Laporkan Masalah

Pengaruh cekaman kekeringan pada berbagai fase terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis

KUSMARWIYAH, Rukmini, Dr.Ir. Didik Indradewa

2005 | Tesis | S2 Agronomi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cekaman kekeringan pada berbagai fase, terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis; menentukan fase pertumbuhan yang paling kritis terhadap kekeringan. Penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam menentukan fase mana yang paling kritis terhadap cekaman kekeringan, sehingga dapat menentukan waktu tanam; memberikan tambahan informasi bagi pengembangan usaha jagung manis di lahan kering. Penelitian dilakukan di rumah kaca Fakultas Pertanian Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan dari bulan Oktober sampai bulan Desember 2004. Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan, dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan 7 perlakuan cekaman kekeringan dan 1 perlakuan kontrol. Tiap perlakuan diulang 3 kali dan setiap ulangan terdiri dari 6 polibag. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa cekaman kekeringan yang terjadi pada semua fase pertumbuhan, menurunkan kadar lengas tanah dan meningkatkan suhu tanah. Cekaman kekeringan menurunkan pertumbuhan tanaman jagung manis terutama bila terjadi pada fase vegetatif. Cekaman kekeringan mengurangi pembukaan stomata, menurunkan kadar air nisbi, laju transpirasi, laju asimilasi bersih dan laju pertumbuhan nisbi. Cekaman kekeringan meningkatkan kadar prolin pada semua fase pertumbuhan. Meskipun demikian, bila tanaman mengalami cekaman terus menerus selama hidupnya, pengamatan pada fase pengisian biji menunjukkan tidak terjadi peningkatan kadar prolin. Cekaman kekeringan cenderung meningkatkan kadar gula pada fase pengisian biji. Jika dibandingkan dengan tanaman yang tidak tercekam, cekaman kekeringan pada setiap fase pertumbuhan menurunkan hasil jagung manis sama besar. Semakin lama terjadi cekaman, semakin rendah bahan kering yang dihasilkan dan semakin rendah hasil jagung manis.

Drought reduced growth and yield of most plant in dry areas. An experiment was conducted to investigate the effect of drought stress in some phases on the growth and yield on sweet corn, and to determine the most critical growth phase affected by drought. Result of the experiment can be used to determine planting season, and giving additional information in developing sweet corn in dry land areas. The research was carried out in Glass House Faculty of Agriculture, Gadjah Mada University, Yogyakarta, from October to December 2004. The research was arranged in a Completely Randomized Design with 7 treatments of drought stress and one control. Each treatment was replicated 3 times, and each replication consist of 6 polybags. The result showed that drought stress in all of the growth phases reduced soil moisture content and increased soil temperature. Drought stress reduced growth of sweet corn mainly in vegetatif phase.. Drought stress reduced the level of opening stomata, reduced relative water content, the rate of transpiration, net assimilation rate and relative growth rate. Drought stress increased proline content in all of the growth phases. If the plant suffering from water stress in all of their stage of growth, observation in seed filling phase showed that no significant increased in proline content. Sugar content tended to increase in plant affected by seed filling drought stress. If compared with plant under no stress condition, drought stress in every growth phase equally reduced the sweet corn yield. The longer the drought stress occurred, the lower the dry matter and sweet corn yield observed.

Kata Kunci : Tanaman Jagung Manis, Pertumbuhan, Kekeringan, Sweet corn, drought stress, growth, yield.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.