Studi perilaku Satwaliar Kera Ekor Panjang (Macaca fascicularis, Raffles 1821) untuk pengembangan ekowisata di kawasan hutan wisata Kaliurang Yogyakarta
MUHIBBUDDIN, Dr.Ir. Djuwantoko, M.Sc
2005 | Tesis | S2 Ilmu KehutananPenelitian berjudul Studi Perilaku Satwaliar Kera ekor panjang (Macaca fascicularis Raffles 1821) Untuk Pengembangan Ekowisata Di Kawasan Hutan Wisata Kaliurang Yogyakarta, bertujuan untuk mengetahui populasi, perilaku, serta potensi alam flora, fauna. Persepsi pengunjung, peranan masyarakat serta mengetahui kesesuaian komponen produk wisata dalam menetapkan arah pengembangan ekowisata di Kawasan Hutan Wisata Kaliurang Metode penelitian yang digunakan untuk Kera ekor panjang yaitu mengetahui jumlah populasi dengan metode sensus, metode perilaku menggunakan metode scan tehnigue sampling dan untuk jenis pakan Kera ekor panjang digunakan metode pengamatan langsung, pengambilan sampel untuk masyarakat sekitar menggunakan metoda Purposive Sample, sedangkan persepsi pengunjung pengambilan data dilakukan secara Accidental Sampling. Untuk Produk Wisata, data didapati dari data sekunder dan primer. Analisis Daya Dukung digunakan yaitu daya dukung fisik dan indentifikasi permasalahan pengembangan Kawasan Hutan Wisata dilakukan dengan Metode analisis SWOT secara deskriptif kualitatif Berdasarkan hasil penelitian perilaku Kera ekor panjang di Kawasan Hutan Wisata Kaliurang memiliki perilaku yang hampir sama setiap harinya, rerata aktifitas hariannya makan 8783 detik, jalan 8258 detik, selisik 5428 detik, istirahat 13723 detik sedangkan lain-lain 519 detik. Jenis pakan Kera ekor panjang ada yang berasal dari alam dan dari pengunjung. Kepadatan populasi Kera ekor panjang 0,6382 ekor/km masih kurang dibandingkan luas Kawasan Hutan Wisata Kaliurang. Persepsi pengunjung terhadap Kera ekor panjang sekitar 8.3% sangat terganggu, 16,7% terganggu dan 75.0% tidak terganggu. Persepsi terhadap obyek keindahan responden menyatakan indah sekitar 91,7% dan 8,3% sangat indah. Masyarakat menilai sarana obyek kurang lengkap sekitar 55%, sangat jelek 22%, jelek 11%, serta 11% biasa. Pengelolaan selama ini sangat buruk 25%, tidak baik 25% dan 50% baik, persepsi masyarakat menyatakan setuju untuk pengembangan ekowista karena dapat menambah pendapatan. Pengembangan dapat dilakukan dalam bentuk pengembangan potensi obyek wisata, pemberdayaan masyarakat sekitar lokasi, kelembagaan, promosi dan pemasaran yang intensif, konservasi primata untuk ekowisata
This research entitle Study On The Wildlife Behavior Of Long Tailed Macaques (Macaca fascicularis Raffles 1821) For The Development Of Ecotourism In The Kaliurang Tourism Forest Area, Yogyakarta. Aims of this research were to identify the population, behavior, and natural potency of Macaque and to identify the visitor perception, role of community and harmonization of ecotourism development in the Kaliurang tourism forest area The identification of the number animal, census method was used, to identity the behavior, scan technique sampling was applied, and to get the type of diet, direct observation was used. Sampling of the local community was used purposive sample method. Meanwhile, to get data of visitor perception, was used accidental sampling data of ecotourism product was obtained from secondary and primary data. The analysis the capacity used the physical capacity. Then, to identify the problem of development of tourism forest area was used the method SWOT analysis method by qualitative description. Based on The result of research, the behavior of long tailed macaques in the Kaliurang tourism forest area have almost the same behavior each day. The average daily activities; eating; walking; delousing, taking a rest and other were 8783, 8258, 5428, 13723 and 519 second respectively. The type of diet come from both nature and visitor; and the density of population of long tailed macaques was 0.6382 macaques/km, their number are fewer tha n the wide of ecotourisme area then. The visitor perception annoyance of long tailed macaques were very annoyed (8.3%), annoyed (16.7%) and not annoyed (75.0%); perception on the natural beauty were beautiful (19,7%) and very beautiful (8,3%) the community assessed object facilities in the kaliurang tourism forest area was in complete, it was roughly 55% very bad, 22% bad, 11% fair. Recently, The management of tourism area were good (55%), not good (25%), and bad 25%. The community perception agreed to develop the kaliurang ecotourism forest area because if can increase their earning. The development of ecotourism can be done in manner of the development of potential object, local community empowerment, institutional, intensive marketing and promotion, and the primate conservation for ecotourism.
Kata Kunci : Hutan Wisata,Ekowisata,Kera Ekor Panjang, Behaviour, Long Tailed Macaques, Ecotourism, Kaliurang