Persepsi dan pengaruh sistem pembagian jasa pelayanan terhadap kinerja karyawan di RSJ Madani Propinsi Sulawesi Tengah
NOFRINALDI, dr. Adi Utarini, M.Sc.,MPH.,Ph.D.n
2005 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat (Manajemen Rumah SakiLatar belakang. Revisi sistem pembagian jasa pelayanan yang diberlakukan bulan Juni 2004, telah menimbulkan keluhan dari sebagian kelompok karyawan terutama paramedis dan karyawan lainnya, karena sistem pembagian jasa pelayanan tersebut tidak mencerminkan rasa keadilan, dan hanya menguntungkan para dokter. Sedangkan paramedis dan karyawan lain merasa beban kerja mereka terus bertambah tidak diiringi dengan peningkatan insentif atau jasa yang diterima. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak revisi sistem pembagian jasa pelayanan di Rumah Sakit Jiwa Madani, serta hubungan persepsi dan kinerja karyawan. Metode. Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimental dengan rancangan pre dan post test. Subjek penelitian seluruh karyawan berjumlah 202 orang. Variabel bebas penelitian adalah revisi sistem pembagian jasa pelayanan, persepsi karyawan tentang sistem jasa pelayanan. Variabel terikat adalah kinerja dokter meliputi presensi, jumlah pasien dilayani, jumlah visite dan kinerja karyawan meliputi mutu dan jumlah pekerjaan, efektifitas pembiayaan, inisiatif. Alat ukur yang digunakan kuisioner dan cek dokumen. Data dianalisis dengan deskriptif kuantitatif, paired-t test, dan uji korelasi product-moment. Hasil. Revisi sistem pembagian jasa pelayanan menyebabkan: 1) Penurunan persepsi terhadap sisitem pembagian jasa pelayanan 1,7 persen secara signifikan, namun kinerja menurun hanya 0,06 persen dan tidak sisgnifikan. 2) Persepsi dokter meningkat secara signifikan sebesar 6,7 % dan diikuti dengan peningkatan kinerja yang signifikan sebesar 10 %, peningkatan kinerja dokter juga terlihat dari cek dokumen yaitu peningkatan kinerja dokter dalam jumlah pasien yang dilayani sekitar 11- 12 persen untuk pasien rawat inap dan pasien rawat jalan, sedangkan kunjungan visite meningkat 63 persen. 3) Persepsi seluruh karyawan berhubungan dengan kinerja karyawan secara signifikan sebesar 0,488. Korelasi antara persepsi dengan kinerja signifikan pada setiap kelompok berdasarkan jenis pekerjaan. Korelasi persepsi dengan kinerja dokter sebesar 0,88, perawat 0,41 dan karyawan lain sebesar 0,56. Kesimpulan. Revisi menyebabkan penurunan persepsi karyawan terhadap sistem pembagian jasa pelayanan dan persepsi tersebut berhubungan dengan kinerja karyawan.
Background: Revision of incentive system imposed on June 2004 has caused complaints from some staff especially paramedic and other staff because such system does not reflect sense of fairness and is only advantageous to doctors. Meanwhile paramedic and other staff feel that their workload increases but is not followed by increase of fee they get. Objective: The objective of the study was to evaluate impact of incentive system at Madani Mental Hospital and the correlation between staff perception and performance. Method: This was a quasi experiment with pre and post test design. Subject of the study were all staff (n=202). Independent variables were incentive system revision and staff perception about incentive system. Dependent variables were doctors’ performance which consisted of attendance number of patients served, number of visits and staff performance which consisted of quality of work and workload, cost effectiveness and initiatives. Instruments used were questionnaires and checking of documents. Data were analyzed using quantitative descriptive approach, paired t-test and product moment correlation test. Result: Revision of incentive system caused: 1) siginificant decrease (1,7%) of perception about incentive system, 2) significant increase (6,7%) of doctors’ performance could also be seen from the document checking, i.e. number of patients served, 11%-12% for inpatients and outpatients. Visits also increased to 63%. Perception of all staff had significant relationship (0.488) with staff performance. Correlation between perception and performance was significant in each group based on types of work. Correlation of perception with doctors’ performance was 0.88, nurses’ performance was 0.41 and other staff performance was 0.56. Conclusion: Revision caused decrease of staff perception about incentive system and such perception had relationship with staff performance.
Kata Kunci : Manajemen Rumah Sakit,Kinerja Karyawan,Sistem Pembangunan Jasa Layanan, incentive system, staff performance, perception