Laporkan Masalah

Gamelan saronen :: Musik prosesi kerakyatan Madura

MISTORTOIFY, Zulkarnain, Dr. Sri Hastanto, S.Kar

1998 | Tesis | S2 Seni Pertunjukan

Gamelan sarontn inerupakan sebuah jenis musik kerakyatan yang dikenal berirama rancak, berkarakter semangat, berpenampilan menarik dan telah mum dipakai untuk musik prosesi di Madura. Keberadaannya yang dilukiskan Brandts Buys sebagai musk sintesa dari ansambel tongtong dengan gamelan formal, secara nyata menempati fungsinya sebagai penerus dari kejayaan musk tongtong Madura. Musik gamelan sarontn yang pada dasarnya dibentuk oleh permainan instrumen gong-kempulkarandelan (kenong 1,2 dan 3), kecer, kendang dan sarontn, sebenamya tidak jauh berbeda dengan musik kerakyatan yang ada di Jawa. Diketahui bahwa di masa lalu musik semacam itu diartikan sebagai musik keprajuritan, dikemudian hari sintesa musik ini menjadi musik “kehonnatan” yang diperuntukkan kepada sesuatu yang diarak. Hal yang menarlk bahwa musik semacam ini di Madura menjadi khas eksistensinya (terutama di Madura Timur) karena selain mampu menjadi sesuatu yang berarti bagi kelangsunngan adat tradisi masyarakat , gamelan sarontn juga mampu lkemas sebagai sajian yang menarik (up lo date) dan menjadi kebanggaan masyarakat desa. Menyadari akan hal itu, dari potensi-potensi musikal masyarakat lahu berpuluhpuluh kelompok gamelan sarontn di setiap desa dan kecamatan. Bagai jamur di musim hujan, kelompok-kelompok musik ini berlomba-lomba mengabdlkan keseniannya kepada masyarakat . Fenomenanya berjalan seiring dengan kegairahan suatu mush yang indah, yaitu musun panen “daun emas” tembakau yang memberikan kernakmuran. Karena sebabnya, banyak orang mampu mewujudkan impian-impiannya berupa hajat (individu dan komunal) yang meriah. Bagi kelompok gamelan saronGn, imbas budaya panen tersebut berakibat pada inasa-masa tanggapan paling ramai yang hams dihadapi dengan sikap positif dan visi ke depan. Arti dari konsekuensi ini mendorong kelompok-kelompok tersebut saling mencari solusi dalam menyusun, mempertahankan dan mengembangkannya. Hal ini ditandai dengan keaktifan mereka mengadopsi elemen-elemen estetis yang dianggapnya populer. Akhirnya muncul bentuk-bentuk inovasi penyajian yang menjal trend. Ada yang kemunculannya bertahap (melalui proses saling mengisi), adapula yang mengejutkan, bahkan mendadak (abrupt). Bagaimanapun pengembangan yang terjadi, menandakan sifatnya yang dinamis dalam sebuah proses tradisi penyangganya, sekalipun di sisi lain gamelan surontn mulai “berkomunikasi” dengan komunitas budaya kota yang selalu menuntut adanya bentukbentuk kemasan. Bagaimanapun, gamelan sarontn yang bertebaran dalam kelompokkelompok kecil inerupakan sebuah musik prosesional yang berhasil berdiri tegar di tengah persaingan dengan kesenian “besar” yang bersifat massa dan komersial. Orientasi profit kelompok gamelan sarontn hanyalah akibat dari keinginan untuk bertahan hidup dan mengimbangi perkembangan kebutuhan masyarakatnya. Mereka berusaha mencari cara bagaimana seharusnya mempertahankan dan agar tetap disukai masyarakat. Ditinjau dari bentuk pengembangannya, perubahan hanyalah ber-sifat fisik saj a sebagai akibat dari tuntutan perkembangan, sedangkan komitmen keorganisasian yang masih tradisional menunjukkan bukti bahwa kesenian ini tetap berada dalam pola yang fungsional dalam masyarakat. Bagian terbesar dari integral fungsinya akhir-akhir ini adalah sebagai “musiknya sapi”.

Gamelan sarontn is a genre of folk music, known for its lively tempo, vigorous nature and attractive appearance. It is generally used as processional music inMadura. It has been describedby Brandts Buys as asynthesis of a tongtong ensemble and a formal gamelan ensemble, and in practice, its function is a continuation of the successful Maduranese tongtong music. A gamelan sarontn ensemble is basically made up of the instruments gong, kempul, karandeliin (kenong 1,2 and 3), kecer, kendang, and sarontn, and is not unlike the folk music found in Java. In the past, this music was used for military purposes, and subsequently, in its new form, as honorary music to accompany processions. The existence of thiskind of music in Madura(particular1y in Eastern Madura) is quite unique. In addition to its traditional function within the community, gamelan sarontn can also be presented as an interesting up-to-date performance, of which the Maduranesecommunityare very proud. For this reason, dozens of gamelan sarontn groups have been formed in the villages and larger areas, as they recognize its musical potential. New groups are constanly appearing, and they compete against one another in their service to this performing art and to the community. This phenomena is proving successful, like agood harvest of a golden tobacco leaves which bring prosperity, and because of it, many people are able to realise their dreams, to hold lively parties and celebrations (both individual and communal). This cultural "harvest" must be greeted with a positive attitude and foresight by gamelan sarontn groups. This encourages these groups to find ways of arranging, preserving and developing their music, as can be seen by their adoption of popular aesthetical elements. These innovative forms eventually become a trend, whether in stages or abruptly. In whatever form these developments take place, they signify the dynamic nature within the support of a traditional process. At the same time, gamelan saronbn has begun to communicate with the urban community who always demand new ways of packaging the arts. Nevertheless, the gamelan saronbn which are scattered around in small groups, still play processional music which is managing to compete with the larger commercial art forms. The profit orientation of gamelan saronBn groups is brought about by their desire to survive and balance the needs of society. They strive to find away in which to exist and still retain popularity within the community. The developmental changes are merely of a physical nature, as a result of the demands for development, while the organisational commitment, which is still of a tradisional nature, proves that this art form still retains its functional pattern within society. Recently, the most important of its integral functions is as "bull's music".

Kata Kunci : Gamelan Saronen,Madura


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.