Tipe-tipe Leksem Adjektiva pada Verba Deadjektiva Bentuk me(N)-D, me(N)-D-i, dan me(N)-D-kan dalam Bahasa Indonesia
SANTOSO, Joko, Prof.Dr. I Dewa Putu Wijana, SU.,MA
2005 | Tesis | S2 LinguistikPenelitian ini bertujuan untuk (i) mendeskripsikan tipe semantis leksem adjektiva pada verba deadjektiva bentuk me(N)-D, me(N)-D-i, dan me(N)-D-kan, (ii) mendeskripsikan tipe leksem adjektiva pada verba deadjektiva me(N)-D, me(N)-D-i, dan me(N)-D-kan dilihat dari prosede morfologis me(N)-, me(N)-(/)-i, dan me(N)-(/)-kan, dan (iii) mendeskripsikan perilaku sintaktis verba deadjektiva bentuk me(N)-D, me(N)-D-i, dan me(N)-D-kan. Tujuan di atas dicapai melalui tahap penyediaan data, analisis data, dan pemaparan hasilnya. Penyediaan data dilakukan dengan metode simak dengan teknik baca dan catat. Di samping itu, teknik kerja sama dengan teman sejawat juga digunakan untuk menjaga keabsahan data. Metode padan referensial digunakan untuk menentukan tipe semantis leksem dasar dan metode distribusional dengan berbagai tekniknya (oposisi dua-dua, perluasan, sisip, lesap, ganti, dan permutasi) digunakan untuk menentukan perilaku morfologis dan sintaktis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa leksem adjektiva pada verba deadjektiva bentuk me(N)-D, me(N)-D-i, dan me(N)-D-kan terdiri atas tiga tipe utama, yaitu leksem adjektiva (LA) ‘keadaan’, leksem adjektiva ‘sifat’, dan leksem adjektiva ‘kualitas’. Berdasarkan kemungkinannya untuk mendapatkan prosede me(N)-, me(N)-(/)-i, dan me(N)-(/)-kan, LA dapat dikelompokkan atas beberapa tipe, yaitu tipe A-1 dan tipe A-2. Tipe A-1 terdiri atas subtipe A-1a, A-1b, A-1c, dan A-1d. Tipe A-2 terdiri atas subtipe A-2a, A-2b, A-2c, dan A-2d. Berdasarkan perilaku sintaktisnya, verba deadjektiva dapat dideskripsikan sebagai berikut: (i) verba deadjektiva bentuk me(N)-D yang dibentuk dari LA yang tidak dapat dikonversikan menjadi verba termasuk verba intransitif yang menyatakan ‘proses’, sedangkan yang dibentuk dari LA yang dapat dikonversikan menjadi verba termasuk verba transitif yang menyatakan ‘proses-tindakan’; (ii) verba deadjektiva bentuk me(N)-D-i pada umumnya berupa verba transitif yang menyatakan ‘proses-tindakan’. Apabila verba deadjektiva itu dibentuk dari LA yang memiliki kesanggupan untuk dikonversikan menjadi verba, di samping termasuk verba transitif yang menyatakan ‘proses-tindakan’, sufiks –i pada verba deadjektiva itu juga menandai makna ‘frekuentatif’. Sufiks –i pada verba deadjektiva bentuk me(N)-D-i menandai nilai kategorial ‘lokatif’ hanya apabila verba itu dibentuk dari LA-kualitas walaupun tidak untuk semua LA-kualitas; (iii) verba deadjektiva bentuk me(N)-D-kan berupa verba transitif yang menyatakan makna ‘proses-tindakan’ dan ‘kausatif’.
This research aims at describing (i) semantic types of adjectival lexeme of deadjectival verbs: me(N)–D, me(N)-D-i, and me(N)-D-kan, (ii) adjectival lexeme of deadjectival verbs: me(N)–D, me(N)-D-i, and me(N)-D-kan analyzed from morphological perspectives, and (iii) syntactical behaviors of deadjectival verbs: me(N)–D, me(N)-D-i, and me(N)-D-kan derived from its lexeme type. To achieve those objectives, some steps were carried out, including data collection, data analysis, and presentation of results. In collecting data, the notemaking method with the employment of reading and note-taking was utilized. The data triangulation involving peer review from colleagues was also employed to assess the reliability and validity of data. The referential identity method was applied to identify semantic types of base lexeme and the distributional method with the employment of techniques of binary opposition, insertion, deletion, substitution, enlargement, and mutation was utilized to analyze morphological and syntactic behaviors. With reference to data analyses, the results reveal that adjectival lexeme of deadjectival verbs: me(N)–D, me(N)-D-i, and me(N)-D-kan consists of three main types, namely lexeme of adjectives of condition, characteristics, and quality. In terms of the possibility of having affixation of me(N)–, me(N)-(/)-i, and me(N)-(/)- kan, adjectival lexeme are categorized into two types, namely A-1 and A-2. Each type consists of four sub-types: A-1a, A1b, A-1c, and A-1d for type A-1 and A- 2a, A-2b, A-2c, and A-2d for type A-2. The analysis of syntactic bahaviours documents some following results. First, deadjectival verbs of me(N)–D derived from adjectival lexeme cannot be converted into verbs including intransitive verbs when the verbs state process, while deadjectival verbs of me(N)–D derived from adjectival lexeme can be converted into verbs including transitive verbs when the verbs are process-action. Second, deadjectival verbs of me(N)–D-i are generally categorized into transitive verbs which state process-action. If de-adjectival verbs are derived from adjectival lexeme, which can be potentially converted into verbs, including transitive verbs stating process-action, the suffix –i on deadjectival verbs mark the frequency meaning. The suffix –i on deadjectival verbs of me(N)– D-i marks the locative category when the verbs are derived from adjectival lexeme which refer to a certain space dimension. Third, deadjectival verbs of me(N)-D-kan are grouped into transitive verbs when the verbs state process-action and causative meanings.
Kata Kunci : Bahasa Indonesia,Leksem,Verba Deadjektiva, lexeme, deadjectival verbs, morphological behaviors, syntactic behaviors