Perolehan genetik dan strategi Breeding pada uji keturunan Acacia mangium di PT Riau Andalan Pulp and Paper, Riau
YULIARTO, Muhammad, Prof.Dr.Ir. H. Moh. Na'iem, M.Agr
2005 | Tesis | S2 Ilmu KehutananUji Keturunan Acacia mangium ini dilakukan untuk menguji 119 seedlot/famili halfsib yang berasal dari 5 subline generasi pertama, yaitu CBO-1; CBO-2; CBO-3; CSO-A; dan CSO-B. Kelima subline masing- masing terdiri atas klon-klon dari pohon-pohon plus hasil seleksi masa pada tanaman operasional PT. RAPP. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Lattice Alpha Design, dengan maksud untuk mengurangi pengaruh keragaman lingkungan akibat areal yang cukup luas karena jumlah seedlot yang diuji cukup banyak. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji adanya keragaman di antara seedlot/famili; mengetahui besar perolehan genetik aktual (realized genetic gain); mengetahui besar suatu karakter pohon di bawah pengaruh kontrol genetik; menghitung prediksi perolehan genetik (expected genetic gain); dan merencanakan strategi breeding berdasarkan kinerja dari uji keturunan. Dari analisis yang dilakukan terlihat adanya perbedaan yang signifikan pada karakter tinggi, diameter, volume, dan nilai pilodyn terhadap semua sumber keragaman, yaitu terhadap ulangan, blok dalam ulangan, subline, dan seedlot dalam subline. Perolehan genetik aktual yang didapat adalah sebesar 41,39 % untuk volume dan -1,72 % untuk wood density. Subline CBO-1 mempunyai pertumbuhan yang paling bagus diikuti oleh CBO-3, CSO-B, CSO-A, dan CBO-2. Nilai heritabilitas individu (hi 2) setiap parameter adalah kecil sampai sedang (moderate), yaitu 0,077 untuk tinggi; 0,188 untuk diameter; 0,297 untuk volume dan 0,196 untuk nilai pilodyn. Prediksi perolehan genetik parameter volume untuk jumlah individu atau seedlot terseleksi sebanyak 10 – 50 adalah berkisar antara 26,18 % - 21,37 % untuk forward selection; dan 29,91 % - 16 % untuk backward selection. Sedangkan pemilihan metode yang akan digunakan untuk kegiatan pemuliaan selanjutnya tergantung kepada ketersediaan material, kemudahan, dan perolehan genetik yang diharapkan.
One hundred and nineteen seedlots of Acacia mangium from 5 sublines were tested in Progeny Trial. The sublines were CBO-1, CBO-2, CBO-3, CSO-A, and CSO-B, raised from clone s of plus trees selected in PT. RAPP plantation. Lattice Alpha Design was used in the progeny test to minimize site variation due to the large of seedlots tested and area required. The objectives of this research were testing the existence of true differences among seedlots; determining the realized genetic gain of tested seedlots; calculating heritability values to estimate magnitude of genetic portion affect the growth; predicting the expected genetic gain from best selected seedlots or individual trees; and planning the breeding strategies for next generation breeding programs based on progeny test performance. The analysis indicated significant differences among seedlots on all parameters (i.e. height, diameter, volume, and pilodyn value) to all source of variances (i.e. replicate, block within replicate, subline, and seedlot within subline). The realized genetic gain were obtained 41,39 % for volume and -1,72 % for basic density. Subline CBO-1 gave highest contribution for volume realized genetic gain followed by CBO-3, CSO-B, CSO-A, and CBO-2, perhaps those attributable to differences of genetic origin of each subline. The individual heritability (hi 2) were found low to moderate, that were 0,077 for height; 0,188 for diameter; 0,297 for volume; and 0,196 for pilodyn value. The volume expected genetic gain for number of individual trees or families selected 10 to 50 ranged from 26,18 % to 21,37 % for forward selection; whereas for backward selection were 29,91 % to 16 %. The next generation breeding strategies should be consider to the materials ability, convenient of techniques, and genetic gain desired.
Kata Kunci : Hutan,Acacia Mangium,Uji Keturunan,Strategi Breeding, Progeny trial, Acacia mangium, genetic gain, breeding strategy