berat lahirnya kembali sekitar hari ke-5 dan ke-7. Penurunan berat badan yang melebihi nilai tersebut (>10%) merupakan hal patologis yang berhubungan dengan kejadian dehidrasi dan kehilangan kalori yang merupakan salah satu faktor penyebab meningkatnya kadar bilirubin serum Penelitian ini dilakukan untuk menentukan secara prospektif hubungan persentase penurunan berat lahir dengan kejadian hiperbilirubinemia dalam minggu pertama pada bayi cukup bulan yang sehat. Tehnik analisis untuk variabel bebas dan tergantung yang berskala interval akan dilakukan uji korelasi Pearson dan uji regresi linier disertai dengan grafik scatter plot. Variabel-variabel lain akan dianalisis dengan analisis multivariat. Selain itu data-data akan ditampilkan juga dalam bentuk grafik dan bagan.
Neonatal hyperbilirubinemia occurs at 8 to 20% in the first week of life. Full term newborn infant who born normally pervaginam had showed icterus neonatorum for about 14%. Newborn infants were being discharged from the hospital sooner after birth. This phenomenon limiting the ability of physicians to detect jaundice during the period when the serum bilirubin concentration is likely to rise and this caused readmission because of hyperbilirubinemia. Early detection for hyperbilirubinemia in the healthy full-term infant without other risk factor for hyperbilirubinemia is very important. The method that usually used is Kramer and serum bilirubin concentration soon after birth. Kramer method is subjective and rarely seen in the first 24 hours after birth. In the other hand, examining serum bilirubin concentration soon after birth need laboratory facilities that make problem because most of healthy full-term infant was born in small health center. Based on this, we need a parameter which more objectives to know the possibility of a full-term infant has hyperbilirubinemia before do the laboratory test. Hyperbilirubinemia in healthy full-term infant in the first week of life is caused by increasement unconjugated bilirubin serum. Birthweight will decrease about 4-7% in the newborn infants and have a peak at third day after birth and reach their own birthweight at fifth to seventh day. The excessive weight loss (>10%) is patologic due to dehydration and deficiency caloric intake as a risk factor of increasement serum bilirubin concentration. This study aimed to observe prospectively the relationship between birthweight loss percentages with hyperbilirubinemia in the first week of life in healthy full-term infant. Independent and dependent variable (interval scale) will analyzed by Pearson correlation test and linier regression test with scatter plot graphic. The other variable will be analyzed by multivariate analysis. Also, the data will be describe in graphic and chart form.
Kata Kunci : Hiperbilirubinemia,Bayi Cukup Bulan,Berat Lahirbirth weight loss percentage, hyperbilirubinemia, first week, full-term infant.