Laporkan Masalah

Manajemen perlucutan senjata yang melibatkan masyarakat :: Belajar dari pengalaman rekonstruksi dan rehabilitasi Maluku pasca konflik

NAHUMARURY, Muhammad Abdul, Dr. Nanang Pamuji Mugasejati

2005 | Tesis | S2 Ketahanan Nasional (Magister Perdamaian dan Res

Penelitian ini dimulai dengan sebuah pertanyaan tentang bagaimana peran masyarakat sipil dalam pelaksanaan program perlucutan senjata selama konflik di Maluku. Hal ini timbul karena didasari oleh suatu asumsi bahwa proses perlucutan senjata sebagai bagian dari agenda Demobilization, Disarmament dan Reintegration (DDR) dalam situasi pasca konflik vertikal antar masyarakat dengan negara, maupun horizontal komunal antar masyarakat, harus melibatkan partisipasi aktif dari seluruh komponen masyarakat sipil. Khusus dalam kasus konflik komunal di Maluku, dimana sulit untuk dibedakan antara combatant dan non-combatant, karena realitas menunjukan bahwa senjata beredar secara bebas dan luas di semua tingkatan masyarakat, maka pemusatan program perlucutan senjata dengan menjadikan masyarakat sebagai subjek dalam pelaksanaan program adalah sebuah keniscayaan. Oleh karena itu, tesis ini selanjutnya diarahkan untuk membuktikan asumsi dasar penelitian ini, dengan menggunakan kerangka analisis yaitu pertama, analisis tentang tipe dan sifat konflik komunal antar masyarakat yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang pola dan karakteristik konflik di Maluku, sehingga dapat dijadikan indikator bagi pengukuran tingkat keterlibatan masyarakat dalam fase perlucutan senjata. Dan analisis kedua, tentang konseptualisasi manajemen perlucutan senjata dengan mengambil contoh pelaksanaan agenda ini dalam kasus konflik di berbagai belahan dunia, seperti Bosnia Herzegovina, Rwanda, Albania, Kamboja, dan lain-lain, dengan maksud untuk menyusun tahapan program perlucutan senjata di Maluku, sebagai hasil adopsi dari substansi program ini dalam situasi konflik di tempat lain. Setelah mengimplementasikan kerangka analisis di atas sebagai jalan untuk melihat pelaksanaan program ini selama konflik di Maluku, maka tesis ini menghasilkan beberapa kesimpulan tentang prosedur manajemen perlucutan senjata di Maluku, yang pada intinya meliputi beberapa fase, antara lain (1) Confidence Building Measures (CBMs), yakni langkah awal untuk membangun kepercayaan dengan semua pihak yang bertikai, dengan prinsip universalitas dan imparsial. (2) Stability Measures, sebagai bentuk penciptaan situasi kemanan yang stabil selama dan setelah perlucutan senjata berlangsung. (3) Weapons Management, yakni pengelolaan senjata-senjata yang telah dilucuti, dan (4) Pembentukan Joint Commission for Disarmament, sebagai suatu tawaran bagi efektifitas pelaksanaan perlucutan senjata di Maluku, sekaligus sebagai jawaban praktis tentang partisipasi aktif masyarakat dalam program ini.

This research is begun with a question about role of civil society in implementation of disarmament program during conflict period in Maluku. It rises based on assumption that disarmament process as a part of agenda of Demobilization, Disarmament and Reintegration (DDR) in a situation of post vertical conflict between people and state, and horizontal communal conflict among people, should involve active participation from all civil community element. Especially in case of communal conflict on Maluku, where it is difficult to differ combatant and non-combatant due to reality that the armament spread freely and widely in all community level, centralizing disarmament program by making community as subject in the program implementation is a certainty. Therefore, this thesis is directed to prove basic assumption of this research using two analyses. First, analysis on type and nature of communal conflict between people aims to give description on pattern and characteristic of conflict in Maluku, so it can function as indicator for measuring level of people involvement in disarmament phase. Second, analysis on conceptualization of disarmament management by taking example of the agenda implementation in conflict cases in the world such as in Bosnia Herzegovina, Rwanda, Albania, Cambodia and so on is to build measures of disarmament program in Maluku as result of adoption of the program substance in conflict situation in other places. This thesis results in some conclusions on procedure of disarmament management in Maluku that include some phases: (1) Confidence Building Measure (CBMs), that is, early measure to build confidence among parts with principles of universality and impartiality. (2) Stability Measure, as form of creation of stable secure condition during and after disarmament process. And (3) Weapon management, that is, management of armament deprived. Finally, as a recommendation, it is important to establish the Joint Commission for Disarmament, that is, a suggestion for effectiveness of disarmament implementation in Maluku, and as practical response on active participation of people in this program.

Kata Kunci : Konflik dan Perdamaian,Rekonstruksi dan Rehabilitasi,Manajemen Perlucutan Senjata, Arms control, disarmament, CBMs


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.