Respon frekuensi denyut jantung dan tekanan darah terhadap peningkatan kontraksi isometrik
INDRIAWATI, Ratna, dr. Bambang Soempeno
2006 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Dasar dan BiomedisKontraksi isometrik sering kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Efek kontraksi isometrik menimbulkan respon kardiovaskular antara lain perubahan frekuensi denyut jantung dan tekanan darah. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji efek intensitas kontraksi isometrik setara 30% Maximal Isometric Contraction (MIC) serta 50% MIC dan mengkaji efek kontraksi isometrik dengan handgrip dan backlift pada besarnya peningkatan frekuensi denyut jantung maupun tekanan darah. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, pretest and posttest design. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa laki-laki Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang memenuhi kriteria inklusi, sebanyak 60 orang dan dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan, yaitu kelompok perlakuan dengan dinamometer handgrip dan kelompok perlakuan dengan dinamometer backlift. Kontrol adalah masing-masing subyek tanpa perlakuan. Dilakukan pengukuran frekuensi denyut jantung dan tekanan darah sebelum, selama dan sesudah kontraksi isometrik dengan dinamometer handgrip dan backlift setara 30% dan 50% MIC. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) antara frekuensi denyut jantung, tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik sebelum, selama dan sesudah kontraksi isometrik. Peningkatan intensitas kontraksi isometrik dari 30% menjadi 50% MIC, baik dengan dinamometer handgrip maupun backlift meningkatkan frekuensi denyut jantung, tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik yang bermakna (p<0,05). Terdapat peningkatan yang bermakna (p<0,05) pada frekuensi denyut jantung, tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik antara kontraksi isometrik dengan dinamometer handgrip dengan backlift. Kesimpulan penelitian ini adalah besarnya peningkatan frekuensi denyut jantung dan tekanan darah akibat kontraksi isometrik setara 50% MIC lebih tinggi daripada 30% MIC. Besarnya peningkatan frekuensi denyut jantung dan tekanan darah akibat kontraksi isometrik dengan dinamometer backlift lebih besar daripada handgrip.
In daylife, isometric contraction is oftenly used. The cardiovascular system is one of the systems that responds to isometric contraction, including the heart rate and blood pressure. The objective of this study is to evaluate the effect of isometric contraction intensity 30% of Maximal Isometric Contraction (MIC) and 50% of MIC and to evaluate the effect of isometric contraction using handgrip and backlift dynamometer on heart rate and blood pressure. This is an experimental study, with pretest and posttest control group design.Experimental subjects are sixty male Medical Faculty of Muhammadiyah University of Yogyakarta students that fulfill the inclusion criteria and divided into 2 groups, the group with handgrip dynamometer and the group with backlift dynamometer. These groups act also as the control group which receive no intervention. Heart rate and blood pressure are measured before, during and after isometric contraction using handgrip and backlift dynamometer with intensity of 30% and 50% MIC. The result of this study shows that there is a significant difference (p<0,05) between the heart rate, systolic pressure and diastolic pressure before, during and after isometric contraction using handgrip and backlift dynamometer with intensity of 30% and 50% MIC. The increased heart rate, systolic pressure and diastolic pressure of isometric contraction using handgrip dynamometer differs significantly than by using backlift dynamometer. The conclusion of this study is that increasing heart rate and blood pressure caused by isometric contraction with 50% intensity of MIC is higher than using 30% intensity of MIC and also on backlift than handgrip dynamometer.
Kata Kunci : Kontraksi Isometrik,Denyut Jantung dan Tekanan Darah