Mitigasi gerakan massa tanah di areal berlereng sedang hingga agak terjal
ALBONEH, Muhammad, Dr.Ir. Budi S. Wignyosukarto, Dip.HE.,DEA
2005 | Tesis | S2 Teknik Sipil (Magister Pengelolaan Bencana AlamNegara tropis seperti Indonesia dengan curah hujan tahunannya yang relatif cukup tinggi mengakibatkan timbulnya banyak sungai-sungai dari yang kecil, sedang hingga sungai yang besar. Fenomena alam yang sering kali terjadi adalah aliran air dan kombinasi aliran air bercampur sejumlah massa tanah yang melimpah bahkan sampai berlebih hingga menimbulkan bencana. Kondisi Tanah Kraton (tanah Sultan = Sultan Ground/SG) di Desa Karangtengah Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul Propinsi DIYogyakarta yang ditetapkan menjadi areal Transmigrasi Ring I (lokal/dalam kabupaten), tidak lepas dari kenyataan alam tersebut. Di beberapa tempat di lokasi ini terjadi Gerakan Massa Tanah berupa longsoran (slope failure) dan tanah gelincir (landslide). Masyarakat yang tinggal di daerah tersebut, mengatakan keadaan tersebut terjadi setiap tahun terutama pada musim hujan, hingga sangat meresahkan. Hal ini dikuatkan dengan tidak ditempatinya beberapa rumah transmigran yang berdiri di titik-titik bahaya gerakan massa tanah. Untuk mengantisipasi akibat yang disebabkan oleh air dan alirannya termasuk gerakan/aliran massa tanah pada musim hujan, diperlukan upaya Pencegahan Gerakan Massa Tanah Di Areal Transmigrasi berupa Mitigasi Gerakan Massa Tanah di Areal Berlereng Sedang hingga Agak Terjal dengan metode observasi lapangan dan observasi laboratorium. Mitigasi Gerakan Massa Tanah memberikan gambaran tentang upaya tindakan pencegahan gerakan massa tanah melalui pemahaman sifat fisik tanah, tipe dan mekanisme gerakan massa tanah, sebaran gerakan massa tanah dan potensi sebarannya sehingga dapat digunakan sebagai perkiraan pergerakan massa tanah yang mungkin dapat terjadi dan alternatif tindakan meredakannya (to mitigate), sehingga kerusakan yang akan ditimbulkannya minimal (daya rusak teredam) dan masyarakat di lokasi transmigrasi merasa aman dan leluasa untuk berkarya dan berproduksi
There are lots of small and large rivers in tropical country such Indonesia due to its relatively high rainfall. Frequent nature phenomenon occurs ranging from flood (absolute water) and combination of some mass of soil and water (lahar dingin mixed with rocks, wood and mud) and has caused disaster. The Sultan Ground, Karangtengah Village, Imogiri Sub-regency, Bantul Regency, Yogyakarta Special Province, has similar properties. The area which has been confirmed as ‘Ring I’ Area Transmigration (local/within regency), also experiences the same phenomenon. Furthermore, soil mass movement occurs at several sites of the area, such as slope failure and landslides. According to inhabitants, this critical condition occurs annually especially in rainy season. To cope with the problem, it is required a proper Transmigration Area Management plan such as Soil Mass Movement Mitigation at Average to Steep Area using field observation method with analytical approach and laboratory observation. The Management Plan through Soil Mass Movement Mitigation provides a description of soil physical characteristics, type and soil mass movement mechanism and its dispersion potency, which are valuable to estimate the possibility of soil mass movement. It is expected to anticipate disaster caused by soil mass movement especially at the command area and to minimize (to mitigate) disaster and its damage as well as to provide safe environment to create and being productive.
Kata Kunci : Mitigasi Bencana Alam,Gerakan Massa Tanah, Areal Berlereng, Natural Disaster Management, Soil Mass Movement Mitigation.