Laporkan Masalah

Penurunan kadar besi air sumur gali melalui saringan pasir aktif sistem up flow dan konvensional

WARDONO, Hari Rudijanto Indro, Prof.Dr. Sudarmadji, M.Eng.Sc

2005 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Kerja

Air merupakan kebutuhan yang penting bagi manusia. Air yang mengandung besi tinggi akan menimbulkan gangguan kesehatan, teknis dan estetika. Riset ini bertujuan untuk mengukur perbedaan penurunan kadar besi (Fe) sebelum dan sesudah melewati saringan pasir aktif dengan sistem up flow dan saringan pasir aktif konvensional, mengetahui sistem yang lebih baik dalam penurunan kadar besi (Fe) dan mengetahui kelayakan penggunaan sistem saringan pasir aktif untuk evaluasi nilai ekonomis alat. Jenis penelitian ini adalah eksperimental semu (quacy experiment ). Populasi penelitian 36 sumur gali dengan tiga kriteria Fe yaitu kriteria Fe tinggi (> 5,97762 mg/l) , kriteria Fe sedang (1,457mg/l – 5,97762 mg/l) dan kriteria Fe rendah (<1,457 mg/l). Jenis pasir sungai Serayu yang dipakai. Pasir dicuci dengan air bersih, diayak dengan diameter 1 mm dan 0,9 mm untuk mendapatkan pasir 1 mm serta kerikil diayak dengan ayakan 5 mm dan 4 mm untuk medapatkan kerikil 5 mm. Pasir aktif dibuat dengan larutan kristal KMnO4 5% dalam 1 liter aquades dengan perendaman. Pasir aktif dijemur hingga kering dan dimasukan dalam saringan dengan susunan paling bawah adalah lapisan kerikil 5 mm dengan tinggi 6 cm, pasir aktif 1 mm dengan tinggi 60 cm. Penelitian dilakukan dengan sistem konvensional (arah aliran atas ke bawah) dan up flow (arah aliran bawah ke atas) Hasil penelitian menunjukkan saringan pasir aktif secara sistem konvensional dan up flow kedua - duanya dapat menurunkan kadar Fe dalam air sumur gali hingga 90,80%. Saringan pasir aktif dapat menurunkan kadar Fe dalam air sumur gali menggunakan sistem konvensional lebih baik daripada sistem up flow dengan nilai signifikan (0,003) lebih kecil dari 0,05. Nilai ekonomis alat dapat diterapkan dan dikembangkan pada masyarakat karena menghasilkan air bersih per hari per liter seharga Rp 105,- lebih murah daripada mencari sumber air bersih.

Water is essential for human. Water with higher iron content put health, technical and aesthetical problems. This research aimed to assess the different decrease in iron (Fe) of water before and after passing through active sand filters using up flow system and conventional active sand filter, identify better system to reduce iron (Fe) content and examine the feasibility of active sand filter system implementation in terms of evaluating instrument economic value. The research belonged to quacy experiment. Population involved 36 excavated wells based on three Fe criteria, i.e. higher-Fe (> 5,97762 mg/l), moderate-Fe (1,457 mg/l – 5,97762 mg/l) and lower-Fe )< 1,457 mg/l). Sands were taken from Serayu river. They were washed with clean water, sieved through 1 mm and 0,9 mm meshes to obtain 1 mm of sands, then gravels were sieved using 5 mm and 4 mm meshes to obtain gravels of 5 mm. Active sands were prepared using 5% of KMnO4 crystal solution within 1 liter of aquadest through soaking process. Active sand, then, were put under sunlight and left to be dried and put into meshes with the 5 mm gravels as bottom layer of 6 cm in height, 1 mm active sands of 60 cm in height. The research was conducted using conventional system (flowing from up to down) and up flow ( flowing from bottom to up). Results indicated that both conventional active sand filter and up flow system feasibly reduced Fe content within excavated-well water up to 90,80%. Conventional active sand filter was possibly better to reduce Fe content compared to up flow system with probability value of (Sig) 0,003 < 0,05. The economic value of instrument was possible to produce clean water daily Rp 105,- per liter, more economic than seeking clean water.

Kata Kunci : Kesehatan Lingkungan,Air Sumur Gali,Kadar Besi,Saringan Pasir Aktif, Active Sand Filter, Iron Content, Health and Excavated Well


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.