Prediktor permasalahan perilaku anak usia TK
IZZATY, Rita Eka, Prof.Dr. Sartini Nuryoto
2005 | Tesis | S2 Psikologi (Psikologi Perkembangan)Penelitian ini dilandasi dengan adanya permasalahan perkembangan yang saat ini sering terjadi di Taman Kanak-kanak, yang salah satunya adalah permasalahan perilaku. Tujuan penelitian ini ada empat hal, yaitu ; pertama, untuk membuktikan bahwa ada hubungan antara kemampuan pendidik dalam menstimulasi perkembangan emosi dan sosial anak, kematangan sosial anak, serta keterlibatan orangtua pada pendidikan anak. Kedua, mencari prediktor yang paling berpengaruh terhadap timbulnya permasalahan perilaku anak. Ketiga, mencari seberapa besar hubungan dan pola hubungan antara prediktor kemampuan pendidik dalam menstimulasi perkembangan emosi dan sosial anak, keterlibatan orangtua terhadap pendidikan anak, serta kematangan sosial anak terhadap timbulnya permasalahan perilaku. Keempat, mendapatkan data tentang penyebaran jenis-jenis permasalahan perilaku pada subjek penelitian. Adapun hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah adanya hubungan antara kemampuan pendidik dalam menstimulasi perkembangan emosi dan sosial anak, kematangan sosial anak, serta keterlibatan orangtua pada pendidikan anak. Subjek penelitian adalah anak usia TK, dengan karakteristik : usia 4 sampai 6 tahun, tidak memiliki cacat fisik maupun mental, serta berasal dari keluarga utuh. Data dikumpulkan dengan angket dan Vineland Social Maturity Scale (VSMS). Analisis data menggunakan analisis jalur yang merupakan terapan dari analisis regresi. Hasil penelitian ini, tiga prediktor yang diasumsikan berkorelasi dengan permasalahan perilaku anak, tidak semuanya terbukti. Hanya ada satu prediktor yang terbukti berkorelasi secara signifikan, berhubungan secara langsung, dan memberikan sumbangan sebesar 21,45 % terhadap permasalahan perilaku anak usia TK, yaitu kemampuan pendidik dalam menstimulasi perkembangan emosi dan sosial anak (r = - 0,46, p = 0,01). Dua prediktor lain, yaitu keterlibatan orangtua terhadap pendidikan (r = 0,02, p = 0,45) dan kematangan sosial anak (r = -0,01, p = 0,33) , terbukti memiliki korelasi yang tidak signifikan dengan permasalahan perilaku anak usia TK. Hasil penelitian tentang penyebaran permasalahan perilaku pada subjek penelitian ini, yaitu area yang paling banyak muncul adalah area conduct/restless yang salah satunya adalah perilaku agresif. Selanjutnya, penyebaran permasalahan perilaku subjek diikuti pada area yang termasuk emotional/miserable, dan yang terakhir adalah area permasalahan yang termasuk isolated/immature. Hasil analisis tambahan, diketahui juga bahwa lama mengajar dan latar pendidikan pada pendidik berkorelasi tidak signifikan terhadap kemampuan pendidik dalam menstimulasi perkembangan emosi dan sosial anak. Selain itu juga, bila dilihat dari beberapa faktor demografi orangtua, didapatkan hasil bahwa yang berkorelasi secara signifikan terhadap keterlibatan orangtua pada pendidikan anak adalah faktor usia ayah dan ibu, serta faktor pendidikan ibu.
Behavior problem is often observed among kindergartners; perhaps it is a manifestation of a normal developmental process. Several factors have been identified as predictors of the problem, namely social maturity of the child, competence of the educator, and involvement of the parent. However, studies into the relative strength of each predictor, particularly in the social and cultural settings of Javanese societies, have been scarce. Therefore, the objectives of this research were: (1), to extend studies on the predictors of behavior problems among children of kindergartens in Yogyakarta; (2), to identify the relative strength of the predictors; (3), to understand the pattern of relationship between the predictors; and (4), to obtain an estimate of the distribution of behavior problems among kindergarten children of Yogyakarta. Ourhypotheses was stated as follows: There are negative correlations between educator’s competence in stimulating emotional and social development of children, social maturity of the child, and parental involvement in the chil’s education, and behavior problems. The characteristics of subjects were as follows: children of the age of 4 – 6 years; have neither physical disability nor diagnosable mental disorder; and not of single parent family. Data were collected by the Vineland Social Maturity Scale (VSMS), and analyzed using path analysis procedures. Multiple regression analysis showed that educator’s competence correlated significantly with behavior problem (r = -0.46, p = 0.01). It contributes to 21.45% of the variance of behavior problem. However, other variables were not significant predictors, with r = 0.02 and p = 0.45 for soc ial maturity and r = -0.01 and p = 0.33 for parent involvement. Descriptive analysis showed that the conduct/restless domain, which indicates aggressive tendencies, was more common than other domains of behavioral problems. It was followed by the emotional/miserable domain; and the least was the isolated/immature domain. Exploratory analysis showed that educator’s experience, as measured by how many years he or she has been in the profession, and educational background were not significantly correlated with competence. In addition, the age of the father and the motherand their respective education significantly correlated to parental involvement.
Kata Kunci : Perilaku,Anak TK,Kematangan Sosial, behavior problem, social maturity, educator’s competence, and parental involvement