Laporkan Masalah

Pengaruh status gizi ibu menyusui terhadap eksklusifitas pemberian ASI dan pertumbuhan bayi di Rumah Sakit Umum Daerah Prof.Dr. WZ. Johannes Kupang

SOI, Beatrix, dr. Madarina Julia, MPH.,Sp.A

2005 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat (Manajemen Gizi dan K

Latar Belakang : Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi pada awal kehidupan, sebab selain mengandung semua unsur gizi, juga zat-zat imunologis yang terkandung didalamnya dapat melindungi bayi dari penyakit infeksi. Berbagai upaya telah dilakukan untuk memperomosikan penggunaan ASI, namun hasilnya belum maksimal. Berbagai penelitian dilakukan untuk menginvestigasi alasan-alasan bayi dibalik keberhasilan maupun kegagalan ASI eksklusif. Salah satu faktor yang diduga dapat berpengaruh terhadap eksklusifitas ASI adalah status gizi ibu menyusui. Tujuan: Mengetahui pengaruh status gizi ibu menyusui terhadap eksklusifitas ASI dan pertumbuhan bayi hingga usia 4 bulan. Metode: Penelitian observasional ini dilaksanakan dengan rancangan kohort prospektif dan dilakukan sejak bulan Nopember 2004 sampai dengan Mei 2005. Subyek penelitian adalah 80 pasangan ibu dan bayi yang dirawat di Ruang Rawat Gabung Unit Pelaksana Fungsional(UPF) RSUD.Prof.DR.WZ.Johannes Kupang- NTT. Subyek penelitian terdiri dari kelompok terpapar yaitu 34 orang ibu dengan status gizi kurang (KEK) yang memiliki lingkar lengan <23,5, dan kelompok kontrol sebanyak 46 orang yang berstatus gizi baik (non KEK) dengan lingkar lengan ≥23,5 cm. Bayi yang diamati memiliki berat badan >2500 g, tidak kembar,lahir spontan. Instrumen pengumpulan data adalah wawancara untuk karakteristik responden dan pemberian ASI, pita LILA untuk data lingkar lengan ibu, berat badan bayi ditimbang dengan baby scale, dan panjang badan diukur dengan length-board dengan tingkat ketelitian 0,0l cm. Pengolahan data dilakukan dengan program SPSS versi 11,0 dan Stata versi 7,0. Beberapa test statistic yang digunakan adalah Chi-Square untuk data nominal karakteristik keluarga dan responden, t-test untuk mengukur pengaruh status gizi ibu terhadap pertumbuhan, analisis Kaplan Meier dengan log-rank-test untuk mengukur pengaruh status gizi ibu terhadap eksklusifitas ASI. Hasil:Lebih dari 50 % ibu kelompok KEK berusia kurang dari 25 tahun. Uji Chi- Square menunjukkan adanya perbedaan umur secara signifikan (p=0,04) dan lebih 50 % kelompok KEK yang pertama kali melahirkan atau primipara (p=0,25). Analisis dengan Kaplan Meier,tidak ada perbedaan median survival pemberian ASI antara kedua kelompk (p=0,53).Hasil uji t test perbedaan rata-rata berat badan bayi dalam kilogram antara ibu KEK dan non KEK, bulan I: 3,53 ± 0,46 versus 3,93 ± 0,37 (p<0,01), bulan II: 4,33 ± 0,56 versus 4,76 ± 0,48 (p=0,01), bulan III: 5,04 ± 0,66 versus 5,48 ± 0,53 (p= 0,01), dan bulan IV: 5,64 ± 0,78 versus 5,99 ± 0,61 (p=0,03). Sedangkan rata-rata panjang badan bayi dalam centimeter dari ibu KEK dan Non-KEK pada bulan III: 58,76 ± 1,47 versus 59,56 ± 1,68(p=0,02), dan pada bulan IV: 61,56 ± 2,29 versus 63,37 ± 1,97(p,0,01). Kesimpulan: Temuan studi ini menunjukkan bahwa status gizi ibu menyusui tidak mempengaruhi eksklusifitas ASI, namun status gizi ibu menyusui berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan bayi 0-4 bulan.

Background : Numerous research have been made to find out contributive factors of the exclusive breastfeeding. Objective: The objective recent study find out whether mothers’ nutritional status has any influence on the exclusive breastfeeding and on the growth of their infant up to 4 months. Study Design: This observational study is carried out with a prospective cohort design and lasted from November 2004 to May 2005. The subjects are 80 pairs of mother and baby treated at the Midwifery and Genealogical Unit (UPF) of Local Public Hospital (RSUD) Prof. Dr. W.Z. Johannes at Kupang – NTT. The subjects are divided into two groups namely Undernutrition status (KEK) group marked by < 23,5 cm mid arm-circumference, and control group comprises 46 mothers of well-nutrition (Non-KEK) status who have bigger mid arm-circumference ≥ 23,5 cm. Observed babies are those of normal or spontaneous delivery, non-twin with > 2500 g birth weight. Follow-up observations are made at family home and the data on breastfeeding characteristics are collected by interview, babies weight are measured by baby scale 0,01 kg level of accuracy mid arm-circumference is measured by means of LILA tape, and body length-board. Each of the measurement tools measure with 0,01 cm level of accuracy. Data analysis is made by means of SPSS version 11,0 and Strata version 7,0. Some statistical tests are used namely Chi-Square for analyzing nominal data on family characteristics; t-test for finding out the influence of mothers’ nutrition status on babies growth; while Kaplan Meier log-rank test to measure the influence of mothers’ nutrition status upon the exclusive breastfeeding. The Result :More than 50% of under-nutrition mothers (KEK) are under 25 years of age. Chi-Square test shows a significant difference (p = 0.04). More than 50% of the KEK group gave birth for the first time or ‘primipara’ (p = 0,25). Kaplan Meier analysis shows that there is no difference between survival median of breastfeeding between the both group (p = 0,53). t-test shows that there are significant differences of the infant body weight of the both KEK and non-KEK mothers, namely p =< 0,01, p = 0,01, and p = 0,03 in the first, second, third, and the fourth month respectively. In terms of the average infant body length, the t-test also shows significant differences between both groups namely p = 0.02 and p = 0,01 in the third and the fourth month respectively. Conclusion: Based on the findings it can be concluded that mother’ nutrition status does not have any influence on the exclusive breastfeeding, however, it does significantly influence babies growth from 0-4 month

Kata Kunci : Gizi Ibu Menyusui,ASI,Pertumbuhan Bayi, Nutrition status, Breastfeeding mother, Exclusive breastfeeding, Babies growth


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.