Pengaruh jenis sambungan terhadap keruntuhan geser balok laminasi bambu apus
WARASTUTI, Niken, Ir. H. Morisco, Ph.D
2005 | Tesis | S2 Teknik SipilSaat ini bambu merupakan material konstruksi yang dapat menggantikan fungsi kayu.Untuk menjadi balok yang dapat digunakan sebagai struktur panjang, bambu dibuat dengan cara laminasi, disebut dengan balok laminasi dan memerlukan sambungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis sambungan miring bertingkat dan sambungan jari terhadap keruntuhan geser balok laminasi dan jenis sambungan yang paling efektif untuk balok laminasi. Bambu yang digunakan adalah bambu apus. Pengujian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui sifat fisika dan mekanika bambu apus. Balok laminasi dibuat dari bambu bentuk galar dan bilah, terdiri dari tiga kondisi yaitu balok laminasi dengan sambungan miring bertingkat, balok laminasi dengan sambungan jari dan balok laminasi tanpa sambungan sebagai kontrol. Jumlah benda uji adalah 18 benda uji. Seluruh balok laminasi diuji lentur-geser dengan pembebanan satu titik, mendapatkan nilai beban maksimum dari setiap balok. Hasil penelitian ini adalah bahwa bambu apus memiliki nilai kadar air dan kerapatan 12,123% dan 0,6464%. Tekan sejajar serat, tekan tegak lurus serat, tarik, geser, MOR dan MOE adalah 40,098 MPa, 5,261 MPa 295,56 MPa, 5,098 MPa, 125 MPa dan 24566 MPa. Nilai kuat lentur dan kuat geser balok laminasi galar maupun bilah dengan sambungan jari adalah lebih besar daripada balok laminasi dengan sambungan miring. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sambungan jari lebih efektif daripada sambungan miring.
Nowadays bamboo has become a construction material that can substitute the use of wood. As a beam in such a long span structure, bamboo developed with lamination technique, that called laminated beam and also need joining. The aim of this research are to determine the effect of the stepped scarf joint and finger joint to the shear failure of laminated beam. The type of bamboo that used in this research was “apusâ€. Preliminary research was previously conducted to obtain the physical and mechanical behavior of the bamboo. The laminated beam specimen consisted of three condition that were laminated beam with stepped scarf joint, laminated beam with finger joint and laminated beam without joining as a control. There are 18 specimen. All of specimen was tested of bending-shear with one point loading then get the value of maximum load. The result showed that the moisture and density of the bamboo were 12,123% and 0,646%. The compression parallel and perpendicular, tensile, shear strength, modulus of rupture and modulus of elasticity were 40,098 MPa, 5,261 MPa, 295,56 MPa, 5,098 MPa, 125 MPa and 24566 MPa. Bending capacity and shear capacity on laminated beam with finger joint were higher than laminated beam with stepped scarf joint. The conditions indicate that finger joint was more effective than stepped scarf joint.
Kata Kunci : Balok Laminasi Bambu Apus,Jenis Sambungan,Keruntuhan Geser,apus, shear failure, scarf joint, finger joint