Studi potensi pengembangan industri minyak nilam di Kabupaten Muara Enim
EFRANUDIN, Ir. Suryo Purwono, M.A.Sc.,Ph.D
2005 | Tesis | S2 Teknik Mesin (Magister Sistem TeknikTanaman nilam (Pogostemon cablin Benth) adalah tanaman penghasil minyak atsiri yang menjadi salah satu sumber devisa negara. Indonesia adalah produsen minyak nilam ( Patchouli oil) dengan kontribusi sebesar 90% dari total kebutuhan minyak nilam negara-negara importir. Keadaan ini perlu dipertahankan dengan melakukan peningkatan produksi melalui teknik budidaya yang tepat. Perlu juga dilakukan pengembangan budidaya tanaman nilam pada daerah – daerah yang memilki potensi pengembangan ditinjau dari keadaan agroklimat lahan dan faktor ekonominya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesesuaian lahan beberapa daerah di Kabupaten Muara Enim dan analisis ekonomi budidaya dan industri minyak nilam. Hasil dari penelitian didapat bahwa harga Chi Kuadrat (c2) analisis adalah = 13,52. Hipotesa diterima untuk kesesuaian lahan pada taraf signifikan 5% dengan harga kritik Chi Kuadrat (c2) = 12,59. Sedangkan pada taraf signifikan 1% hipotesa ditolak dengan harga kritik Chi Kuadrat = 16,81. Keadaan ini bermakna bahwa pada taraf signifikan 5% terdapat perbedaan kesesuaian lahan, karena harga Chi Kuadrat analisis lebih besar dari pada harga kritik Chi Kuadrat. Pada taraf signifikan 1% tidak terdapat perbedaan kesesuaian lahan, karena harga Chi Kuadrat analisis lebih kecil dibandingkan harga Kritik Chi Kuadrat. Dalam analisis ekonomi usaha tani nilam didapat angka B/C ratio sebesar 1,39 untuk luas lahan 1 hektar, B/C rasio 1,27 untuk luas lahan 5000 m2 dan 1,11 untuk luas lahan 1000 m2. Angka B/C rasio untuk usaha penyulingan minyak nilam adalah sebesar 1,58 dengan jangka waktu pengembalian modal 21 bulan.
Patchouly is an essential oil crops as one of the national income resource. Indonesia is patchouly oil exporting country with 90% contributes of the total needed by importing countries. The situation need to excited by increasing patchouly oil production with suitable plantation technique. Then, improve the plantation technique to the areas with good potency, based on agroclimates condition and economic factors. The aim of this research are find out the suitable plant and economic factor to improve patchouly oil industry in Muara Enim Regency at South Sumatra. From the research, chi square (c2) analysis value is 13.52, the hypothesis accepted for suitable plant in 5% significant grade at 12.59 chi square critical value. The hypothesis avoided in 1% significant grade at 16.81 chi square critical value. It means, in 5% significant grade there are differences in suitable plant, because the chi square analysis value is higher than chi square critical value. In 1% significant grade there are not differences in suitable plant, because the chi square analysis value smaller than chi square critical value. In the economic analysis to patchouly plantation, the Benefit and Cost Ratio (B/C Ratio) = 1.39 for a hectare plantation, B/C ratio = 1.27 for 5,000 m2 plantation and B/C ratio = 1.11 for 1,000 m2 plantation. The B/C ratio distillation industry is 1.58 with 21 months return of investment.
Kata Kunci : Industri Minyak Nilam,Potensi Pengembangan, Agroclimates, Chi Square, B/C Ratio