Kinerja Organisasi Publik :: Studi Bapedalda Provinsi Bengkulu

ROMULUS, Richard, Drs. Mashuri Maschab, SU

2005 | Tesis | S2 Ilmu Politik (Politik Lokal dan Otonomi Daerah)

Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui bagaimana kinerja Bapedalda Propinsi Bengkulu dan faktor-faktor apa yang mempengaruhinya. Sesuai dengan fokusnya, penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, untuk menggambarkan keadaan subjek/objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (fact finding). Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan teknik dokumentasi. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kinerjanya belum optimal. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa aspek. Pertama,. responsivitas memperlihatkan bahwa masih adanya keluhan dari perusahaan / masyarakat tentang pelayanan perijinan, dan belum optimalnya pembinaan terhadap kegiatan para pengusaha Kedua, responsibilitas yang memperlihatkan bahwa masih tingginya tingkat pelanggaran pengusaha termasuk penambang terhadap aturan. Ketiga, akuntabilitas yang memperlihatkan bahwa tingkat konsistensi kebijakan dan kegiatan Bapedalda Provinsi Bengkulu belum sesuai dengan aspirasi masyarakat, tingkat kemampuan meningkatkan prakarsa dan kepedulian aparatur dan masyarakat baru sebatas pencapaian target belum sampai pada outcome, tingkat rehabilitasi kerusakan sumber daya alam dan lingkungan belum dapat dilaksanakan.Keempat efisiensi yang dilakukan oleh Bapedalda Provinsi Bengkulu dilakukan karena keterbatasan dana, Sumber Daya Manusia dan sarana pendukung sehingga kegiatan yang dilaksanakan oleh badan tersebut menjadi tidak optimal. Kinerja Bapedalda Provinsi Bengkulu yang dilihat dari tiga indikator tersebut, dipengaruhi variabel internal organisasi, Pertama, variabel struktur organisasi, yakni struktur organisasi yang ada belum menampung seluruh kegiatan yang harus dilaksanakan sehingga berpengaruh terhadap tingkat pendelegasian wewenang, belum sesuainya penempatan pegawai menurut spesialisasi yang diketahui dengan belum terisinya jabatan fungsional dan tingkat pendelegasian pegawai dalam pelaksanaan tugas yang diketahui dengan tidak adanya bidang yang menangani masalah pertambangan dan energi. Kedua, variabel sumber daya manusia, yakni kurangnya sumber daya manusia baik kuantitas maupun kualitas, tingkat pendidikan pegawai yang belum sesuai dengan tugas yang harus dilaksanakan yang diketahui dari belum adanya pegawai yang mempunyai latar belakang pendidikan dari pertambangan maupun elektro, serta kurangnya kemampuan teknis yang dimiliki pegawai. Ketiga, variabel finansial, yakni angaran yang tersedia untuk melaksanakan tugas dan fungsi belum memadai dan kecilnya biaya operasional untuk menunjang pencapaian misi dan tujuan organisasi. Ketiga variabel organisasi tersebut mempengaruhi kinerja Bapedalda Provinsi Bengkulu. Dengan demikian, saran-saran yang direkomendasikan adalah :Pemerintah Provinsi Bengkulu perlu secepatnya menata perangkat peraturan dan penegakan hukum dalam rangka pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup, Perlunya dibentuk asosiasi pengusaha / penambang guna memudahkan pengawasan, pembinaan dan pengendalian kegiatan usaha penambangan yang dilakukan oleh mereka dan Perlunya merekrut tenaga teknis yang menguasai lingkungan hidup, pertambangan, dan energi untuk ditempatkan di Bapedalda Provinsi Bengkulu sebagai tenaga fungsional, serta perlunya meningkatkan kemampuan aparatur dengan mengikutsertakannya pada diklat teknis fungsional.

This research aims to find out how performance of Bapedalda in Bengkulu Province is and what factors influencing it are. According to the focus, it uses the qualitative descriptive method for describing the state of subject/object of the research based on the visible evidences or the given facts (fact findings). The collecting of data is conducted by observation, interview, and documentation techniques. The results of it indicate that the performance is not achieved yet optimally. Those can be seen from some aspects. First, responsiveness reveals that there are still many complains from enterprises or society to the service of license and the building of enterpreneurs activity is not optimal yet. Second, responsibility reveals that the violation of legislation by enterpreneurs including miners is still high. Third, accountability reveals that the consistency level of policy and the activity of Bapedalda in Bengkulu Province are not appropriate with aspirations of society; the ability level in increasing the initiatives and the concern of apparatus and society is just limited to the achieving of target, not of outcome yet; the rehabilitation level of damage of the natural resources and environment is still low. Fourth, eficiency of Bapedalda in Bengkulu Province is still low because of the limitedness of funds, human resources, and the supporting means so that the activity of the institution become not optimal. The performance of Bapedalda in Bengkulu Province observed based on the three indicators is influenced by the variable of the internal organization. First, the variable of the organization structure, i.e. the structure of organization is not able to cover the whole activities that have to be performed so that it influences the delegation level of authority; the appointment of officials based on the specialization is not appropriate yet, which can be known from the fact that the functional position is not filled yet; the delegation level of the performance of duty by officials is still low, which can be known from the fact that the department handling the mining and energy affairs do not exist. Second, the variable of the human resources, i.e. that the human resources both in quantity or quality is still less; the education level of officials is not appropriate yet with the duties that have to be performed, which can be known from the fact that the officials with the background in the mining and electronic education do not exist yet; the technical ability of the officials is still less. Third, the variable of the finance, i.e. the budget available to performe the duty and function is not sufficient yet and the operational costs to support the achieving of organization missions and goals are actually little. The three variables influence the performance of Bapedalda in Bengkulu Province. The suggestions recommended therefore are that the Government of Bengkulu Province is necessary to immediately organize a set of legislation and the enforcement of laws in managing the natural resources and environment, to establish an association of the enterpreneurs (miners) to make it easy in controlling, building, and managing their mining activities, to recruite the technical staff mastering the field of environment, mining, and energy to be appointed in Bapedalda of Bengkulu Province as the functional staff, and to increase the apparatus ability by getting them participating in many technical functional training and education programs.

Kata Kunci : Kinerja Organisasi,Dinas Bapedalda