Efek analgesi penggunaan kombinasi prokain HCl dan Xylazin HCl dalam anestesi epidural pada anjing (Canis familiaris)

SATRIA, R. Gagak Donny, drh. Agus Budi Santosa, MS

2005 | Tesis | S2 Sain Veteriner

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek analgesi penggunaan kombinasi Prokain HCl dan Xylazin HCl dalam anestesi epidural pada anjing (Canis familiaris). Hewan coba yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah 12 ekor anjing lokal jantan, berumur 5 - 8 bulan, dengan berat badan 5 - 8 kg. Anjing tersebut dibagi menjadi 4 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 3 ekor anjing. Kelompok A (kontrol) dilakukan anestesi epidural menggunakan Prokain HCl dengan dosis 1 ml/2,3 kgBB. Kelompok B dilakukan anestesi dengan injeksi secara epidural Prokain HCl dengan dosis 1 ml/2,3 kgBB dan Xylazin HCl yang diinjeksikan secara intramuskular dengan dosis 2 mg/kgBB. Kelompok C diinjeksikan campuran Prokain HCl dengan dosis 1 ml/2,3 kgBB dan Xylazin HCl dengan dosis 0,1 mg/kgBB secara epidural. Kelompok D dilakukan anestesi epidural menggunakan Xylazin HCl dengan dosis 0,1 mg/kgBB. Uji hilangnya refleks rasa sakit pada daerah perineal, daerah di belakang umbilikus, daerah di depan umbilikus, hilangnya refleks pedal dan hilangnya refleks berdiri dilakukan sebagai dasar untuk mengetahui onset dan durasi kerja anestesi masing-masing kelompok. Data diolah dengan metode statistik analisis varian pola searah yang dilanjutkan dengan uji Tukey HSD, dan dilakukan dengan membandingkan antar kelompok perlakuan. Pemeriksaan tambahan yang dilakukan untuk melengkapi penelitian adalah pemeriksaan tekanan darah (sistol dan diastol), frekuensi pulsus, frekuensi nafas dan suhu tubuh yang dilakukan secara serial sebelum dilakukan anestesi, sesaat setelah terjadi mati rasa, di tengah durasi efek anestesi, dan setelah efek anestesi berakhir. Pemeriksaan darah rutin dan tes fungsi hati (SGPT/SGOT) dilakukan dari sampel darah yang diambil sebelum perlakuan, di tengah durasi efek anestesi, dan setelah efek anestesi berakhir, yang selanjutnya dianalisis secara deskriptif dari grafik yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua kelompok menghasilkan efek anestesi epidural. Penggunaan kombinasi Prokain HCl dengan dosis 1 ml/2,3 kgBB dan Xylazin HCl dengan dosis 0,1 mg/kgBB yang diinjeksikan bersama-sama secara epidural menghasilkan efek analgesi yang paling optimal, disusul oleh penggunaan injeksi epidural Prokain HCl dosis 1 ml/2,3 kgBB dan injeksi intramuskular Xylazin HCl dosis 2 mg/kgBB. Penggunaan injeksi tunggal Prokain HCl dosis 1 ml/2,3 kgBB dan injeksi tunggal Xylazin HCl dosis 0,1 mg/kgBB secara epidural menghasilkan efek anestesi yang relatif singkat.

The present study aims at finding out the analgesic effects of the combined treatment of Procaine HCl and Xylazine HCl in the epidural anesthesia on dog (Canis familiaris). The experiment animals used in this study were 12 male local dogs with 5 – 8 months of age and 5 – 8 kg of weight. The dogs were divided into 4 groups, each of which consists of 3 dogs. For group A (control group) the epidural anesthesia was carried out with Procaine HCl in a dosage of 1 ml/2.3 kg weight. For group B, it was done by the epidural injection of Procaine HCl in a dosage of 1 ml/2.3 weight and the intramuscular injection of Xylazine HCl with the dosage of 0.1 mg/kg weight. While a mixed treatment was applied to Group C with the epidural injection of Procaine HCl and Xylazine HCl of 1 ml/kg weight and 0.1 mg/kg weight in dosage, respectively. The epidural anesthesia was applied to Group D using Xylazine HCl with dosage of 0.1 mg/kg weight. Tests of the pain reflex relief in the perineal area, the back area of umbilicus, the front area of umbilicus, the relief of pedal reflex and standing reflex were conducted as the basis to reveal the onset and duration of the anesthesia effect of each group. Data were statistically processed using one-way Anova method and then followed by the Tukey HSD test by comparing the treatment groups. The additional examinations taken to accomplish the study were the blood pressure test (systolic and diastolic), the pulse frequency, the breath frequency and the body temperature. These test were serially conducted before the anesthesia, short after the anesthesia, in the midst of the anesthesia effect duration, and after the stop of the anesthesia effect. The frequent blood examination and the liver function test (SGPT/SGOT) were carried out by taking the blood sample before the treatment, in the midst of the anesthesia effect duration, and after the end of the effect, and then descriptively analyzed from the resulted graphic. The finding demonstrated that all groups generated the epidural anesthesia effects. The combined use of Procaine HCl in a dosage of 1 ml/2.3 kg weight and Xylazine HCl of 0.1 mg/kg weight that was concurrently epidural injected resulted in the most optimum analgesic effect. It was followed by the use of the epidural injection of Procaine HCl in a dosage of 1 ml/2.3 weight and the intramuscular injection of Xylazine HCl of 2 mg/kg weight of dosage. The one single use of the epidural injection of Procaine HCl of 1 ml/2.3 kg weight and Xylazine HCl of 0.1 mg/kg weight generated a relatively short anesthesia effect.

Kata Kunci : Pembedahan Hewan,Anestesi Epidural,Prokain HCl dan Xylazin, Procaine HC1, Xylazine HC1, Epidural Anesthesia